TanFang 9

640 59 1
                                    

Tan menekan kepalanya pusing setelah turun dari mobil nya, semalam dia minum dengan teman-temannya hingga tak sadarkan diri tapi masih bisa menginap dirumah Peem. Tentu saja hanya disitulah  mereka akan menginap.

dan pagi ini, Chain membangunkan nya dengan kasar , benar-benar teman sialan.

Tan mendudukan tubuhnya di kantin tepat di sebelah Phum.

"Kenapa lo ? " tanya Phum menyadari ada yang aneh pada sahabatnya ini.

"Puyeng, kebanyakan minum semalam. "

"Dengan teman SMA lo itu? " tanya Beer dan diangguki oleh Tan, jelas mereka tahu karna semalam dalam keadaan setengah sadar Tan sempat-sempat nya melakukan siaran langsung.

Semua diam, Tan melipat kedua tangannya diatas meja dan menengelamkan kepalanya disana. Phum dan kedua temannya hanya mengeleng saja.

"Tan, nanti lo ikut main kan...? "

"Apa? "

"Tan lo sudah janji sama kita kalau lo ikut club sepak bola .! " Mick meninggikan suaranya bahkan game yang sibuk dimainkannya sedari tadi dia lupakan karna Tan.

"Iya iya, aku akan kelapangan setelah kelas. "

"Benar ya...? "Sekarang Phum yang duduk disebelah Tan merangkul bahu Tan menekannya keras hingga Tan mengangkat kepalanya menatap Phum, namun wajah Phum malah mengarahkan fikiran nya pada Fang.

"Iya ih...lepas ! , sakit tau " keluh Tan yang membuat Phum menatapnya  jijik.

Tan kembali pada posisi semula membuat temannya lagi-lagi menggeleng.

Tidak berbeda jauh dengan Fang. Dia sekarang mondar mandir di depan kantin fakultas teknik, sekedar info di universitas ternama ini setiap fakultas punya kantinnya sendiri.

Dia ingin bertemu dengan sang adik ,dia ingin  mengatakan sesuatu, namun langkahnya terhenti saat melihat Tan duduk dengan Phum.

Padahal dia semalam sudah uring-uringan karna Tan pergi minum dengan sahabat nya ,entah kenapa Fang kesal melihat mereka yang bisa sedekat itu dengan Tan dan bisa meluk Tan seenaknya . Ehh.

"Kenapa malah ada dia sih, dan kenapa dia nggak ada niat ngenalin gue Ke Teman-temannya itu. Cih...! " keluh Fang lalu memutar badannya kembali ke kelasnya sendiri.kesal tentunya.

Ada apa dengan Fang, dia sendiri yang menghindari Tan  , ini sudah semester kedua, semenjak kejadian itu Fang tidak lagi bertemu Tan tepatnya tidak ingin , dia malu.

~~
Sore harinya

Tan bergegas menganti seragam dan sepatu bola miliknya stelah kelasnya selesai. Meski sama-sama anak teknik Tan memiliki waktu kelas lebih banyak dibandingkan Phum dan yang lainnya.

Tan bergegas kelapangan tapi matanya melotot saat melihat....

"Phum.... Sialan kenapa dia bisa berantem sama Peem sih! " omel Tan berlari mendekat kearah dua sahabat nya itu. Lalu memisahkan mereka.

"Hei , Peem! ,Phum ! berhenti..! " teriak Tan tapi kedua sahabat nya ini masih adu mulut  " Peem ayolah hentikan. " tambahnya.

"Tan dia teman lo? "Akhirnya Phum bertanya karna Tan tau nama pemuda yang saat ini menatapnya garang. Phum juga tidak melepas tangan nya yang masih memegang krah baju milik Peem. Tan bingung mau menjawab apa, dia tidak bisa berfikir.

"di -dia.... "

"Tan.......!! "

Tan terlonjak kaget mendengar teriakan keduanya. Dia tidak bisa memilih woi.

"Yaaaa... Kalian berdua teman gue ,jadi tolong berhenti...! "

"Tan lo membelanya...! "

"Tan lo milih gue kan? "  pertanyaan keduanya membuat Tan kalang kabut.

Astaga Bisakah Tan menghilang saja. Namun belum sempat Tan menjawab , dia melihat Peem menendang arah bawah Phum yang membuat Tan ngilu sendiri . Entah apa yang terjadi semua berjalan begitu cepat.

Tan ingin mengejar Peem yang sudah berlari dengan cepat,tapi tidak  ,  Phum lebih penting sekarang. Urusan Peem nanti saja setidaknya dia harus membujuk Phum untuk tidak membunuh temannya .

Keesokan harinya.

Tan segera menemui Beer dan Mick yang cuma duduk berdua, kejadian kemaren mengalir begitu saja karna Phum yang mengamuk tidak jelas padanya.

Tan bersembunyi dulu ,mengabaikan telfon semua teman-temannya termasuk Phum pastinya. tapi sekarang dia harus menghadapi Phum, pertemanan mereka dipertaruhkan.

"Dimana Phum? " tanya Tan duduk disebelah Beer.

"Rumah sakit... "

"Haah? Separah itu..?"

"Bagaimana kalau lo coba, sini gue bantu.."

"Anj, bukan itu maksud gue ,Bisa ilang masa depan gue...."

"Hanya Phum yang berlebihan, gue rasa dia hanya baringan dan membuang uang dibansal VVIP! " ejek Mick karna tau kehidupan sahabat nya yang satu itu.

"Tan siapa nama teman lo itu, dia pasti akan dicari Phum...! "

"Sial, mampus deh lo Peem, lo cari perkara dengan orang yang salah! ." gumam Tan lalu tersenyum kearah Beer dan Mick tanpa mau menjawab. "Gue pergi dulu..! "Tan akan memperingati Peem untuk ini jadi dia akan ke gedung seni.

Sementara itu diappartnya Phum memeluk boneka kesayangan nya setelah pulang dari rumah sakit.

Tidak parah namun rasa malu phum melebihi rasa sakitnya.

"Masih sakit? " tanya Fang membawa minuman untuk sang adik, ya Fang tentu nya sudah mendengar berita itu.

"Fang, dia teman Tan, kamu harus bantu Phum balas dendam. "

"Teman Tan? " Phum mengangguk cepat .

"Benar, Fang berjanjilah untukku.! "

"Baiklah-baiklah, Fang akan mengatasinya.." Fang mengusap kepala Phum setelah mengatakan itu.

"Fang memang kakak yang baik. "

Fang hanya tertawa kecil mendengar ucapan Phum, sedari dulu adiknya ini tidak pernah berubah.

"Jadi apa itu masih bisa digunakan...?"

"Fang...! "Teriak Phum kesal tapi malah mengemaskan dimata Fang, dia tertawa keras karnanya.

"Oh iya Phum akhir bulan papa pulang. "

"Mmmm, tidak ada hubungannya dengan Phum..! "

"Phum....! "

"Sudahlah Fang, Phum tidak ingin membahasnya.." Phum mengambil minumannya diatas meja lalu menyandarkan tubuhnya.

Fang hanya mengeleng, entah kapan Phum bisa memaafkan keluarga nya, semenjak hari itu hanya Fang yang diajak Phum bicara.

:♡.•♬✧⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾*+:•*∴
TBC.

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang