27. Again ⚠️

634 59 3
                                    

⚠️⚠️⚠️⚠️

"Ini bener gak mau gue anter aja?" Kina tersenyum dan menggelengkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bener gak mau gue anter aja?" Kina tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Gak usah Jupi, nanti gue dijemput kok." Tolak Kina secara halus. Keduanya sudah berbaikan tadi, Kina menjelaskan pada Juvi kalau sudah waktunya nanti pasti Kina akan memberi tahu yang sebenarnya pada Juvi. Untungnya Juvi mengerti keadaan Kina.

Keduanya berdiri berhadapan, Juvi meraih kedua tangan Kina dan menggenggamnya. "Kin, kalo lagi ngerasa sulit, jangan pernah lo pendem sendiri. Bagi kesulitan lo ke gue ya Kina. Intinya selalu libatin gue dalam kesusahan lo."

"Gue merasa gak berguna jadi sahabat lo kalo lo susah malah gue gak tau apa-apa."

Kina mengangkat kedua sudut bibirnya. "Oke Juvi, untuk sekarang gue minta maaf karena gak bisa kasih tau lo yang sebenarnya. Tapi gue janji, akan ada waktunya lo tau semuanya. Gue baik-baik aja kok, pokoknya yang perlu lo inget kalo gue itu akan terus baik-baik aja." Kina melepaskan tangan Juvi, kemudian memeluk sahabatnya itu.

"Gue minta maaf ya Jup," cicit Kina.

"Gue yang minta maaf lek, karena udah negatif thinking sama lo." Juvi mengusap lembut surai Kina.

Kina melepaskan pelukannya setelah menyadari mobil Gandhi yang sudah ada di area parkir.

Ting!

Kina membuka ponselnya, mendapatkan sebuah pesan dari Gandhi.

Gandhi
Kin, gue gak bisa jemput maaf yaa.

Kina membelalak, melihat kembali ke arah mobil yang terparkir. Tangannya bergerak membalas pesan dari Gandhi.

Gandhi

Kin, gue gak bisa jemput maaf yaa.

hah? gimana?
ini mobil lo ada si sini kok, Gan

Gak make mobil
Mobil gue tinggal di tempat Jiro
Gue ada urusan Kin, maaf yaa


Kina mengakhiri chatnya, menutup kembali ponselnya. Berpamitan pada Juvi dan langsung berjalan menghampiri mobil itu. Kina terdiam saat sudah sampai di depan mobil yang Kina ketahui milik Gandhi itu. Kaca mobil sebelah kiri terbuka, menampakkan sosok yang sudah pasti Kina kenali.

"Kenapa diem aja? masuk."

Suara berat itu membuyarkan lamunan Kina, Kina mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Kenapa? kaget ya bukan Gandhi yang jemput?"

Kina menoleh. "Biasa aja, tapi bukannya lo bilang kalo hari ini lo gak bisa anter jemput gue ya?" Kina memberanikan membuka suara.

"Terus lo pikir dengan gue gak bisa jemput, lo bisa seenaknya nempel-nempel ke si Juvi lo itu? lo pasti berpikir kalo Gandhi yang liat, Gandhi gak akan ngadu ke gue kan?"

DANGEROUSLY | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang