"Fang....! " Phum bergegas masuk kedalam kamar Fang , kaget tentu saja.
Dia sudah tiga hari tidak mendapat kabar dari sang kakak, telfon pun tidak diangkat, bahkan Phum mendapat kabar kalau Fang tidak masuk kampus selama itu .
Phum mengajak Peem ke appart Fang, sekalian mengundang Fang menghadiri acara kesenian Peem tapi malah mendapati kakaknya seperti ini.
"Fang apa yang terjadi? " Phum mengambil botol minuman yang Fang pegang, kakaknya yang terbiasa rapi sekarang berantakan.
Banyak botol minuman di lantai kamarnya, entah berapa banyak Fang minum, kamar Fang juga gelap dan hanya diterangi lampu tidur,sebenarnya ada apa dengan kakaknya.
Phum menatap Peem sekilas, lalu membawa sang kakak kedalam pelukannya, Peem juga menghidupkan lampu kamar Fang.
Phum semakin kaget melihat kamar Fang benar-benar berantakan,banyak benda pecah disana bahkan cermin besar Fang berserakan seperti terjadi pertengkaran disini.
"Fang..." Phum merasakan tubuh Fang bergetar,Fang menangis , dia tidak ingin memaksa kakaknya bercerita tapi dia juga nggak kuat melihat sang kakak seperti ini.
"Fang dimana Tan? " Peem menanyakan sahabatnya itu, karna ini pasti ada hubungannya dengan Tan.
Fang mengepal tangannya, Fang kembali terisak jika mengingat Tan.
"Tan... Tan... Dia pergi! , Phum Tan pergi, dia ninggalin Fang..."isak Fang terbata untuk menjelaskan pada adiknya.
"Hah, pergi? Fang pergi apa maksudnya, kalian bertengkar? ."
Fang kembali terisak, dia tidak tau lagi harus bagaimana, malam itu dia yang sudah sangat emosi meninggalkan Tan , dia menaiki taksi untuk pulang dan berharap Tan mengikuti nya.
Dia dan Tan tidak bisa bicara dengan emosi apalagi masih ada orang lain disana dan juga hujan semakin deras , jadi dia fikir akan menunggu Tan di appart , bicara lembut seperti biasa Tan memeluknya dan dia akan mendengar alasan Tan, kenapa bisa dia berduaan dengan Drake.
Awalnya Tan mencegahnya namun Fang tetap naik taksi, sesaat perasaan Fang lega karna Tan langsung mengikuti Fang dengan mobilnya dari belakang.
Namun tidak lama Tan berhenti, taksi yang Fang naiiki memang melaju santai jadi Fang masih bisa melihat mobil Tan lewat kaca spion.
Fang Menunggu Tan kembali melajukan mobilnya tapi bukannya mengejar Fang,,Tan malah memutar mobilnya ke arah berlawanan.
Tentu saja Fang panik, dia mencoba mengejar Tan , mau kemana Tan dengan melanjutkan mobil nya kecepatan tinggi seperti itu, hasilnya Fang tidak bisa mengejarnya.
Dan berakhir Fang menunggu Tan semalaman berharap Tan datang,namun Tan tidak datang, bahkan nomornya tidak aktif..esoknya Fang mencari Tan ke appart ,kampus ,juga bengkel , tetap dia tidak menemukan Tan.
Sampai hari ini, Fang tidak mendapat kabar dari Tan,hatinya hancur, bagaimana Tan bisa tega meninggalkan nya seperti ini. Hal penting apa yang terjadi sampai Tan tidak menemuinya.
Fang putus asa mencari Tan,dia melampiaskan semua amarahnya pada kamarnya sekarang, melempar semua yang dia lihat ,memukul kaca besar di kamar hingga tangannya berdarah,bahkan juga menenangkan dirinya dengan minum alkohol sebanyak mungkin .
"Phum bawa Tan kembali Phum .dia tidak boleh ningalin Fang...! " gumam Fang mengeratkan pelukkan nya pada sang adik.
"Fang tenang dulu ya, gue bantu cari Tan!. "
Peem mengambil ponselnya dia sibuk dengan Phum kemaren, tanpa tahu apa yang terjadi, Peem sangat dekat dengan Tan, dia tau bagaimana Tan. Semua ini pasti ada alasannya.
~~
Satu bulan berlalu,Fang masuk ke dalam appart Tan,sudah satu bulan Tan tidak juga kembali. Hidup Fang benar-benar hancur .
Dengan tangan gemetar Fang membuka pintu kamar Tan, kosong, tidak ada tanda-tanda kehadiran Tan.
Fang berjalan pelan menuju meja kecil Tan, tidak ada yang berubah, hanya beberapa foto dirinya dan Tan disana , Tan selalu mencetak foto selfie mereka.
"Tan ~ kamu dimana? Tan kamu tega banget ninggalin aku Tan, aku merindukan mu, aku minta maaf...! ."
Air mata Fang mengalir dengan tubuhnya yang merosot ke lantai, Fang kembali menangis, seandainya dia mendengar penjelasan Tan dulu, seandainya dia tidak bertindak kasar tentunya Tan tidak akan pergi.
Peem menemui teman tim mereka untuk mencari Tan, dan mereka menjelaskan kalau hari itu tidak hanya ada Drake , juga ada dua temannya lagi sedang membeli minum,
Tan menolong mereka memperbaiki mobil mereka yang mogok. Dan kebetulan Tan lewat. Saat itu juga hujan deras jadi mereka berteduh di warung meninggalkan Tan berdua dengan Drake .
Fang menyesal karna tidak mendengar Tan lebih dulu, ini salah nya, kenapa dia bertindak kasar seperti itu, dan sekarang Tan pergi.
"Tan, maaf,, tolong kembali Tan ,,aku minta maaf...." Fang duduk menekuk lututnya di lantai dan terus menyebutkan nama Tan dia tidak peduli dinginnya lantai kamar Tan, dia juga memeluk foto Tan yang tersenyum kearah kamera.
"Kamu berjanji kan, untuk jadi keluargaku? ,, Tan kamu berjanji kan untuk jadi tempat ternyaman ku...!"
Fang merintih , sakit....dadanya sakit karna kebanyakan menangis , "Tan kamu bohong, apapun kan ...apapun yang aku lakukan kamu tidak akan pergi , apa yang kamu sebut apapun Tan....! " teriak Fang tiba-tiba, dia frustasi dia memukuli dadanya biar tenang .
"Sakit Tan, aku sudah bilang jangan tinggalkan aku, jika kamu mau pergi bilang , Tan apa ini haaaa Tan kembali kamu Tannn. Brengseeeek ! " maki Fang memukul lantai dibawahnya berapa kali.
Fang merebahkan tubuhnya setelah berteriak ,rasa sakit tidak Fang rasakan lagi.dia tidak peduli dengan tubuhnya sendiri.
"kenapa aku sebodoh ini Tan...! Apa yang harus aku lakukan? hiks, Tan aku minta maaf , jangan tinggalin aku Tan. "
Fang bicara sendiri melampiaskan emosinya tapi dia tidak akan menghancurkan kamar Tan, dia melepas semua kerinduannya pada Tan disini.
Dia bisa mencium aroma tubuh Tan di kamar ini, biarlah dia dibilang gila, teriak tidak jelas yang pasti dia ingin Tan nya kembali. Tolong bawa Tan nya kembali.
»»----> 𝑇𝐵𝐶. <----««
𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 read💛💜
KAMU SEDANG MEMBACA
TANFANG (Enemies to lovers)
RomanceBerawal dari Fang yang mengajak ribut seorang pemuda bernama Tan , pemuda yang menjadi ketua tim sepak bola dari sekolah lain. Fang mendapat laporan dari adiknya kalau salah satu dari anggota Tan adalah orang yang membully adik angkat Fang, yang be...