Peem menatap Teman-teman nya setelah menelfon Phum, menanyakan keadaan Fang, tentunya mereka khawatir.
Fang sudah mereka anggap bagian dari mereka dan Tan adalah sahabat mereka, jadi masalah ini juga mereka fikirkan.
"Sebenarnya Tan kemana sih, siapa itu namanya, apa dia nyembunyiin Tan ya? " Chain bicara mengalihkan perhatian temannya.
"Tidak ada, gue dan Peem udah bicara sama Drake, tapi dia juga tidak tahu dimana Tan, oh Peem gimana keadaan Fang?. " jawab Q panjang lebar lalu beralih pada Peem.
"Masih gitu, dia belum sadar juga.ngedrop banget dia. "
Peem menghela nafas, dia juga binggung apa yang harus dilakukan .
"Ck, salah Fang sih, sekarang aja sok kehilangan, nangis, nyiksa diri sendiri, kemaren dia kemana aja, cuek banget sama Tan, bahkan kita lihat dia ngak cinta sama Tan.... ! "Segera Chain menutup mulut Pun karna bicara sembarangan.
"Pun diam lo, Fang dengar habis lo dihajar. "
Pun Memang paling lambat berfikir tapi dia juga blak-blakan,lagian yang diomongin Pun tidak sepenuhnya salah kan.
"Entahlah gue binggung ,apalagi sekarang gue dan Q lagi sibuk ngurus pameran. "
"Hia Fang pasti kehilangan banget kan? . "Tambah Toey menunduk sedih, dia ingin melihat Fang tapi Fang tidak mau bertemu dengan siapa pun kecuali adiknya.
Brraaaakk..."
"Pun anj .... " maki Peem yang kaget karna Pun mengebrak meja.
"Apa Tan kecelakaan dan mobilnya masuk jurang , jadi kita tidak bisa menemukan nya, tidak mungkin kan dia hilang begitu saja. "
Mereka berlima kembali saling pandang, kenapa mereka tidak ada fikiran sampai sana , apa iya?. semuanya jadi diam dengan fikiran masing-masing, ,tidak mungkin juga.
~
Sementara itu, Fang membuka matanya dia mengucek sedikit matanya karna terkena cahaya, dimana dia dan.....
"Tannn! " Fang segera bangun melihat seseorang menelfon di balkon. "Tann, kamu kembali, Tann! " Fang kembali memanggil nama Tan dengan lirih bahkan hampir tidak terdengar karna tenggorokan nya kering..dia mencoba bangun namun sesuatu menahan tangannya.
Selang infus, jadi dia dirumah sakit apa Tan pulang dan membawanya kesini.
Dengan paksa Fang membuka infus dari tangannya, dia merintih menahan sakit tapi dia tidak peduli, dia kembali bangun dengan cepat, dia ingin bertemu Tan,dia ingin memeluk nya .
Bruukk... arghh!
"Fang....!. "Panggil orang itu mendekat mendengar teriakan Fang.
"Tan.." Fang tersenyum tipis mencoba memperjelas penglihatan nya.
"Fang kenapa bangun?. " bukan orang ini bukanlah Tan .
Fang menatap kosong ke arah Phum yang sudah berdiri di depannya.
"Fang ayo bangun, kenapa Fang buka infus nya..? "
Phum membantu Fang berdiri lalu membaringkan nya diranjang.
Air mata Fang kembali mengalir,dia menangis tanpa suara, kenapa dia disini ? dan tadi apa dia salah lihat tidak ada Tan disini, Tan nya belum kembali.
"Fang...! " Phum mengusap air mata sang kakak, hati Phum ikut sakit melihat kakaknya yang selama ini kuat malah jadi seperti ini.
"Phum apa Tan sebenci ini sama Fang? ." Fang bicara sambil menatap langit langit kamar tempat dia dirawat.
Air mata nya terus mengalir, juga tangannya berdarah karna mencabut selang infus tadi.
"Fang tunggu ya...Phum panggil dokter sebentar. "
Fang hanya diam membuat Phum menghela nafas, dada Phum sesak melihat sangat kakak, tidak berasa air matanya ikutan mengalir di pipinya namun Phum langsung mengusapnya kasar.
Tidak lama dokter datang, memasangkan kembali infus Fang dan bicara sebentar untuk Fang menjaga dirinya , istirahat dan juga makan. Lalu dokter pergi dari sana.
"Fang, apa Fang tidak sayang sama diri Fang sendiri , ? " Fang tidak menatap Phum, dia hanya meremas selimut yang menutupi tubuhnya setelah Phum bicara.
"Aku mau Tan.. "
"Fang.... "
"A argghh, Tan brengsek, kenapa Tan ninggalin Fang hahh? " teriak Fang kembali duduk di ranjangnya, dia tidak peduli dengan perkataan sang adik .
"Fang...jangan begini Fang .." dengan tubuh gemetar Phum membawa Fang kepelukan nya , selama ini dia yang ditenangkan kakaknya.
Namun Sekarang, Phum merasa tidak becus jadi adik. Dia tidak tau harus melakukan apa.
"Lepas, aku mau pulang. " Fang kembali ingin menarik infus ditangannya.
"Tidak Fang, hentikan, tubuh Fang masih lemah, Fang disini dulu.... "
Fang tidak peduli, dia kembali menarik infus yang baru saja dipasang hingga lepas,lalu mengusap air matanya yang terus saja mengalir.
Dia tidak lemah, dia tidak butuh rumah sakit, dia ingin kembali ke appart Tan. Dia hanya ingin Tan.
Phum memapah tangan Fang, menuruti keinginan Fang , ingatlah dia sang adik yang selalu dimanja Fang.
Phum tidak pandai menenangkan kakaknya , meski dia juga sedih.
"Lepas ..! " Fang menghentak tangan Phum di lengannya, dia bisa sendiri. Melangkah tertatih namun tidak jauh dari ranjang Fang kembali terjatuh.
"Arrrggghhh, aii shatt , Fang idiot kenapa lo lemah, kenapa lo lemah kayak gini...! " Fang memaki dirinya juga memukuli lantai berapa kali.
"Fang cukup ,hentikan ...! " Phum berteriak ketakutan, tapi dia tetap membawa Fang lagi kedalam pelukannya. Cuma itu yang bisa Phum lakukan.
Jika Phum berantem dengan orang tua mereka , juga diabaikan orang tua itu sakit,namun melihat kakak yang selalu kuat dan melindunginya seperti ini lebih membuat Phum sakit.
Dia tidak menyalahkan Fang seperti ini, dia tahu sang kakak hanya memiliki Tan tempatnya bercerita, Tan membuatnya bahagia, nyaman, dan juga Tan satu satunya orang yang membuat Fang jatuh cinta dan tidak ingin lagi mencari yang lain.
Tan memberi segalanya buat sang kakak yang selama ini sendiri. Dan kesepian.
"Phum bawa Tan kembali .! "
Phum hanya diam mengepal tangannya erat yang berada di punggung Fang , dia tidak tau harus menjawab apa, jika dia tau dimana Tan dia akan menarik pria itu ke hadapan sang kakak.
Tangisan Fang kembali terdengar diperlukannya , membuat Phum memejamkan mata .
Tuhan apa yang harus aku lakukan?."
»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————«
Mau Tan ya Fang.🥺
💛💜
KAMU SEDANG MEMBACA
TANFANG (Enemies to lovers)
RomanceBerawal dari Fang yang mengajak ribut seorang pemuda bernama Tan , pemuda yang menjadi ketua tim sepak bola dari sekolah lain. Fang mendapat laporan dari adiknya kalau salah satu dari anggota Tan adalah orang yang membully adik angkat Fang, yang be...