TanFang 41

520 58 3
                                    

Tan menatap wajah Fang yang masih menahan tangisnya, sedikit Menghela nafas 𝑇𝑎𝑛 menggenggam tangan Fang erat.

Meski Fang sering bercerita tentang kehidupan keluarganya, Tan tau ada yang Fang sembunyikan dan tentu tidak semuanya juga yang Tan ketahui tentang apa yang Fang lalui, Tan rasa itu pribadi Fang, jika nanti dia bercerita Tan akan mendengarkan dan selalu ada untuknya.

"Tiiraak, kamu sudah melakukan yang terbaik, kamu sudah menjadi kakak yang baik untuk Phum, jadi jangan menyalahkan diri mu sendiri lagi okey, aku tidak suka melihatnya.! "

Tan memegang bahu Fang, tersenyum lembut menatap Fang setelah berbicara.

"Kamu tidak perlu memikirkannya lagi, aku yakin Phum tau kakak nya sangat menyayangi nya.
Jadi kamu tenang ya " hibur Tan lalu membawa Fang kedalam pelukannya.

Tan mengelus punggung Fang lembut saat Fang membalas pelukannya sambil Mengangguk.

"Dan aku yakin suatu hari nanti Phum akan merasa lebih baik, apalagi sekarang ada Peem bersama nya. "

Tan mendorong pelan bahu Fang menyakinkan Fang tentang Phum .

"Ya, aku akan berterima kasih pada Peem karna semenjak Peem datang dalam hidupnya, Phum lebih banyak tersenyum, dia sering tertawa , Phum tampak bahagia karna Peem. "

Tan mengangguk, tuh Fang tahu kalau adiknya akan baik-baik saja.

"Sepertinya itu bakat khusus Peem sih, membuat semua orang didekatnya tersenyum. " ungkap Tan membanggakan sahabatnya.

"Mm, selama ini aku berharap Phum memiliki seseorang disisinya seperti aku memilikimu.  Dan terkadang keluarga bukanlah zona aman untuk kita. "

Tan tersenyum mendengar ucapan Fang, berarti dia juga bagian terpenting dalam hidup Fang, benar kan?

"Tapi , aku maunya jadi zona aman dan keluarga kamu tiiraak....! "

Fang juga tersenyum kearah Tan , "yeey akhirnya kamu tersenyum. "

"Kamu sudah kok... "

"Apa?".

Fang menjeda sejenak ucapannya lalu Fang kembali menatap Tan, entahlah dia bersyukur mendapatkan Tan di sisiNya jadi dia ingin mengungkapkan itu.

"Tan meskipun aku bersikap kertelaluan dan tidak masuk akal, kamu jangan pernah tinggalin aku, karna aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kamu ninggalin aku. Hidup ku pasti hancur Tan. "

Kembali Fang menahan tangisnya untuk tidak pecah "dan jika suatu hari nanti kamu tidak ingin lagi bersama ku, kamu harus bilang juga ya, jangan ngilang gitu aja karna aku pasti sakit hati ,aku tidak bisa lagi tanpa kamu Tan . "

Lah apa-apaan ,fikiran macam apa itu fikir Tan , apapun yang terjadi Tan tidak bakalan pergi dari Fang dia se cinta ini sama Fang .

"Oowh Tiiraak kamu tidak lihat aku se cinta ini sama kamu, " tunjuk Tan pada dirinya dari atas sampai bawah. "Aku juga tergila-gila sama kamu,bagaimana cara ku ninggalin kamu haa? , itu tidak mungkin aku sangat cinta sama kamu, cinta,, cinta,, cinta! "

Fang tertawa geli melihat tingkah Tan apalagi sekarang Tan menunduk, memegang kedua tangannya sambil mengucapkan kata cinta padanya. Layaknya anak kecil meminta permen.

"Tan hentikan, ini memalukan! "

Tan kembali berdiri, melihat sekiranya "tidak ada siapapun disini. " gumamnya lalu tersenyum lagi pada Fang yang juga membalas senyumnya.

"Pokoknya terimakasih, karna sudah mencintai ku meski aku tidak selalu mengemaskan . "

Oh god bisakah Tan membungkus Fang lalu membawanya pulang, kekasihnya ini benar-benar. ..

"Tiiraak, sudahlah ,bagiku mata ini, alis ,hidung, mulut mu  semua nya mengemaskan  , begitu juga hal-hal lain tentang kamu, aku mencintai kamu apapun yang terjadi. "

Hah, Fang menghela nafasnya, Tan sudah  membuat hatinya lega sekaligus tenang.

"Aku juga mencintaimu ."

"Eh ? kamu? siapa? , yang ini  .. " tanya Tan menunjuk pagar pembatas jalan, "yang itu?" . Tan menunjuk tembok " apa pohon? ...lalu siapa itu kamu, nama siapa itu yang disebut?. "

Fang menggeleng melihat tingkah Tan, masih saja bisa bermain saat  ngomong serius seperti ini.

"Fang mencintai Tan.."

"Uggh apa? aku tidak mendengarnya. "

Bolehkan Fang memukul Tan sekarang, menyebalkan sekali bahkan dia mendekat kan telinganya pada Fang.

"Fang mencintai kamu Tan..! "

"Tiiraak, aku tidak mendengar nya, katakan lebih keras. 1.2 3...."

"Fang mencintai Tan. "  Fang akhirnya sedikit berteriak.

"Nah gitu dong, aku jadi tersipu malu sekarang. "

Fang benaran tertawa kali ini tidak ada lagi mata berkaca-kaca yang Tan lihat.

"Tiiraak aku harus berterimakasih pada ibu mu,karna sudah melahirkan putra manis seperti kamu. "

"Lebay banget. "

"Ehh aku serius..." ucap Tan menaikkan alisnya bergantian mengoda Fang.

"Tan.. "

"Okey, okey aku berhenti,, dan Tan juga mencinta Fang.."

"Nngh, apa tadi sepertinya aku tidak dengar. " Fang meniru cara Tan sebelumnya ,tapi keputusan Fang rasanya salah bahkan dengan tidak tau malunya Tan berteriak.

"Tan juga mencintai Fang...!!!!!! _

"Aaii Tann diamlah,,,  " Fang dengan cepat menutup mulut Tan, dia sungguh malu, astaga. "Aku tahu. " tambahnya.

"Tapi aku mencintai mu .... "

"Iya tan, aku tahu sudah hentikan! " ucap  Fang kembali menutup mulut Tan yang tadi sudah di lepasnya tapi Tan malah berteriak lagi .

Fang memperingati Tan untuk diam sebelum dia melepas tangannya.

Menyebalkan Tan terus saja mengoda nya namun bukannya Fang kesal dia malah tersenyum, sungguh hati Fang sudah lega sekarang.

"Ayo kita makan! " ajak Tan setelah melihat Fang kembali tenang.

Tan menarik tangan Fang menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana.

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««

Siapkan aja tissu nya 😄🤭
𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 read💜💛

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang