TanFang 35

490 63 1
                                    

Fang mengacak rambutnya frustasi, dari semalam Tan tidak mengabarinya bahkan telfon Fang tidak diangkat oleh Tan, lalu tidak lama nomor Tan malah tidak aktif.

Bahkan pagi ini Fang sendiri sudah berada di appart Tan, tentu dia memiliki kunci appart tan pria itu sendiri yang memberikannya pada Fang.

Tapi bukan ini masalahnya, Tan tidak di appart nya semalam, Tan tidur dimana? .

"Argghh Fang bego banget sih...! " Fang memaki dirinya sendiri, ini pertama kali Tan marah padanya biasanya tidak pernah begini.

Bukan tanpa alasan Fang tidak ingin ditinggal semalam, ya dia tau kok kalau dirinya salah tapi biasanya Tan bakal membujuknya untuk cerita namun semalam malah ditinggal .

Ckleek.

Pintu appart Tan dibuka, Fang langsung beralih menatap kearah pintu.

"Tannnn...! " Fang memanggil Tan lalu dengan cepat menghamburkan dirinya memeluk Tan.

Tan hanya diam, sedikit kaget melihat Fang ada di appart nya sepagi ini.

"Tan, maaf!..maaf semalam aku kasar sama kamu jangan seperti ini Tan, jangan diamkan aku. "

Tan hanya mengusap punggung Fang, dia juga tidak berniat mendiamkan kekasih nya ini, tapi semalam ada satu masalah di bengkelnya yang harus dirinya sendiri yang turun tangan.

Masalah ponsel Tan,dia kehabisan batrai makanya dia segera pulang untuk mengchanger ponsel nya dia harus menghubungi Fang . 

Fang merasa Tan mendorong tubuhnya tapi Fang tidak mau, dia menahan tubuhnya bahkan mengeratkan pelukannya pada Tan.

"Nggak mau, jangan lepas,! "

"Tiirak , lepas dulu aku dari bengkel lo, badan aku kotor   . "

Fang segera melepas pelukannya, dia menatap Tan dari atas sampai bawah, benar saja tubuh Tan hitam-hitam semua .

"Habis ngapain? " tanya Fang sedikit menjauh dari Tan, membuat Tan terkekeh

"Habis nge bengkel, kan kita sudah bahas kemaren, kamu lupa? "

"Ahh iya juga, sudah mandi sana, kamu belum tidur pasti? ."

Tan menggeleng, tatapan sayu itu Fang merasa menyesal telah memarahi Tan semalam padahal alasan Tan kuat .

"Ya udah bersih-bersih dulu, aku siapin sarapan. "

Tan mengangguk saja , lalu pergi dari hadapan Fang, jujur tubuhnya capek banget , kalau saja Fang tidak disini sekarang pastinya Tan lebih dulu menemui Fang sesudah mandi.

Mana bisa dia diam dengan Fang lama-lama.

15 menit Tan sudah duduk di meja makan bersama Fang yang baru saja meletakkan sarapan untuk Tan, Fang membuat roti bakar dan juga jus buat Tan seperti biasa .

"Makasi tiirak, tunggu sebentar aku akan mengantar mu kekampus.! " tentunya hanya Tan yang makan karna Fang tidak pernah makan pagi.

"Tidak perlu kamu istirahat saja,  tidak ada kelaskan. ?

"Nggak apa, aku masih kuat, balik ngantar kamu  aku bisa tidur. "

Fang akhirnya mengangguk, cukup dia tidak ingin lagi berdebat dengan Tan karna itu sangat menakutkan buat Fang .

Seperti kata Tan dia mengantar Fang menuju kampus, bahkan dia sempat membelikan makanan dulu untuk Fang .

"Tan, maaf semalam aku bicara kasar sama kamu, aku tidak akan mengulanginya lagi. "

"Iya sudah, aku sudah melupakannya, baik-baik dikelas , nanti aku akan menjemputmu... "

"Tan kamu masih marah? "

"Tiirak aku tidak marah, lupakan okey , sana masuk kelas. "

Fang mengangguk, dia mencium pipi Tan singkat lalu keluar dari mobil Tan, lalu melambaikan tangannya pada Tan yang hendak malajukan mobil, setelah mobil Tan menghilang barulah Fang berlari kecil menuju kelasnya .

~~
Beberapa hari berlalu. Fang merasa Tan kembali menyebalkan seperti biasa bahkan Tan tidak pernah mengungkit sifat nya yang sudah keterlaluan.

Fang berjalan lesu setelah kelasnya, dia kelas sampai malam entah mimpi apa dia bisa mendapat kan pelajaran sekejam ini.

Fang menghentikan langkah nya, ini sudah jam 10 malam.

Fang tertegun sebentar melihat Tan masih menunggunya bahkan Tan belum menganti baju, yang dia tahu Tan hanya memiliki satu kelas hari ini, apa dia benar menunggu selama itu.

Bahkan dia berperang dengan nyamuk dikursi tempat biasa Fang mengerjakan tugas.

"Tan.... ! "

"Tiirak.... Argh kenapa kamu lama banget belajarnya" Tan berdiri didepan Fang.." kamu pasti capek kan . ?" tambah Tan lalu memijit lengan Fang lembut.

"Maaf membuat mu menunggu lama." Fang merapikan rambut Tan padahal tidak berantakan sama sekali.

Tan mengerjapkan matanya beberapa kali, apa didepannya ini benaran Fang.

"Kenapa? " tanya Fang menatap Tan yang hanya diam.

"Tidak, aku hanya tidak biasa dengan sifat lembut mu. "

"Jadi, apa aku tidak boleh bersifat lembut.? ".

"Oh tiirak bukan begitu, hanya saja sikap mu ini membuat jantungku berdetak dua kali cepat, duk duk gitu bunyinya. " jelas Tan memegang dada sebelah kanannya dramatis .

Fang hanya mengeleng mendengar Tan, ada-ada aja mana bisa seperti itu.

"Sudah lah, Tiirak ayo pulang aku lapar...! "

"..... "

Fang berlalu setelah berbicara ,meninggalkan Tan yang tiba-tiba terdiam.

"Ehh, Tiirak kamu manggil aku apa tadi, ulanggi, tiirak....! " Tan berlari hendak mengejar Fang tapi lupa dengan tasnya, " astaga tas ku, tiirak tunggu aku ,kamu harus mengulang ucapan mu tadi! " teriak Tan tentu saja Fang mengacuhkan nya.

Tan tidak salah dengar, memang Fang memanggilnya tiirak tadi, apa yang harus diulang. Apa salah Fang memanggilnya tiirak seperti Tan memanggil Fang.

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««
𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑑. 💛💜

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang