⚠️🔞
Kina menepati janjinya pada Jiro yang mana ia harus menunggu Jiro tiba saat sudah waktunya pulang. Haidan dan Gavi sudah menawarkan Kina untuk mengantarnya pulang, tapi Kina menolak dengan alasan ia sudah memesan ojol. Pertokoan yang ada di dekat cafe-nya sudah tutup. Tetapi Kina tetap memilih menunggu Jiro datang, daripada Jiro akan memakinya lagi nanti.
Entah kenapa Kina berubah menjadi orang yang pendiam dan tidak banyak bicara hari ini, ini semata-mata hanya karena ia tidak ingin teman-temannya dicelakai oleh Jiro.
"Kina," Kina reflek menepis tangan seseorang yang menyentuh dirinya.
"Mas Nanda," lidahnya mendadak kelu saat mengetahui siapa yang memanggilnya.
"Kina kenapa belum pulang?"
"Nunggu jemputan," sahut Kina sekenanya.
Nanda memberanikan diri meraih dan menggenggam tangan Kina. "Maafin Mas Nanda, Kin." Ucapnya lirih, tatapannya menusuk ke dalam hati Kina saat dirinya tidak sengaja menatap balik netra lelaki yang ada di depannya. Sungguh Kina ingin menangis sekarang juga.
"Mas, selamat atas pernikahannya ya. Kina bahagia akhirnya Mas Nanda nikah. Tapi Kina marah karena Mas Nanda gak ngundang Kina, huh. Kina gak penting kah?" ucap Kina dipenuhi candaan, padahal dadanya sangat sesak mengucapkan kalimat tersebut.
"Mas Nanda cuma sayang sama Kina, itu semua cuma perjodohan Kin, Mas gak sayang sama wanita itu." Tutur Nanda.
Kina melepaskan tangannya yang digenggam oleh Nanda tadi. "Mas, gak baik ngomong gitu. Istri Mas itu perempuan, Kina paham perasaan perempuan gimana. Kalo istri Mas tau Mas ngomong gini pasti beliau sakit hati."
"Tapi kamu jauh lebih sakit Kin. Kamu, sama Mas, kita sama-sama sakit." Ucapan Nanda ada benarnya bagi Kina.
Ah, berusaha menahan air mata pun rasanya Kina tidak sanggup, alhasil lolos lah air matanya begitu saja.
Kina menahan isakannya. "Udah gak ada yang bisa diubah dari apa yang udah tuhan takdirin Mas. Tolong sayangi istri Mas dengan tulus." Suara Kina gemetar, sebenarnya usianya masih terlalu muda untuk memikirkan pernikahan, tapi Kina selalu berada dalam masa sulit, sehingga ia membutuhkan sosok yang dewasa agar bisa membimbing dan menemaninya seumur hidup dalam ikatan pernikahan.
Nanda menarik Kina karena hendak memeluk gadis itu, namun Kina lebih dulu menepis dan menolak niat lelaki itu. "Mas udah jadi suami orang, gak etis kalo Mas meluk wanita lain."
Manik Nanda juga berderai air mata, kalau bisa memutar waktu ia akan memilih hidup bersama wanita yang sudah ia kenal sejak kecil ini. "Sekali aja Kin, terakhir Mas mau peluk kamu supaya Mas gak nyesel."
Kina mengiyakan permintaan Nanda, ia ditarik ke dalam dekapan lelaki itu, menyalurkan segala kesedihan keduanya yang ternyata ditakdirkan tidak berjodoh.
Terlalu larut dalam kesedihan, keduanya terperanjat saat seseorang menarik paksa Kina dari pelukkan Nanda.
"Gak tau malu anjing, udah punya istri masih peluk-peluk cewek lain."
"Jiro," cicit Kina.
"Lo ngapain kegatelan meluk dia sih?" bentak Jiro.
"Kina, dia siapa?" tanya Nanda keheranan dan menatap keduanya.
"Temen Kina Mas."
Jiro menatap kesal Kina, dan beralih melihat ke arah Nanda, "gue pacarnya. Lo pikirin perasaan istri lo gimana, gak sopan orang udah nikah malah pelukkan sama cewek lain, apalagi ceweknya itu pacar orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUSLY | Jihoon Treasure
Fiksi PenggemarPark Jihoon x OC ⚠️ no one exit door. "Once you get in here, you won't be able to get out. come and play with me. Lo cuma perlu terima gue, dan hidup sama gue, maka lo akan selamat, Kinara." [Sajiro Runggala] "Shut your mouth! gue cuma punya kaki g...