TanFang 6

677 61 3
                                    

Tan, menatap dua teman yang berhasil diajaknya keluar ,Chain dan Phun , mereka saat ini sedang berada di sebuah tempat makan, sederhana tapi Tan yakin makanannya bersih dan enak tentunya .

"Gue yakin makanan di sini enak." ucap Tan memecahkan keheningan .

"Lo pernah makan disini...? " tanya Chain yang diangguki oleh Phun.

Sejenak Tan terdiam, lalu menatap temannya bergantian. Tan mengeleng.

"Hehe, belum sih, tapi gue yakin mie nya enak. "

"Kalau tidak..?"

"Kalian bisa memukul mulutku...! " upps...! " Tan menutup mulutnya karna sembarangan bicara.

"Lo yang bilang ya..."

"Cih, teman ayolah, gue ngajak kalian berdua kesini untuk senang-senang. "

"Cuman kita berdua? "

"Hufft, cuman kalian yang mengangkat telfon dari gue...! " Chain dan Phun saling tatap, mulai lagi deh drama dari sahabat nya yang satu ini.

Tan juga menatap kedua temannya yang terdiam, dia mengerti .

"Baiklah, gue jujur  , gue kesepian... " gumam Tan menunduk...."Gue dicondo sendirian, makan sendirian, tidur sendirian, apa-apa sendiri....... " keluh Tan yang kembali menatap kedua temannya yang menatapnya tidak percaya. "Hehe,tapi tidak lagikan sekarang ada kalian. "

"A  . A    a,, baiklah,, berhenti mellow nya, ngak cocok lo kayak gitu! " Chain mengambil minuman yang disajikan untuknya.

Tan memberikan dua jempol untuk Chain, tidak lama makanan mereka datang, orang gila mana yang mengajak makan jam 11 malam lewat, Tan orang gilanya.

Namun kesialan mungkin yang Tan dapat malam ini, bagaimana tidak, bukannya mendapat teman makan Tan malah melihat Chain dan Phun bermesraan didepannya.

*Sialan ,seharusnya gue makan sendiri saja * umpat Tan, apalagi sekarang Chain malah memprioritaskan Phun yang tergolong lemot diantara mereka.

Makanan dan minuman Tan juga diberikan pada Phun  semua .

"Aish, bibi Aku tidak mau mie lagi ,Aku akan pulang! " teriak Tan kesal lalu bangkit meninggalkan dua teman laknat yang masih sibuk dengan dunia mereka.

Pastinya Tan membayar makanan mereka dulu lalu berjalan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana. Dia tidak peduli dengan Chain dan pun yang dia tinggal tanpa pamit.

Drrthh,, drrthh.. Tan menghentikan tangannya yang hendak membuka pintu mobil dan mengambil ponselnya dalam saku yang saat ini berdering.

"Siapa? " gumam Tan melihat nomor baru yang ada diponselnya. Lalu mengangkat telfon itu dia juga mengaktifkan spekernya mungkin saja orang iseng,pikirnya lalu dia masuk kedalam mobilnya .

"Hallo! Siapa ....? "

"Ta... Tan to tolong.... "

Tan melihat ponselnya sebentar, suaranya tidak asing..

"Fang.. ! " panggil Tan     .sebelumnya Dia menghapus nomor Fang dari ponselnya karna pria ini menyebalkan tapi sekarang apa yang terjadi.

"Fang lo dimana? "

"Club power love. "

"Gue kesana, jangan matiin telfon nya! . "

Tan menyalakan mobilnya tanpa menunggu jawaban Fang, suara pria ini anehh tentunya suatu hal yang terjadi.

Tan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, dia khawatir bukan, dia hanya ingin melihat apa yang terjadi pada pria menyebalkan itu, dan tentunya mengingat persahabatan nya dengan Phum  .

Tidak lama Tan sudah sampai di club itu, dia bergegas masuk.

"Fang lo dimana? " tanya Tan melirik kiri dan kanan club mewah itu, mana suara berisik memekakkan telinga Tan.

"Ruang VVIP 12 . "

Tan mematikan ponselnya mendengar jawaban Fang , lalu berlari ke lantai 2 dimana ruangan Fang berada.

Tan tau tempat ini karna dia juga sering kesini tapi tidak seperti Fang dia hanya minum dengan anak-anak bengkel nya.

Tan kembali menoleh kanan dan kiri mencari keberadaan Fang.

"Lepas! Dasar cewek m*rahan jangan sentuh gue, jangan pernah coba-coba cium bibir gue! ."

Tan terdiam sejenak mendengar suara keras Fang, tidak lama dia mengayunkan langkah nya mendekati ruangan Fang.

Benar saja bisa Tan melihat Fang dengan wajah yang sudah memerah, seperti nya dia minum terlalu banyak.

"Fang.... ! " panggil Tan , pria itu langsung menoleh dan segera dia mendorong wanita yang ada disampingnya lalu berlari kearah Tan.

"Tan , kenapa lo lama... Dia..dia mencium bibir gue Tan.... ! " adu Fang bersembunyi di belakang badan Tan yang lebih kecil darinya.

Tidak hanya Tan , wanita yang tadi bersama Fang juga melongo mendengar Fang bicara seperti itu. Kemana lelaki cool tadi.

"Maaf , ayo pulang....! " ajak Tan memegang tangan Fang . Tentu saja tidak ada yang menghentikan nya.

Monic, dia hanya diam, dia takut dengan aura dingin yang dikeluarkan oleh Tan saat menatap nya.

~~
Tan sedikit kewalahan membawa Fang kedalam mobilnya .

"Ck, lo minum apa mandi dengan alkohol sih bau banget! " omel Tan menutup pintu mobilnya setelah yakin Fang duduk dengan aman dimobil nya.

Dia hendak menelfon Phum, tapi melihat keadaan Fang dan jam berapa sekarang Tan mengurungkan niatnya.

"Nyusahin aja! " gumam Tan juga masuk kedalam mobilnya.

"Panas banget mobil lo Tan, nyalain AC nya. ! "

"Sudah mabuk berat kayak gini lo tetap nyebelin! " maki Tan tapi tetap menyalakan ac mobilnya.

Tan melihat kearah Fang , berantakan sudah pasti, wanita tadi sudah membuka lebar kemeja yang Fang pakai hingga memperlihatkan dada putih Fang. Untung Tan datang tepat waktu (wkwk, tidak tahu aja kamu Tan) ,Tan membuka jaket kulit yang dipakainya untuk menutupi tubuh Fang.

Tan dengan cepat mengulurkan tangannya memasang seatbelt pada Fang, dia akan membawa Fang keappartnya saja.

Dia juga tidak tahu dimana Fang tinggal, tidak mungkin dia mengantarkan Fang ke appart Phum.

◌⑅⃝●♡⋆♡  ♡⋆♡●⑅⃝◌
Tbc.

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang