TanFang 10

495 48 1
                                    

Tan yang baru selesai mandi mengambil ponselnya yang berbunyi ada pesan dari Fang.

"Fang mengirim ku pesan? " meski tidak Menyimpan nomor Fang, tapi tan mengingat nomor itu diluar kepalanya.

/"kirimkan pada gue foto teman lo yang udah nyakitin adek gue.! "

Tan menaikkan alisnya, lalu mengeleng, dia membalas pesan Fang yang menurutnya tidak sopan itu.

/"siapa..? "/

/"brengsek lo, jangan main-main sama gue, gue Fang ! " /

/"Oh . Bicara yang sopan kalau gitu!. /"

/"Apa mau lo haah, cepat kirimin aja sama gue fotonya. 😡/"

Tan tertawa melihat emot gundul merah yang dikirim Fang padanya, kenapa jadi lucu. Selain itu typingnya Fang juga aneh.

Tan mengabaikan pesan Fang, mengalihkan tatapannya pada kertas tempel diatas meja kecil disamping tempat tidurnya.

Tan mengambil kertas itu, ada tulisan tangannya disana dan juga tulisan Fang dibawah nya.

"Tan brengsek!. " makian yang ditulis untuknya padahal Tan sudah menolongnya.

Tan kembali memikirkan Fang, dia tau Fang menghindar darinya setelah kejadian itu, bahkan beberapa kali mereka hampir pas-pasaan tapi Fang sengaja melarikan diri .

Sebaliknya,dikamar Fang....... Fang melempar ponselnya keranjang karna Tan tak kunjung membalas pesannya tadi.

"Aaargh, Tan sialan, kenapa ngak dibalas sih pesannya.! " maki Fang tidak jelas entah sama siapa.

Dia duduk diranjang menatap nanar kesegala arah, " apa Tan sama sekali ngak mau save nomor gue ya, masih bertanya siapa, berarti benar dia ngak save nomor gue.

"Iiih, nyebelin banget...! " gerutunya lagi .

Dr tth drtthh... Dengan cepat Fang mengambil ponselnya saat  ponselnya berbunyi,tanpa melihat dia langsung mengangkat dan bicara.

"Beraninya lo ngak balas pesan gue hah......! "

"Fang.... Pesan yang mana?. "

"Phum....! " Fang menatap layar ponselnya benar saja adiknya yang menelfon.

"Arkkkhhh sial, Fang goblok, ngarep banget Tan yang nelfon . " batin Fang menepuk pelan kening nya dua kali lalu menghembuskan nafas,mencoba menenangkan diri.

"Fang...! "

"Umm, i - iya, Phum kenapa? " 

"Fang ada masalah? "

"Ti tidak, Fang baik-baik saja, oh lupakan  kenapa Phum menelfon butuh sesuatu? ".

"Phum ada didekat rumah, Fang mau dibelikan makanan? . "

"Boleh,seperti biasa saja ,terimakasih Phum . "

"Mmm, okey, Phum matiin dulu.! "

"Ya Phum, hati-hati...! "

Setelah mendapat jawaban dari sang adik Fang melempar lagi ponsel nya keranjang tanpa repot melihat layarnya ,dia masuk kedalam kamar mandi mengabaikan dua pesan masuk yang awalnya dia tunggu.

~Tan🐶~

/"send a photo"/

/"Mau bicara sebentar ngak, aku telfon/" .

~~~~~

Tan melihat ponselnya setelah kelasnya berakhir , pesan yang dikirimkannya pada Fang semalam sama sekali tidak dibaca oleh Fang.

"Tan.....! " Tan menghentikan langkahnya menatap Phum , Tan mengerjapkan matanya cepat.

"Astaga kenapa dengan tampangnya itu! " ngeri Tan tapi tetap mendekat kearah Phum.

"Haiii prend bagaimana keadaan lo? ."

"Ngak usah sok peduli lo, ikut gue! ." Phum menarik pergelangan tangan Tan ketempat sepi , menjauh dari kelas Tan.

"Woiii, Phum jangan pakai kekerasan napa..! "

"Diam lo...! "

Phum kembali menyeret Tan sampai sebuah lorong , tempat itu cukup sepi untuk mereka bicara, tidak banyak yang lewat disana, Tan menoleh kekiri dan kekanan, tamat sudah riwayatnya.

"Tan , bawa aku ketemu teman lo...! "

"Peem....?"

"Gue ngak mau tau siapa namanya, cepatan....sekarang ...!. "

"Lo mau apa...? "

"Cih, ngak usah banyak tanya , bawa aja cepat...! " kesal Phum tidak sabaran, sebenarnya dia sedikit lupa dengan wajah Peem tapi ada Tan bersama nya.

"Ngk kalau lo mau nyakitin teman gue, hadapin gue dulu...! "

Wajah Tan berubah jadi serius membuat Phum sedikit tertegun, tentu saja ucapan Tan tidak main-main.

"Gue nggak akan ngelakuin apa-apa pada nya...! " Tan menatap tajam kearah Phum sedikit menaikkan alisnya.

"Yakin lo...? "

"Gue janji!. " Phum mengangkat dua jari membuat janji.

"Baiklah... Gue pegang janji lo... "

"Mmm, ayo...! "

"Eiiittt tunggu dulu...! "

"Apalagi...? " Tanya Phum menahan kesal apa pria nakal ini berubah fikiran.

"Phum... Lo juga harus bantu gue dekatin Fang. "

"Hah...? " Phum menatap tan dari atas sampai bawah, "maksud lo, Fang...?"

"Ehemm... "

"Khao Fang ,kakak gue , ? "

"Yap... "

"Lo menyukai kakak gue? "

"Hehe.... Bisa kan? " tanya Tan dengan senyum tengilnya membuat Phum menghela nafasnya.

"Kenapa gue harus bantu lo...? "

"Karna kita teman, satu lagi gue udah bantu lo juga ...! "

"Cih, baiklah tapi seharusnya lo nyerah dari awal ....! "

"Maksud nya? ."

"Because.." Phum kembali melihat tampilan Tan dari atas sampai bawah.."lo bukan speak nya Fang..
" jujur Phum, bisa Tan lihat tatapan meremehkan dari temannya yang satu ini.

Sialan Tan tersedak ludahnya sendiri mendengar kata-kata Phum. Seburuk itukah. Padahal dia tampan menurutnya. (Hehe)

"Kata-kata mu membuat hati ku sakit kawan... " drama Tan memegang dadanya.

"Jijik..... Okey, okey, gue bakal bantu, tapi nggak banyak, yang penting sekarang bawa dulu gue menemui teman lo itu . "

"Nah gitu dong...  Ayo kita pergi. .."

Tan ngak nyangka Phum akan setuju padahal dia hanya bercanda tadi, dalam hatinya Tan berharap Peem dan teman nya yang lain tidak akan membunuhnya setelah ini.

➳༻❀✿❀༺➳
TBC.




TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang