TanFang 11

711 60 3
                                    

Fang berulang kali mengecek ponselnya membaca pesan yang diterimanya dari seminggu yang lewat .

"Astaga Fang begok, bodoh,,,lagi lagi kan Fang lo bodoh banget ,,, heran gue...! " maki Fang pada dirinya sendiri, kalau orang lain lihat pasti nya mengira Fang sudah gila.

Bagaimana tidak, dari sekian banyak pesan yang diterima Fang, terdapat satu pesan Tan. Pesan yang dikiranya tidak dibalas ternyata pesan malah tengelam dibawah .

Tan yang mengirimnya foto Peem dan juga... Arrgggh Fang kembali meletakkan ponselnya kasar dimeja, saat ini dia masih dikelasnya... Sedetik kemudian dia mengambil lagi ponselnya.

"Seharusnya nih nama orang ngeselin ini gue taro paling atas alias gue sematkan. " Fang melakukan seperti yang dikatakan, memaku nama tan menjadikan prioritas pertama.

Kenapa? Ya ngak tau tanya Fang saja. 😄

"Woi Fang lo ngapain? " tanya teman Fang bernama Revan lalu duduk di bangku depannya.

"Berisik..! "

"Cih... Cuman nanya doang, lagian lo udah kayak orang gila, ngamuk ngak jelas setelah itu senyum-senyum sendiri. Ngeri gue. "

"Gue bilang berisik, diam lo! "

"Sialan... Oh ya Fang kantin yok lapar nih....."

Sejenak Fang berfikir, kembali menatap pesan Tan yang sudah dibaca tanpa niat membalas, apa yang perlu dibalas sudah lama juga.

"Emm, boleh deh tapi kita makan dikantin teknik ya...! "

"Hah, ngak mau lah gue, jauh..."

"Lo nolak gue? benaran nih? " tanya Fang menatap Revan teman satu-satunya di Fakultas arsitektur itu dengan tajam.

Fang Menaikkan satu alisnya menunggu jawaban Revan dengan tidak sabar. Yang ditatap juga menelan ludah kasar, sialan dia tidak bisa menolak,dia takut dipukul Fang.

"Okey.. Okey gue ikut... Nyebelin lo... "

"Nah gitu dong, ayo cepat....! "

"Iya iya, lagian ngapain sih buru-buru, kita juga ngak ada kelas lagi...! "

"Bawel, buruan aaah....! " Fang menarik tali tas temannya itu agar berjalan dengan cepat.

Kantin teknik.

Sementara itu Tan yang baru datang dikantin juga langsung duduk disamping Phum, dia ingin mengatakan sesuatu tapi ragu.

"Tan, kenapa lo? " Tanya Beer disebelahnya Mick juga menghentikan makannya. Beer terkenal peka dengan situasi.

"Makan aja lo, ngak usah banyak tanya. "

Beer mengangkat garpu yang dipegangnya kearah Tan seperti akan menusuk mata Tan, yang membuat Tan terkekeh.

"Phum..!! " akhirnya Tan memberanikan diri.

"Mmmm...?"

"Bagaimana kabar Fang..? "

"Fang... dia baik-baik saja... "

"Tumben lo nanyain Fang, lo suka Fang ya! " ejek Beer dengan suara keras.

"Ishh, berisik Beer, lo diam deh..! "

Beer tertawa , sedangkan Mick menatap kearah Tan, pria yang suka bermain game ini penasaran juga karna selama ini dia tidak pernah lihat Tan dekat dengan Fang.

"Jadi lo benar suka sama Fang. ? "

"Ish Mick ,lo juga main game aja sana jangan ikut campur. ! "

"Fang...! " teriak Beer tiba-tiba namun Tan yang sudah biasa dikerjai sahabatnya dari dulu tidak akan percaya karna tidak mungkin Fang kesini selagi ada dirinya.

Tan yang duduk membelakangi arah masuk kantin tentu saja tidak menyadari kehadiran Fang.

Tan semakin yakin dia dikerjain melihat Beer dan Mick tertawa kearahnya ,dan lagi pria itu kan menghindari Tan terus , pesan terakhir Tan aja diabaikan tentunya sangat tidak mungkin Fang ketempat mereka.

"Eiits,, permainan ini udah gue mainin dari SD kalian ngk akan bisa nipu gue! " Tan menunjuk Beer dan Mick bergantian, mereka tersenyum lebar tanpa menjawab dan Tan semakin yakin kalau dia. ............

"Ohhh, Fang tumben kesini? " Phum yang awalnya hanya diam ikut bersuara membuat Tan kaget.

Dia menatap kebelakang benar saja ada Fang lalu menatap Phum dan kedua temannya panik.

"Sialan, Tan mati lo,,, Mudah-mudahan aja nih dua curut ngk ember. " batin Tan dan itu tidak lepas dari pandangan ketiga temannya.

"Umm " angguk Fang , "tadi teman aku ngajak makan dikantin teknik, pas lihat kalian aku mampir..." jawab Fang dengan nada datar seperti biasa padahal matanya melirik Tan tanpa ada yang menyadari.

"Oh.... "

"Fang.. Tadi Tan..... "

"Aii Mick bangsat diam lo! " lagi Tan semakin panik mencoba untuk memukul Mick tapi pria itu malah tertawa keras.

"Kenapa? " tanya Fang penasaran.

"Bu bukan apa-apa, Fa Fang, lo baru datang...?"

"Seperti yang lo lihat...! "

Hufft, Tan menghela nafasnya, lalu kembali melihat kearah Fang yang juga menatapnya. Namun tidak lama Fang kembali menatap sang adik.

"Teman ku sudah menunggu, Phum ,Fang pergi ya... " pamit Fang di jawab anggukan oleh Phum dan yang lainnya.

"Makan yang banyak Fang! " ucap Tan yang hanya ditatap datar oleh Fang, juga tidak ada niat untuk. Menjawab.

Melambaikan tangannya Fang pergi dari sana, sedangkan Tan mengusap dadanya .

Dia belum memastikan hatinya entah menyukai Fang atau nggak hanya saja dia tertarik dengan Fang, entah kenapa dia selalu memikirkan Fang.

"Kenapa panik, katanya suka? " ejek Mick yang dibalas lemparan kentang goreng oleh Tan.

"Diam lo, ngak gini juga caranya sialan..! "

Kedua temannya lagi-lagi tertawa keras berbeda dengan Phum yang hanya tersenyum kecil sambil meminum minumannya, Phum cukup tau dengan sifat Tan, sudah lama juga dia tidak mendengar Tan gonta ganti pasangan padahal dia terkenal playboy , semenjak pertemuannya dengan Fang lah kalau Phum hitung .

Dan phum juga yakin Tan tidak akan mempermainkan kakaknya, apalagi belum tentu sang kakak menyukai Tan, karna selama ini kakaknya tidak pernah pacaran serius dan bertahan lama dalam satu hubungan. Catat Tan bukan tipenya Fang . Okey ...batin Phum membiarkan temannya mengejek Tan tanpa niat menghentikan mereka.

∘₊✧──────✧₊∘
Tbc.

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang