⚠️
.
.
.
.Kina terus mencari cara agar bisa keluar dari rumah Jiro. Rumah yang bagaikan neraka untuknya. Entah apa yang Jiro lakukan di luar sampai ia tega mengurung Kina di dalam kamar. Bahkan melihat kondisi rumah Jiro seperti apa pun Kina tidak tahu. Karena ia benar-benar tidak pernah keluar dari kamar itu.
Kina melihat ke arah jendela yang ada di sebelah kanan tempat tidurnya. Pikirnya, apakah ia harus kabur lewat jendela itu? Kina tersenyum menyeringai, sepertinya ia mendapatkan ide yang bagus untuk percobaan kabur selanjutnya.
—
Di sisi lain, Jiro tengah berkutat dengan pekerjaannya. Hingga ia lupa bahwa ada Kina yang harus ia perhatikan agar tidak kabur dari sana. Namun apa daya pekerjaannya kali ini tidak bisa ia tinggalkan. Jiro pun sama tidak keluar dari ruang kerjanya sama sekali selama seharian.
"Argh anjing, stress banget gue. Butuh kebut-kebutan, apa alkohol?" gumamnya.
"Ngapain gue mikir begitu ya? kan gue punya Kina sekarang." Ucapnya bermonolog.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kina tidak mendapat gangguan dari Jiro hari ini. Ini membuat Kina sedikit tenang, namun perutnya merasakan sedikit lapar karena Jiro tidak memberinya makan sama sekali. Sepertinya lelaki itu memang benar mau membunuh Kina secara perlahan.Kina menyiapkan dirinya untuk membongkar teralis pada jendela kamar itu. Ia menemukan linggis di lemari kecil dalam toiletnya. Entah Jiro menyimpan itu untuk apa, tapi itu sangat berguna untuk Kina menjalani aksinya.
"Astaga, kenapa gue jadi kayak maling," gumam Kina. Tangannya langsung bergerak mencongkel teralis yang terpasang pada jendela.
Krek.
Teralis terlepas, Kina langsung meletakkan teralis itu di bawah. Jendela kamar ini cukup besar hampir sepanjang dan selebar pintu. Ini memudahkan Kina untuk keluar tanpa harus melompat atau naik sesuatu. Kina keluar dari jendela, yang ia temukan saat sudah berada di luar adalah sebuah kolam renang berukuran sedang, yang ternyata tidak terhubung langsung dengan jalanan luar.
"Anjing, gue kira bakal langsung ke luar jalan. Kalo gini tetep aja gue susah buat keluar." Meski mengoceh, Kina tetap melangkahkan kakinya, berjalan mengendap-endap.
—
Jiro keluar dari ruangan kerjanya, menuruni tangga dan berjalan ke kamar yang Kina tempati, kamar yang berada di depan dekat ruang tamu. Jiro membuka pintu kamar tersebut, matanya menelusuri seluruh penjuru kamar itu. Alangkah terkejutnya saat ia melihat jendela kamar itu terbuka dengan keadaan teralis yang sudah terlepas dari sana. Jiro berlari dan melihat ke luar, yang ia yakini Kina pasti melakukan percobaan untuk kabur lewat jendela. Benar saja, Jiro melihat Kina yang sedang kebingungan mencari pintu keluar dari arah kolam renang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUSLY | Jihoon Treasure
FanfictionPark Jihoon x OC ⚠️ no one exit door. "Once you get in here, you won't be able to get out. come and play with me. Lo cuma perlu terima gue, dan hidup sama gue, maka lo akan selamat, Kinara." [Sajiro Runggala] "Shut your mouth! gue cuma punya kaki g...