TanFang 13

1K 83 6
                                    

Fang menatap ponselnya, antara Mau menghubungi 𝑇𝑎𝑛 atau tidak , dia sudah pulang namun sebelumnya dia sempat melirik Tan yang masih sibuk minum di club.

"Cih, tidak kenal waktu banget, dah jam berapa coba? " kesal Fang, entah kenapa dia bisa-bisanya kesal pada Tan dan ngak ilang-ilang kesalnya sampai dibawa pulang.

"Gue telfon aja kali ya, tapi mau bilang apa, masa gue harus nyuruh dia pulang, emang gue siapa? " aishhhh .. Fang kewalahan sendiri.

"Dah lah bodo amat, biarin aja dia mau lakuin apa, gue ngak peduli... "

Drth drthh.... Ponsel Fang berbunyi dia langsung melihatnya,Fang menghela nafas saat Phum menelfon.

"Hallo Phum.... Kenapa nelfon malam-malam?. "

"Fang dimana, bisa jemput Phum tidak mobil Phum mogok... ! "

"Hah dimana..? "

"Didepan gedung kesenian Fang, bantu Phum ya...! "

"Baiklah Phum, tunggu Fang disana....! "

Fang mematikan telfonnya dia hendak keluar menuju mobil di garasi namun ingatan nya kembali pada Tan.

"Oh gue tau..." Fang kembali mengambil ponselnya menghubungi pria yang sedari tadi membuatnya kesal.

Tidak sampai berdering dua kali,Tan sudah mengangkat telfonnya membuat Fang kaget.

Astaga, gumam Fang reflek menekan speaker ponselnya dan melempar ponselnya di kursi kosong sebelah kemudi.

"Fang kenapa? " suara berat dari sana membuat Fang terdiam tapi dia masih bisa mendengar suara bising yang menandakan Tan masih diclub.

"Fang...! " panggil Tan lagi , Fang menelan ludahnya kasar

*ohh suara lu tan, gue harap ngak ada yang telfonan sama lo selain gue! * batin Fang menatap ponselnya.

"Hallo, Fang kamu masih disana? "

"Ahh, ehh ya,, heii Tan ,, lo sibuk? boleh minta tolong nggak..? "  Fang ngomong terbata mengambil lagi ponselnya.

"Nggak sibuk, tapi gue lagi diluar, minta tolong apa Fang ...? "

"Mobil Phum mogok didepan gedung kesenian, lo bisa bantu jemput dia nggak, gue sedikit pusing habis minum tadi, " jelas Fang, sejenak Tan tidak bersuara, namun suara bising dari balik telfon sudah menghilang. Fang rasa Tan keluar dari club itu.

"Baiklah gue akan jemput dia, lo istirahat saja..! "

"Makasi Tan. .."

"Santai, kalian teman gue..."

"Eemm teman ya, baiklah , Hati-hati...! "

Fang mematikan telfonnya saat Tan mengiyakan ucapan Fang , kata teman terlintas dalam benak Fang. agak menganggu kata teman versi Tan itu.

Tapi tidak lama Fang tersenyum., alasanya cukup untuk menyuruh Tan pulang dan berpisah dari cowok yang tadi bersama Tan.

"Udah malam ngak boleh diluar lama-lama. " gumam Fang lagi .

~~
Gedung kesenian.

Tan memarkirkan mobilnya didepan mobil phum, lalu keluar dengan segera menghampiri phum.

"Tan.. Lo ngapain disini? "

"Mobil lo kenapa..?"

"Ngak tau, ngak bisa nyala.."

"Gue cek...! "

"Hmmm... "

Phum menatap Tan yang membuka kap mobil depannya,lalu tidak lama ponselnya berbunyi, Fang mengirimnya pesan dan menanyakan tentang Tan.

Phum mengambil foto Tan yang sedang memeriksa mobilnya dan mengirim pada Fang, mengatakan kalau Tan sudah datang.

"Bisa nggak ? " tanya Phum mendekat kearah Tan.

"Nggak,ngak ada alatnya disini, lo bawa mobil gue dulu deh , mobil Lo gue bawa ke bengkel, gue telfon anak-anak suruh jemput. "

"Terus lo bagaimana....?"

"Gampang itu mah,sana pulang, anak bengkel gue sebentar lagi datang. "

"Benaran nih? ."

"Iya sana, jaga mobil gue jangan sampe lecet. "

"Mobil gue lebih mahal dari pada mobil lo sialan! "

"Ya ya ya hanya kurang perawatan saja. "

"Ck ,tapi makasi ya Tan. "

"Mmm, jangan sungkan, bayar nanti 500juta .. "

"Ngelunjak lo...! "

"Sudah sana pulang, lagian ngapain lo di gedung seni malam-malam? "

"Kepo lo... "

"Anj... "

Phum hanya tertawa kecil melihat Tan kesal, lalu dia pergi dari sana membawa mobil Tan pulang.

~~

Beberapa hari berlalu, Fang seakan kehilangan sesuatu tapi entah apa, hari ini dia bergabung dengan sang adik makan dikantin teknik.

Tapi dia hanya mengaduk makanannya.. Hampir setengah jam berlalu namun orang yang ingin dilihatnya tidak juga muncul.

"Fang, apa makanan nya tidak enak? " tanya Phum menatap kakaknya yang sedari tadi diam.

"Enak kok, " jawab Fang singkat lalu memakan makanannya.

"Ini buat Fang..." Phum meletakkan sayur hijau kedalam mangkuk Fang dan sebalik nya Fang meletakkan batang sayur hijau di piring Phum, kebiasaan yang mereka lakukan dari dulu.

"Habisin makanannya...! "

"Fang juga... "

Fang mengangguk, Beer dan Mick yang melihat mereka hanya tersenyum sudah biasa mereka mah.

"Ehh Tan kemana ya, beberapa hari ini dia nggak kelihatan? " tanya Mick tiba-tiba, Fang menatap Mick saat mendengar pertanyaan nya tentang Tan.

"Sibuk mungkin.." jawab Phum santai . Mick mengangguk namun tatapannya tidak sengaja melihat Tan yang berjalan dengan seseorang.

"Itu Tan bukan? " tanya nya lagi.

"Lah iya, sama siapa dia? " Phum melihat arah tunjuk Mick.

"Itu Oliv kan, anak sastra . " Beer yang menjawab karna beberapa kali dia melihat pria itu.

Fang menggenggam erat sendok yang dipegangnya, menyesal sudah dia jauh-jauh ke kantin teknik jika melihat Tan dengan orang itu lagi. Selera makannya ilang begitu saja .

Fang berdiri mengambil tasnya lalu pamit pada sang adik.

"Fang masuk kelas dulu phum, Fang ada tugas... "

"Eh, Fang makannya belum habis...! "

Fang tidak menjawab ,dia hanya berjalan cepat meninggalkan adik dan kedua temannya .

"Tan ada hubungan apa ya sama anak sastra itu? "

Phum hanya mengangkat bahunya acuh, tidak peduli ,sedangkan Mick dan Beer saling pandang seolah mencari jawaban.

"Sudah lanjut makannya, kalian kan tahu Tan temannya segudang. "

"Benar juga,lagian Tan kan sukanya sama Fang,mana mungkin mereka ada hubungan. "

Jawaban Mick hanya dibalas senyum kecil oleh Phum, dia benar-benar ngk peduli , dia yakin Fang tidak menyukai Tan.

Bodo amat Tan mau jalan sama siapa saja.

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««

𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔. ☺☺

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang