9. Mengelabui

434 49 5
                                    

Sebelum meninggalkan cafe, Kina menyelesaikan laporan dan melakukan clerek pada touchscreen monitor-nya untuk menutup shiftnya kemudian membuka shift baru untuk karyawan shift selanjutnya. Setelah selesai ia berpamitan pada Haidan dan karyawan lainnya.

"Gue pulang ya bang."

"Iya, hati–hati ya Kin." Sahut Haidan.

"Mbak! tungguin gue!" teriak Gavi dari ruang ganti. Ia berlari menghampiri Kina, dan bergelendot pada tangan kecil milik Kina.

Kina menghempas Gavi agar melepaskan pegangannya.

"Lepas Gavi! lo itu berat tau!"

"Pulang sendiri sana! ngapain ikut sama gue." Sambung Kina.

Gavi mengeluarkan cengiran khasnya. "Top–up nya mbak, mana? hehe."

"Top-up apa sih?" tanya Haidan penasaran.

Kina langsung mencubit perut Gavi. Dan menarik lengan Gavi untuk pergi dari situ.

"Gak kok bang, gue sama Gavi cabut duluan ya. Dadah"

Kina dan Gavi menghentikan langkahnya saat tiba di parkiran cafe.

"Lo bisa jangan ember gak sih? nanti bang Idan penasaran Gavi."

"Marah mulu mbak, PMS lo ya?" ejek Gavi.

"Gue jitak lo ya!"

"Iya mbak maaf"

"Ya udah sana pulang, nanti chat gue aja id lo, atau no rek lo deh. Nanti gue transfer."

"Gak mau bareng gue aja mbak?" tawar Gavi.

"Gak usah Gav, gue jalan kaki aja. Udah biasa"

"Emang gak jauh mbak?"

Kina menggeleng. "Deket kok"

Bohong, padahal jarak dari tempat bekerja ke kostnya lumayan memakan waktu dan tenaga.

"Ya udah kalo gitu, hati–hati ya mbak." Gavi melajukan motornya meninggalkan Kina yang hanya mengangguk sebagai tanda jawaban.

Kina berjalan kaki, beriringan dengan orang–orang yang juga pulang bekerja sore hari, sama seperti dirinya.

Kina belum begitu jauh dari tempat kerjanya, ia memasuki persimpangan jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kina belum begitu jauh dari tempat kerjanya, ia memasuki persimpangan jalan.

Kina berjalan seraya menunduk, dan tidak memperhatikan sekitar. Sampai ada seseorang yang menarik tangannya secara paksa. Dan orang itu memeluk Kina tanpa aba–aba.

Kina sangat shock dengan perlakuan orang itu, dirinya sempat mematung sebentar sampai akhirnya tersadar dan berusaha melepaskan dekapan manusia yang sangat kurang ajar, menurutnya.

Saat ia berhasil melepaskan dekapannya Kina menatap pelaku yang dengan kurang ajarnya memeluk Kina tanpa izin. Sajiro, mau apa dia? batin Kina.

"Gue yakin banget, lo pasti kerja di situ. Kenapa lo menghindari gue, Kin?" Jiro meraih paksa tangan Kina.

DANGEROUSLY | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang