TanFang 34

334 53 8
                                    

Tan menatap Fang yang masih sibuk mengkhawatirkan sang adik , karna Phum tadi Mendapat luka kecil,bahkan Fang tidak mendengar panggilan nya.

Kemaren Tan sudah bicara dengan Fang tapi rasanya kekasihnya ini tidak mendengar kan dengan baik.

"Tan...! " panggil Fang saat Tan menahan buku yang hendak dipindahkan Fang.

"Ada apa? " tanya Tan, hanya dijawab gelengan oleh Fang, "Masih khawatir sama Phum, hm? " lagi Tan bertanya.

"Iya, " akhirnya Fang mengangguk, Tan menghela nafas panjangnya mendengar itu.

"Tiirak tenanglah, sudah ada Peem bersama Phum pasti dia menjaga Phum dengan baik ...! " Tan mengusap bahu Fang menenangkan kekasihnya  .

"Iya Tan, aku tau..."

"Lagian, pacar mu ada disini, kamu malah mikirin pria lain! " potong Tan lalu segera melipat kedua tangannya didada dan memalingkan wajah seolah merajuk.

"Hah,,,, Tan dia adikku kalau kamu lupa. "

"Ngk peduli...! " jawab Tan lagi, dia berharap dibujuk Fang, tentu tidak,Tan hanya ingin mengalihkan perhatian dan membuat Fang tersenyum.

"Ya udah terserah kamu...! " Tan kaget saat Fang kembali melakukan kerjaan mereka tanpa membujuk nya.

"Auu , Tiirak jahat banget, bujuk aku dulu dong...!" teriak Tan, tapi Fang hanya mengeleng, Tan yang merajuk Tan pula yang minta dibujuk .

Meski Fang tidak Mau membujuknya, tapi Fang tetap tersenyum, Tan bisa melihatnya.

"Males.."

"Nyebelin banget kamu tuh..." Tan segera pergi dari sana, bahkan Tan tidak menoleh saat Fang memanggilnya .

Dua hari berlalu, tidak banyak yang Tan dan Fang lakukan,selain mengajar dan bermain bersama anak-anak mereka juga pergi berenang di sungai dengan yang lainnya.

Dan Hari ini mereka akan pulang, mereka harus kembali belajar juga  , apalagi Fang bilang dia banyak tugas, Tan jadi merasa nggak enak.

"Tiirak, maaf ya gara-gara aku kamu jadi telat ngerjain tugasnya. " Tan membuka suara nya saat mereka sudah sampai di bis.

"Tidak masalah, itu juga akan dikumpulkan lusa, lagian aku senang dengan perjalanan ini. "

"Dengan ku? "

"Sedikit... "

"Tiirak..... " Fang suka sekali menjahili nya, Tan menyandarkan kepalanya dibahu Fang , memejamkan mata dia ingin tidur selama diperjalanan.

~~
Mereka sampai sore hari, Tan juga mengantar Fang terlebih dahulu ke appartnya karna Fang bilang semua buku dan tugasnya ada di appart.

"Tiirak Kamu istirahat ya, aku pulang..." ucap Tan meletakkan semua barang Fang disofa.

"Tan... "

Fang memeluk Tan dari belakang membuat Tan kaget. Dia ingin pulang karna tidak ingin menganggu Fang apalagi Fang banyak tugas, dia tidak ingin mengalihkan perhatian Fang, apalagi kalau sudah berdua begini.

"Kenapa? "

Tan hendak berbalik namun Fang menahannya, bahkan Fang meletakkan satu tangannya dileher Tan, dia juga menciumi leher Tan dengan kasar.

"Fang, hentikan ini sakit,kamu kenapa sih? "Erang Tan menarik tangan Fang dari lehernya, kuku Fang menancap dileher Tan tentu itu menyakitkan.

"Kamu tidak kangen aku, kamu mau pulang? "

Tan memejamkan matanya, hembusan nafas Fang di telinganya membuat Tan merinding. Dia segera berbalik. Bukankah mereka selalu bersama.

"Sh, Fa Fang, katanya kamu banyak tugas, kerjakan dulu.... " gugup Tan mencoba menahan Fang . Tapi Fang malah mendorong Tan hingga terbaring disofa.

Fang segera menindih Tan, dia juga Menciumi Tan dengan kasar, tangan Fang pun tidak tinggal diam, entahlah, kekasihnya ini liar sekali fikir Tan.

"Fang, cukup. ! " Tan menghentikan tangan Fang yang mencoba masuk dibawah sana.

"Ck,! " dengan kasar Fang berdiri , lalu menatap Tan kesal. "Mau pulang kan, pulang sana...! " usir Fang membuat Tan melongo.

"Tiirak, aku hanya....."

"Aku tidak peduli... "

"Tiirak, dengar aku dulu... "

"Lo ngak dengar gue bilang apa, lo mau pulang, ya sudah pulang sana jangan banyak bicara....! "

Lo! ,gue,! Tan melotot mendengar bahasa Fang,apa dia tidak salah dengar,kenapa Fang seperti ini. Apa Hanya ditolak untuk melakukan hal yang diinginkan Fang.

Tan berdiri, menatap Fang dengan datar, perubahan Tan membuat Fang takut,Tan menyadarinya tapi dia benar-benar tidak suka saat Fang menukar cara bicaranya . Kesal kenapa? , marah kenapa ? Tan tidak mengerti bahkan sepanjang jalan mereka baik-baik saja.

Meski Fang sering marah padanya dia tidak pernah membentak Tan dengan bahasa kasar seperti ini , berlebihan, bagi Tan sangat berlebihan, bahkan dia belum menjelaskan kesalahan Tan dimana.

"Fang, apa-apaan sih, kamu boleh marah tapi aku nggak suka bahasa kamu begitu. "

"Tan, Tan tunggu dulu, bukan begitu , aku... "

"Sudahlah, kamu istirahat ,aku akan pulang ! "

Tan mengambil tasnya menghindar saat Fang ingin memegang tangan Tan tadi, lalu Tan pergi begitu saja tanpa menatap lagi kearah Fang.

Selain ingin Fang beristirahat Tan juga memiliki keperluan di bengkelnya dan tadi mereka sudah bicara lalu kenapa Fang tiba-tiba seperti ini.

Sudahlah, Tan lebih baik menenangkan fikirannya dulu, juga mengingat apa salah Tan hingga Fang seperti itu pada Tan.

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««

𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑑,
28092024 𝑝ℎ𝑖 𝑏𝑜𝑜𝑚 𝑢𝑙𝑡𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑖.🥳

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang