Dari pada memikirkan Fang yang membuat Tan pusing, lebih baik dia pergi ke bengkelnya, Benar, meski Tan anak satu-satunya dari keluarga terpandang , tapi Tan tetap memiliki usahanya sendiri.
Orang tuanya selalu sibuk, bahkan sang papa hanya pulang 1 x seminggu itupun hanya 2 jam,sang papa hanya memberinya uang lalu menanyakan sekolah Tan. Setelah itu pergi lagi.
Sang mama, dia memiliki usaha modeling entertainment, jadi dia selalu berada di luar negri,pulang ya ketempat sang papa bukan ketemu Tan,kadang Tan heran apa dia anak mereka.
Tan memiliki condo , mobil , motor yang dibeli nya dengan uang sendiri tanpa bantuan sang papa, Tan hanya ingin tampil sederhana didepan teman-temannya.
Teman-teman mereka tahu Tan punya bengkel, tapi mereka tidak tahu kalau Tan anak orang kaya. Jika sudah bahas bokap Tan, yang mereka tahu hubungan mereka tidak dekat, itu saja.
"Bos tumben kesini? " tanya anak buah Tan, meski dia masih anak SMA tapi orang yang bekerja dibengkel Tan tetap memanggil nya bos.
"Gue lagi libur phi..., mobil siapa? " tanya Tan melihat mobil yang tidak asing didepannya. Tapi dia lupa pernah melihatnya dimana.
"Biasa ,langganan bulanan kita bos...! " Tan mengangguk.
"Biar gue cek phi..!"
"Serius bos... "
"Mmm, pergi lah phi bantu yang lain. "
"Dengan senang hati. " jawab nya dengan cepat.
Langganan mereka yang satu ini agak rewel, jadi pastinya kedatangan Tan menjadi berkah untuk anak buahnya dibengkel.
Tan, berbakat dalam hal ini, dia mendirikan bengkel hanya sekedar mengasah bakat saja tapi dia tidak menyangka bakalan ramai dan sudah ada 20 pekerja profesional dibengkelnya.
Bengkel yang sudah berdiri selama 3 tahun menjadi bengkel terbaik dan terbesar didaerah ini dengan alat-alat lengkap, juga pekerja terbaik, termasuk tan yang sudah ahli dalam memperbaiki mesin.
Tan juga berniat mengambil jurusan teknik nanti pas kuliah biar pengalaman nya bertambah.
Tan bersyukur semua pekerja dibengkelnya setia dan sangat membantunya tanpa protes karna bosnya masih kecil.
"Permisi apa mobil saya sudah siap? " Tan menghentikan pergerakan nya mendengar suara seseorang yang dikenalnya.
"Tan! "
"Fang! "
"Pantes ngk asing, punya dia ternyata. " gumam Tan yang masih didengar oleh Fang
"Kenapa kalau ini mobil gue, jauh- jauh lo sana, nanti mobil gue makin rusak!. "
"Apa lo bilang, lo ngak tau siapa gue haah?."
"Ngk penting, mana pemilik bengkel ini, kenapa mobil gue dikasih sama brandal kayak lo sih.? "
"Ngajak berantem nih bocah, tapi gue lagi males. " batin Tan menutup kap mobil Fang.
"Mobil lo sudah siap, bayar sana! " tunjuk Tan pada meja kasir.
"Beneran lo? , kenapa gue ngak percaya. "
"Sialan, gue bilang sudah ya sudah, bawa sana mobil lo jauh-jauh dari bengkel gue. "Maki Tan kesel juga lama-lama.
" I-i- ini bengkel lo?." tanya Fang menunjuk Tan dari atas sampai bawah.
"Mmmm, bayar sekarang! ."
"Cih, tau gini gue cari bengkel lain. " gumam Fang mengeluarkan kredit cardnya , lalu menyerahkan pada Tan.
Tan hanya menatap card itu, diikuti oleh Fang seolah bertanya kenapa.
"Only cash....! " tunjuk Tan pada plang yang bertuliskan tidak Terima kredit card karna lagi bermasalah, Tan sudah mengurusnya tapi masih harus menunggu.
"Ck, miskin amat bengkel lo... "
Fang kembali membuka dompetnya tapi dia tidak membawa uang tunai, Fang melipat bibirnya mencoba mencari alasan.
"Tan, gue ngak bawa uang tunai, no rek lo aja sini, gue transfer. "
"Only cash...! "
"Tan ngk usah nyebelin deh lo, gue ada perlu nih... "
"Lo lihat gue peduli. "
"Sialan .... Pinjam mobil lo. ! "
"Hah? "
"Budek lo, gue mau narik uang, pinjam mobil lo dulu! "
"Nomor lo aja sini, bawa mobil lo, besok gue hubungi...! "
"Buat apa nomor gue , modus banget...! "
"Anj, lo mau narik uang di mana bangsat, ngak ada ATM dekat sini...! "
"Astaga Tan,,,,lo buka bengkel ditepi hutan apa, bisa-bisanya ngak ada ATM. "
Tan hanya menggeleng, sudah tau bengkel mobil, tentunya ditempat yang luas, strategis juga, salah sendiri malah nyalahin orang.
"Ya sudah, jalan kaki aja lo pulang...! "
Fang melihat kepergian Tan, dia kesini memesan taksi , ngk mungkin dia mesan taksi lagi mau pulang pasti lama, mana dia harus jemput adiknya.
"Tan tunggu, ishh, cepat banget jalannya.! " omelnya lagi, Tan benar-benar .
"Tan tunggu woii,! " teriak Fang mengikuti Tan dari belakang
"Apalagi! " tanya Tan, kesal juga dia lama-lama sama ni bocah.
"Ponsel.."
"Hah? ."
"Bego,,,,,hah hoh hah, lo kira gue ciput , cepat siniin ponsel lo! "
Tan mengeluarkan ponselnya lalu menyerahkan pada Fang ,dengan cepat Fang mencatat nomornya .
"Ini nomor gue, mobilnya gue bawa. "
"Mmmm, " jawab Tan cuek, lalu masuk kedalam menuju ruangan.
"Ck, jutek amat kayak cewek lagi pms aja. "
Fang menuju mobilnya dengan mulut masih memaki Tan,sedangkan mobilnya dikeluarkan oleh anak buah Tan.
"Makasih." Ucap nya lalu pergi dari sana.
Sedangkan Tan sudah duduk disofa dalam ruangan pribadinya, hanya dia saja yang bisa masuk kesini.
Tan melihat nomor yang Fang catat tadi diponselnya,Fang memberikan emot kucing galak disamping namanya sendiri.
"Meow, dia lebih mirip anjing galak! " gumam Tan, menyimpan lagi ponselnya.
Tan mengecek beberapa dokumen yang tadi dikasih oleh anak buahnya, juga catatan beberapa barang yang kurang, Tan akan memesan untuk mereka.
~~~
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANFANG (Enemies to lovers)
Любовные романыBerawal dari Fang yang mengajak ribut seorang pemuda bernama Tan , pemuda yang menjadi ketua tim sepak bola dari sekolah lain. Fang mendapat laporan dari adiknya kalau salah satu dari anggota Tan adalah orang yang membully adik angkat Fang, yang be...