46. Pergi

629 64 13
                                    

Setelah berpikir panjang, Kina akan tetap memajukan niatnya untuk pergi dari rumah Jiro. Setelah ia pikir pula, hidupnya di sini terlalu banyak kesulitan. Dan untuk apa pula ia berada di tempat yang tidak seharusnya ia ada di sini.

Terputar kembali di otaknya, di mana ia berusaha mencintai Jiro meskipun hanya ada kepura–puraan. Ia suka, dan nyaman pada perlakuan Jiro. Namun, tetap ia harus pergi. Lagi pula, menyalurkan kasih sayang tidak harus tinggal bersama kan?

Setelah kepulangannya dari rumah sakit, Jiro terlalu sibuk mengurus pekerjaan hingga sekarang saat Kina tengah mengemasi semua pakaiannya Jiro tidak menyadarinya sama sekali. Karena menemui Kina hari ini pun tidak sama sekali.

Kina memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper yang Jiro belikan untuknya. Setelah selesai gadis itu menyembunyikan kopernya di bawah kasur, mungkin ia akan keluar dari rumah ini setelah keadaannya sepi saat tengah malam nanti.

"Ngapain Kin?"

Kina terperanjat, dan langsung bangkit setelah berjongkok tadi. "Elkas, ngagetin gue aja lo." Pekik Kina.

"Sorry ya, main masuk aja gue. Ngapain lo?" Elkas duduk di atas kasur milik Kina.

"Tadi ada yang jatoh, ke bawah kasur." Bohong Kina.

"Oh gitu,"

"Lo ngapain ke sini? gak takut di marahin Jiro?" Kina duduk di sebelah Elkas.

Elkas menggelengkan kepalanya, "Nggak bakal marah dia, tau juga enggak. Sibuk sama kerjaannya, gue mampir aja ke kamar lo, mau liat keadaan lo."

Kina ber–oh ria. "Oh gitu, gue baik–baik aja kok. Udah better lah dari yang kemarin."

"Oke lah kalo udah mendingan, jangan gampang kecolongan Kin. Rival–nya Jiro udah tau soal Jiro punya lo sekarang. Jadi, kemungkinan mereka bakal ngincer lo buat balesin dendam mereka ke Jiro." Tukas Elkas.

Kina begidik ngeri mendengar ucapan Elkas. "Kok gitu ya El? kenapa gue?"

"Ya umpannya lo, kalo mereka jadiin lo umpan, Jiro pasti bakal ke pancing buat nemuin mereka, atau mungkin mereka tau Jiro se–protect itu sama lo, makanya mereka gak akan nyia–nyiain kesempatan buat nyingkirin lo dari Jiro. Secara gamblang, Jiro bakal gila kalo lo gak ada di deketnya. Itu jadi euforia–nya mereka ngeliat Jiro susah karena kehilangan lo."

"Oh gitu ya, kok gue takut sih." Cicit Kina. Ucapan Elkas semakin meyakinkan dirinya bahwa ia benar–benar harus pergi dari rumah Jiro.

Elkas mengusap bahu gadis itu, "tenang aja. Jiro gak akan biarin lo jadi umpan rival–nya. Dia gak akan kecolongan lagi,"

Kina mengganggukkan kepalanya. "Ya udah, lo keluar gih." Kina mengusir Elkas.

"Ngusir nih?"

"Iya lah, gue gak mau Jiro liat kita berduaan di sini. Terus lo jadi berantem sama dia, gue gak mau ya!" Tukas Kina, gadis itu berdiri dan menarik–narik tangan Elkas untuk keluar dari kamarnya.

"Iya iya, pelan–pelan kek." Tubuh Elkas terhuyung–huyung akibat tarikan gadis itu.

"Ya udah gue keluar ya, selamat istirahat istrinya Jiro." Elkas meledek Kina sebelum laki–laki itu pergi dari sana.

"Mbuh, terserah lo deh." Teriak Kina setelah Elkas pergi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DANGEROUSLY | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang