Tan menghentikan mobilnya tepat ditangga pintu masuk fakultas arsitektur. Memastikan mobilnya berhenti Tan memutar tubuhnya menatap Fang
"Tiirak jadikan nanti temenin aku..?"
"Jam berapa acaranya..? "
"Jam duaan, nanti aku jemput kamu di sini..."
"Tidak perlu Tan, kelas aku lebih dulu selesainya dari pada kamu, biar aku yang ke fakultas teknik, lagian Phum sama yang lainnya ikutkan?. "
Tan mengangguk, dia mengingat kemaren Phum semangat sekali ingin pergi ke pameran seni milik Q, dan tentu saja rasa bersalah nya lebih besar pada Peem, karna gara-gara dia Peem sahabatnya tidak bisa ikut pameran tahun ini, Phum tidak sengaja merusaknya.
Melihat Tan diam, Fang membuka seatbelt nya lalu mendekat kearah Tan ,bisa dia lihat pria itu melamun entah kenapa.
Bahkan Tan tidak bereaksi saat dia mencium pipi Tan,membuat dirinya hanya tersenyum.
"Tan makasi ya, aku masuk kelas dulu... "
"Eh..! Ahh iya tiirak jangan lupa sarapan mu.. "
Fang mengangguk lagi, dia tipe pria tidak suka makan pagi, jadi Tan membeli makanan untuknya bisa makan nanti agak siangan.
"Ok, aku masuk kelas dulu.. "
Lagi Tan mengangguk, dia melihat Fang keluar dari mobilnya dan berdiri ditangga pertama lalu berbalik melambai tangan kearahnya .
Melakukan hal yang sama , Tan menghidupkan mesin mobilnya lalu pergi dari sana. Fang masih setia melihat mobil Tan sampai menghilang dari fakultas nya, dia hendak berbalik namun matanya menatap seseorang yang juga menatapnya.
"Siapa...?" gumam Fang, tapi dia sedikit familiar dengan wajah itu. Tapi dia tidak ingat pernah melihat dimana.
Tidak ambil pusing Fang mengedikkan bahunya acuh lalu berlari kecil menaiki tangga menuju kelasnya.
~~
Sesuai janjinya Fang menemani Tan keacara pameran Q , teman yang baru saja Tan kenalkan padanyaDibelakang Phum , Beer dan Mick mengikuti mereka, Fang melihat bagaimana antusiasnya Tan membawa buket bunga dan ingin cepat masuk kedalam pameran itu.
Fang melipat tangannya didada terus berjalan mengikuti Tan.
"Tan dimana temanmu itu? " tanya Fang setelah mereka memasuki ruang pameran.
Tan menatap Fang sebentar lalu melihat sekitar, tidak jauh Tan menemukan Q sedang menjelaskan lukisannya pada para pengunjung.
"Itu dia. " Tan menunjuk Q , "Ayo..! " ajak Tan, Fang hanya mengangguk, dia melihat Tan mendekati Q meninggalkan dirinya bersama Beer dan Mick.
"Hay friend, congrats ya.. Nih buket buat lo... ! " suara khas Tan mengema disana, Fang hanya menarik tipis bibirnya untuk tersenyum, lucu aja menurutnya suara Tan.
"Thank u, lo repot banget Tan.."
"Tidak repot, sebagai teman gue bangga sama lo , dan untuk lo Peem, kalau nanti lukisan lo juga dipajang gue bakalan kasih buket yang lebih besar dari pada Q.! " tunjuk nya lagi pada Peem yang baru bergabung , dan Phum ada disamping nya.
Semua teman mereka ada disana memuji hasil lukisan Q, bahkan Fang yang jarang bicara juga memuji nya.
"Ini lukisan mu? " tanya Fang menunjuk lukisan di belakang Q.
"Yap, siapa lagi.. " seperti biasa Q selalu percaya diri sesuai dengan wajahnya.
"Issh sombongnya..! " ucapan Tan membuat mereka semua tertawa.
Sedangkan Tan menatap kearah Phum yang menatap Peem dengan rasa bersalah , Tan sengaja mengatakannya karna dia ingin Phum dekat dengan sahabatnya itu dan membuka diri selama ini dia lihat Phum terlalu pesimis tentang hidupnya.
Tidak lama Chain dan Pun ikut bergabung dengan mereka, Pun sahabat mereka yang paling lugu, lucu,sedikit loading lama itu menambah kesan bahagia di pertemanan mereka.
"Nah kita sudah kumpul semua, mari kita selfie....! " Tan mengeluarkan ponselnya. Mereka mulai selfi didepan lukisan Q.
Fang berdiri di belakang di sebelah Chain, meski diam Fang mengamati semua tingkah Tan, pria kecilnya benar-benar tulus dalam berteman.
Dia bisa membangun kebersamaan hanya dengan hal kecil seperti ini, Fang sendiri tidak memiliki banyak teman.
Hanya tiga sampai lima orang saja diluaran sana selain Phum sang adik , Beer dan Mick. Mereka dekat dengan Phum bukan Fang.
Temannya itupun semua dari kelas atas yang tidak suka berkumpul , jangan kan untuk berselfi sepeti ini, untuk bercanda saja tidak . Mereka hidup seperti kulkas berjalan tak banyak bicara . Berkumpul hanya sekedar minum, pasangan, lalu dunia. Fang sedikit iri pada Teman-teman Tan .
Kenapa dulu dia harus berantem dulu sama Tan ,malah baru dekatnya sekarang. Cukup lama menurut Fang.
Setelah berselfi mereka kembali memutari semua lukisan yang ada disana, cukup lama sampai mereka pamit pada Q dan Peem, tentunya sebagai anak seni Peem tinggal disana .
"Aku kembali dulu kalau gitu. " ucapan Fang menghentikan langkah Tan, Beer dan Mick yang baru keluar dari ruang pameran. Sedangkan Phum, entahlah mungkin dia masih didalam.
"Gue juga deh mau main game, ayo Beer...! "
Beer mengangguk melambaikan tangannya pada Tan dan Fang lalu mereka pergi dari sana, selepas itu Fang menatap Tan.
"Fang langsung pulang? "
"Ya, aku ada tugas. "
"Ok, tapi aku izin nanti malam pesta untuk merayakan ini dengan Peem dan yang lainnya Fang."
Sejenak Fang terdiam lalu dia mengangguk, "kamu tidak perlu izin pada ku, lakukan apa yang kamu mau.! "
Tan tersenyum lalu mengandeng tangan Fang pergi dari sana menuju parkiran, dia tidak peduli dengan sikap cuek dan cara bicara Fang. Dia menyukai Fang yang seperti ini .
Dari sudut pandang Tan sendiri, sahabatnya adalah segalanya untuk Tan , meski Tan memiliki kekasih, dia akan membagi waktunya antara privasi dan sahabat yang sudah lama menemani hidupnya.
»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««
𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑑..
💛💜
KAMU SEDANG MEMBACA
TANFANG (Enemies to lovers)
RomanceBerawal dari Fang yang mengajak ribut seorang pemuda bernama Tan , pemuda yang menjadi ketua tim sepak bola dari sekolah lain. Fang mendapat laporan dari adiknya kalau salah satu dari anggota Tan adalah orang yang membully adik angkat Fang, yang be...