62. Yes i do💍 (End)

1.1K 85 54
                                    

Jiro dibawa paksa sang ayah untuk mendatangi lokasi yang menjadi tempat pernikahan Jiro dengan Gista.

"Pa! Jiro gak mau menikah sama perempuan selain Kina!" Tegas Jiro yang berusaha melepaskan pegangan kuat kedua orang berbadan besar di sebelahnya. Mereka adalah bodyguard dari Javier.

"Kamu gak akan bisa menolak apapun lagi, karena hari ini sudah tiba, Sajiro." Tukas Javier.

Jiro memejamkan matanya, menghela nafas gusar. Berharap Kina datang, dan gadis itu mampu membatalkan rencana pernikahan Jiro yang beberapa menit lagi akan dimulai.

Jiro yang sudah mengenakan setelah pakaian hitam, kini ia terpaksa duduk di kursi pengantin yang sudah disiapkan, untuk menunggu kedatangan Gista si calon pengantin wanita.

Kedua bodyguard Javier menunggu tepat di sebelah Jiro, khawatir kalau lelaki itu akan tiba–tiba pergi dan membuat kekacauan.

Dalam hatinya Jiro terus bergumam, berharap Kina datang. Jiro berharap Kina sudah kembali sehat, sebab saat Kina berada di rumah sakit waktu itu, saat Jiro kembali ke sana, ternyata Kina sudah pulang lebih dahulu dari rumah sakit. Alhasil lelaki itu belum sempat menemui Kina ke tempat tinggal gadis itu.

Setiap Jiro hendak melangkahkan kakinya untuk menemui gadis itu, ayahnya selalu saja menahan dirinya. Apalagi Javier sekarang mempergunakan bodyguard untuk menjaga Jiro agar lelaki itu tidak nekat pergi dari rumah kedua orang tuanya. Benar–benar licik, Javier.

Kini benar–benar tinggal Kina lah harapannya. Jiro berharap gadis itu mau datang dan memperjuangkan cintanya bersama Jiro. Jiro jadi sedih sendiri, jika bisa bisa mengulang waktu, Jiro tidak ingin mendapatkan Kina dengan cara yang salah. Jiro tidak ingin bertindak kasar pada gadis itu, Jiro tidak ingin memiliki gadis itu dengan paksaan.

Jiro hanya ingin menyayangi gadis itu selalu. Sampai kapanpun, kasih sayangnya untuk Kina tidak akan pernah sirna.

Javier berdiri tepat di hadapan Jiro. Jiro mengangkat kepalanya setelah mendapati kaki ayahnya yang tepat berada di hadapannya. Kini, ia menatap netra sang ayah, memohon pada sang ayah agar ia bisa hidup bersama Kina. Sungguh, Jiro hanya ingin sehidup dan semati bersama Kina, persetan dengan berlebihan. Namun, semuanya benar, Jiro benar–benar hanya ingin Kina.

Menatap sendu sang ayah, seraya meraih kedua tangan Javier. Jiro terisak, seraya menundukkan kepalanya. Bahunya bergetar, akibat menangis.

"Pa, Jiro mohon sama Papa. Tolong, tolong Pa... Jiro cuma mau Kina." Lirih Jiro dalam isak tangisnya.

Javier sendiri tidak percaya anaknya sampai sesedih ini. Cinta sang anak pada kekasihnya sungguh tulus. Syira, sang ibu pun menatap dari kejauhan. Melihat Jiro yang persis sekali seperti melihat Javier saat muda dulu.

Jiro persis sekali dengan Javier. Gigih mengejar cintanya, berjuang mendapatkan gadis impiannya. Javier dan Jiro sama sama memiliki ketulusan dalam memperjuangkan cintanya.

Syira dari kejauhan merasa dejavu saat melihat anaknya. Teringat dulu Javier memperjuangkan dirinya, persis dengan Jiro yang saat ini sedang memperjuangkan Kina.

Syira sang ibu, berjalan mendekati suami dan anaknya. Syira menepuk pelan bahu sang suami. Seolah memberi pertanda pada suami, untuk menyudahi semuanya. Javier menoleh ke arah sang istri dan mengangguk singkat.

Menyudahi apa?

Javier memegang kedua bahu Jiro. Membawa sang anak semata wayang untuk berdiri berhadapan dengan dirinya.

DANGEROUSLY | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang