TanFang 27

694 46 4
                                    

Ide gila Pun yang membuat Tan pusing saat ini, dia menatap Pun yang sengaja menyuruh mereka berkumpul, Pun mendaftarkan mereka pergi acara amal kampus tanpa seizin Tan dan yang lainnya.

Tan menghela nafas, pengen bicara kasar tapi ngak mungkin, semua sudah terlanjur dan alasan nya masih sama, mendekat kan para sahabat mereka yang masih malu-malu meong menurut Tan untuk mengungkapkan perasaan.

"Baiklah gini deh,Pun ikut Chain , Peem lo ikut gue nempel ini di falkutas teknik, Q dan Toey kalian ke falkutas seni. Dan Matt..  "

"Aku phi, nempel dimana? "

"Minumannya.. "

"Tempel di minumannya?. "

"Lo bayar minuman kami, ngak bawa uang tunai soalnya nanti uang lo gue ganti . Peem ayo pergi! ."

Setelah mengatakan itu Tan pergi dari sana diikuti yang lain.

Tidak butuh waktu lama untuk Tan dan Peem sampai di gedung teknik.

"Ngapain lo narik gue kesini, gue juga anak seni? " tanya Peem saat Tan menempel dua poster di papan mading.

"Ayolah Peem, berikan Toey dan Q waktu berdua. " Peem hanya diam mendengar penjelasan Tan.

"Tan , ngapain lo? "

"Ohh, kebetulan kalian datang, kalian bertiga ikut kita  acara amal kampus !." Peem memberikan satu lembar poster pada Phum, Beer dan Mick yang baru datang.

"Phum, ajak Fang juga. " tambah Tan.

"Ajak saja sendiri. " jawab Phum membaca poster amal ditangannya . "Orang seperti Fang tidak akan ikut sih. " gumam Phum dengan cuek bahkan memutar mata malas meremehkan Tan.

"Ooh benarkah....? " Tan berfikir sejenak, "Tapi kalau Fang ikut, ini pertama kalinya deh gue sama Fang keluar provinsi bersama . "Mendengar ucapan Tan semua temannya malah saling pandang. Mereka mau kamp relawan bukan pergi wisata, ada-ada ajalah pemikiran Tan.

"Peem ayo jalan! .  "

"Lah mau kemana, disini sudah..? "

"Ya sudah, lagian kita sudah dapat tiga peserta, kita ke gedung arsitektur. "

Melambaikan tangannya Tan jalan duluan, dia bisa mendengar Phum minta ikut dengan Peem , dia membiarkan saja.

15 menit berjalan Tan diikuti dua sahabatnya sudah sampai di gedung arsitektur. Tan tiba-tiba berhenti dan berbalik menatap Peem.

"Peem, karna ada Phum yang membantu, ini gue serahin sama lo, gue jalanin misi cinta dulu, bye..! " memberikan semua poster menyisakan satu untuknya Tan berlari dari sana dengan cepat.

"Ai Tannnn,,, sialan lo jangan tinggalin gue..! "

Tan hanya melambaikan tangan saat mendengar umpatan Peem, kekasihnya lebih penting.

Menemukan keberadaan Fang, dengan semangat tan menghampiri Fang yang lagi belajar di kursi taman, rajin sekali.

"Haiii Fang...! " sapa Tan .

"Tan, apa yang membawa mu kemari? " tanya Fang karna ini masih jam kelas.

"Nih, Fang ayo ikut kamp relawan dengan ku...! "

"Nggak ahh. Aku males. "

"Oow, ayolah Fang, aku pergi ke perdesaan lo..."

Fang mengangguk saat Tan menjelaskan bahkan pria itu sudah duduk disamping nya.

"Jauh juga Fang, aku nginap disana ngak pulang dua hari...! "

"Terus? "

"Fang, kamu sanggup ngak ada aku didekat kamu gitu? ."

"Mmm, aku apa kamu yang nggak sanggup?."

Tan tersenyum lebar kearah Fang , tentu saja dia yang nggak sanggup .

"Hehe.... Fang ayolah, aku udah didaftarin sama Pun, ngak bisa nolak dan aku juga nggak mau pergi tanpa kamu... Fang Ikut ya..ya ya ya.! "

"A.... Ku... "

"Ikut ya... Fang...! "

"Males... "

"Tiiirak .." Tan merengek layak nya anak kecil menggoyang lengan Fang dengan cepat.

"Nggak mau Tan ,aku malas,...! "

"Fang , aku ngak akan bisa bertahan tanpa kamu, kamu mau ikutkan, Fang ayo ikut plliisss! " lagi Tan membujuk tangannya berpindah menggoyang bahu Fang .

"Okey okey aku ikut, tapi lepas ini, aku lagi kerja Tan...! "

"Yeee... . "Seru Tan senang walau Fang memaksa tangan Tan untuk lepas dari bahunya. Fang hanya bisa menggeleng dengan senyuman tipis dibibirnya.

"Pacar siapa sih manis banget? " Fang kembali menatap Tan saat dia bicara seperti itu. Manis dari mananya coba.

~~
Tan melajukan mobilnya setelah kelas nya selesai dia akan berkumpul di aula sesuai arahan Pun, tentu saja Tan menjemput Fang terlebih dahulu dia tidak akan membiarkan  Fang jalan kaki ke aula, jauh juga.

Tan menoleh saat dia hampir sampai tapi Fang belum keluar, dia hendak menghentikan mobilnya tapi tiba-tiba saja Tan menabrak seseorang yang sedang mengendarai sepeda.

"Sial.." umpat Tan menekan pedal remnya kuat. Segera Tan keluar dari mobilnya.

"Aiish, bisa nyetir ngak lo? " maki orang itu. Tan meringis melihat siku dan kaki pria yang ditabrak nya berdarah.

"Sorry, gue nggak sengaja, tadi.... Oliv...! " Tan duduk didepan Oliv karna pria yang ditabrak nya ternyata orang yang dia kenal.

"Tan....! "

"Maaf ya, gue benar-benar ngak sengaja, ayo gue obatin..! "

"Nggak apa tan, ini cuman luka dikit, nanti juga sembuh... " Oliv mencoba berdiri namun kakinya yang terhalang sepeda membuatnya terduduk lagi.

"Pelan-pelan, bentar gue bantu...! " Tan mengeser sepeda milik Oliv, lalu memapahnya untuk berdiri.
"Gue antar ke UKS. "

"Ngak usah Tan gue bisa sendiri. "

"Udah ayo, gue yang buat lo gini ."

Tan meletakkan  tangan Oliv dipundaknya lalu membawa Oliv untuk masuk kedalam mobil Tan, mendudukkan dirinya dikursi samping kemudi.

Setelah memastikan Oliv duduk dengan baik Tan juga masuk kedalam mobilnya, tapi yang tidak Tan sadari Fang melihatnya memapah Oliv.

Dari sudut pandang Fang, kekasihnya sedang memeluk pria lain yang hampir saja terjatuh.

Tatapan Fang datar, dia tidak ingin berprasangka buruk, tapi ini di depannya.

"Kenapa anak sastra seperti dia bisa ada disini? " fikir Fang menatap kepergian mobil Tan.

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««
Happy read☺

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang