TanFang 30

563 45 5
                                    

Tan keluar dari kamar mandi appart  nya, Tan memutuskan langsung membersihkan diri sesampainya di appart.

"Fang....! " kaget Tan melihat Fang berdiri didepan pintu kamar mandinya. Bahkan handuk kecil yang dipegangnya sampai jatuh, dia melupakan keberadaan Fang.

"Kenapa kaget gitu, aku bukan hantu...! " kesal Fang melipat kedua tangannya didada.

"Hufft, maaf Tirrak, habisnya kamu ngapain berdiri disini.? "

"Nunguin kamu lah...! "

"Iya , ini aku udah keluar, jangan galak-galak kenapa, kamu mau bicara sesuatu? ." tanya Tan mengambil handuk kecil nya lagi.

Mana Tan juga belum pasang baju, Tan hanya melilitkan handuk dipinggang nya, entah kenapa Fang terlihat aneh setelah mereka bertemu dengan Oliv tadi. Makanan yang dibeli Tan aja tidak disentuh oleh Fang.

Tan kembali mengusap rambutnya, tapi matanya menatap Fang yang juga menatap nya tanpa berkedip, eh.

"Tan kenapa semua orang mengenal mu dengan baik? " akhirnya Fang bertanya,dia juga menyandarkan dagunya dibahu Tan .

"Apa? " tanya Tan tidak mengerti ,dia menghentikan gerakannya lalu mengusap punggung Fang.

Mendapatkan usapan lembut,Fang membawa Tan kedalam pelukannya, dia mencium aroma tubuh Tan yang segar karna habis mandi, sabun yang mereka pakai sama tapi kenapa di tubuh Tan efeknya berbeda.

Bahkan wangi tubuh Tan melebihi dirinya, Tan jarang memakai farfum tapi kenapa dia bisa se wangi ini, Fang menyukai nya.

"Argghhh,! " teriak Tan saat dia merasakan bahunya perih.

"Fang kenapa mengigitku? " tanya Tan mendorong Fang pelan lalu melihat pundaknya. Kulit Tan putih, jadi gigitan Fang akan membekas di pundaknya.

Kekerasan lagi. 😚

Fang juga melihat bekas gigitan nya sendiri, dia tersenyum namun saat Tan melihatnya dia kembali berwajah datar tanpa rasa bersalah.

"Aku tanya kenapa semua orang harus tau kehidupan kamu, setelah pria tadi siapa lagi yang mengenal mu dengan baik? " tanya Fang semakin kesal apa harus dijelaskan lagi. Dasar Tan tidak peka.

"Ohh Tirrak, itu tidak benar, kamu harus percaya pada ku, mereka hanya membual, jika kamu ingin tahu tentang ku, tanyakan saja Peem, aku bercerita hanya padanya. "

"Sekarang tidak boleh lagi, kamu ada aku, jangan mencari mereka. "

"Tiirak ,Kamu cemburu? "

Mendengar pertanyaan Tan yang sudah jelas jawabannya membuat Fang menarik Tan kasar.

Dengan cepat dia menyatukan bibirnya dengan Tan, Fang juga melumat bibir Tan kasar .

"Nngh, Fa Fang...! " Fang tidak mendengar malahan dia sedikit mengigit bibir bawah Tan membuat mulut Tan terbuka.

Tanpa membuang kesempatan Fang memasukkan lidahnya kedalam mulut Tan, menari-nari didalam sana mencari lidah Tan untuk menghisap nya dengan kuat ,pria kecilnya ini harus diberi sedikit peringatan.

Tan mendorong pelan bahu Fang, dia tidak bisa bernafas, serangan dadakan dari Fang membuat Tan sedikit kesal ,Fang selalu saja kaya gini.

Fang melepas ciumannya pada Tan, menatap pria itu dengan tatapan sayu nya ,dia tersenyum saat Tan mengatur nafas dengan cepat. 

"Tiirak kamu mau membunuh ku haa? ".Kesal Tan hendak beranjak dari sana. Tapi Fang menahannya. Fang memeluk Tan dari belakang.

"Mau kemana?. "

"Lepas dulu Tiirak aku mau pasang baju, dan aku lapar mau makan .! " melarikan diri lebih baik dari pada membiarkan kekasihnya ini menganiaya dirinya. Fikir Tan.

Marah tentu saja tidak, Tan hanya tidak ingin tubuhnya terluka, selain karna suka menggigitnya, kuku Fang juga terlalu panjang, kulitnya sering tergores apalagi sekarang dia tidak pakai baju.

"Aku juga lapar.."

Fang mencium leher Tan lembut, sampai telinga Tan tak luput dari ciuman Fang bahkan Fang menghisap kecil telinga Tan.

Sedangkan Tan hanya diam, memejamkan matanya menerima sentuhan itu, Fang membuatnya kewalahan .

Apalagi tangan Fang sekarang bergerak meraba semua tubuh Tan.

"Tiirak... " gumam Tan membuka matanya.

"Kamu enak.."

Nafas Tan tercekat, apaan dia bilang enak dia bukan makanan, tidak tahan lagi menerima rasangan dari Fang, dia berbalik.

"Aku bukan makanan okey, tapi kalau kamu mau, aku akan mengabulkan nya. "

Tan menarik leher Fang lembut menyatukan lagi bibir mereka, Fang tidak romantis berbeda dengan Tan, bahkan Tan mencium Fang dengan lembut, mengisap bibir Fang  bergantian atas dan bawah, satu hal yang tidak bisa Fang lakukan.

Fang meremas pundak Tan tanpa melepas ciuman mereka, mendorong kekasihnya itu menuju tempat tidur. Hingga Tan terduduk disisi ranjang dan ciuman mereka terlepas.

Fang menatap mata Tan yang berkilauan, dia suka mata itu ,  mata Tan seperti mengeluarkan cahaya padahal dia tidak memakai lensa.

Fang kembali mendorong Tan berbaring di ranjang king size milik Tan, dengan cepat Fang menindih tubuh Tan dan mencium bibir yang sudah memerah akibat ulahnya,Fang melumat bibir itu sampai Tan membalasnya.

Merasa kehabisan nafas Fang memindahkan ciuman nya ke leher Tan , dia menghisapnya sedikit kasar hingga Tan meringis.

"Tiirak lebih lembut ! " gumam Tan dengan suara serak nya, ini yang ditunggu Fang, dia menyukai suara serak Tan.

Hanya senyuman yang Fang berikan dia beralih pada tulang selangka Tan, dan terus kebawah tangannya pun tidak tinggal diam.

Tubuh telanjang Tan menjadi bahan rabaan oleh Fang, tidak tahan lagi Tan memegang  lengan Fang dan membalik nya.

sekarang Fang berada dibawah tubuh Tan, menatap nya sebentar lalu Tan mencium leher Fang. Dia membalikkan keadaan.

Senyuman Fang berikan, ini bukan pertama kali buat mereka tapi kelembutan Tan membuat Fang bahagia .

Tan membuka kancing kemeja Fang  tanpa melepas ciuman nya hingga dada dan perut rata Fang terlihat , Fang melingkarkan tangannya dipunggung Tan membiarkan Tan bermain, bahkan Fang hanya memejamkan mata saat Tan mengecup kedua titik sensitif nya.

"𝑇𝑎𝑎𝑎𝑛.. 𝑀𝑚𝑚 .! "

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««

,ℎ𝑒ℎ𝑒.. 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑑 😚💛

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang