Tanfang 48

493 54 2
                                    

Tepatnya tengah malam, pria tampan dengan menenteng jaket ditangan kirinya berlari di bandara setelah keluar pesawat pribadi milik keluarganya.

Satu tujuannya hanya mencari kekasihnya, entah berapa banyak masalah yang sudah dia tinggal kan karna pergi  begitu saja, dia yakin akan kena amukan sahabat apalagi orang dia sayangi.

Tapi entahlah nanti dia akan menjelaskan , diterima atau ngak nya yang pasti dia ingin menemui Satu-satu nya pujaan hatinya, dia merindukan nya selain itu dia juga merasa bersalah. Rasa bersalah sangat besar hingga rasa takut akan kehilangan selalu menghantuinya.

Sesampainya di loby dia melihat orang suruhannya sudah membawa mobilnya, pria itu segera masuk.

Dia bernafas lega melihat ponsel dan semua barangnya masih aman. Ponselnya mati kehabisan daya tentu saja , dia sudah lama meninggalkan benda persegi itu di mobil.

Tanpa bicara  dia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, ini tengah malam tentunya jalanan sudah sepi.

~
Appart Fang.

Fang terbangun dari tidurnya, memijat pangkal hidung nya lalu melihat sekitar. Kepala Fang pusing dan juga tenggorokan nya sakit, badan Fang juga panas.

"Shiit , jangan lemah dong Fang . " Fang duduk menarik tubuhnya untuk bersandar, melihat ponselnya sebentar, jam 2 dinihari. 

Fang melihat gelas dimeja, dia segera bangkit kamar nya masih berantakan ya karna dia tadi kembali mengamuk.

Brukk,, argghh brengsek! Fang mengumpat saat tubuhnya jatuh terduduk di lantai.

Dia benci menjadi lemah tapi dia tidak berhenti menyiksa dirinya sendiri. "Haha, lihatlah Tan,kau berhasil menghukumku ,mungkin jika kamu melihat ku nanti aku sudah mati. " gumam Fang menyandarkan tubuhnya pada ranjang dibelakangnya.

Fang memijat pelipis sejenak, menenangkan dirinya biar tenaganya kembali terisi, lalu Fang mengambil ponselnya, melihat foto Tan yang menjadi wallpaper ponsel Fang.

"Tan aku kangen, apa kamu tidak kangen sama aku, bisa ngak sekali saja kamu kembali dan memelukku, aku sakit Tan... " Fang menelungkupkan kepalanya dikedua kaki nya yang ditekuk.

Lelah hanya itu yang dirasakan Fang, bagaimana caranya dia hidup tanpa Tan , nyawa nya seakan dibawa oleh Tan semua.

Okey bilang dia lebai, bilang dia bodoh, tapi satu yang kalian tau, Fang dari awal sudah mencintai Tan, apapun alasan Tan pergi jika dia kembali Fang akan menerimanya.

Tan adalah segalanya bagi Fang, dia ada disaat Fang butuh, bukan hanya sekedar cinta konyol Tan, tapi Tan benar-benar mencintai, melindungi dan membahagiakan hidup Fang.

"Tan aku lelah Tan, jika kamu pergi tidak bisakah kamu membawa ku saja , "

Fang membaringkan tubuhnya dilantai, tubuh Fang gemetar, suhu badannya semakin tinggi.

"Tan aku merindukanmu... " Fang memejamkan matanya.

"Fang.... ! "

Fang hanya diam saja saat tubuhnya dibawa oleh seseorang kedalam pelukannya, hangat , Fang membalas pelukan orang itu tanpa membuka matanya.

"Tan.... " gumam Fang.

"Tiirak ini aku, Fang, maaf, aku minta maaf... "

"Tan... " Fang dengan cepat membuka matanya, tidak dia tidak bermimpi kan, yang memeluknya sekarang Tan.

Dia tidak mengalami delusi kan, yang di depannya benaran Tan, tubuh Fang sangat lemah namun dia mencoba menegakkan kepala nya dan meraba wajah Tan.

"Tan, kamu kembali, Tan,,,,,,! " Fang mengeratkan pelukannya pada Tan, "Tan jangan pergi, jangan tinggalkan aku lagi Tan, ! " Fang menangis, mengengam erat baju yang dipakai Tan, dia takut Tan akan menghilang lagi dan semua ini hanya mimpi saja.

"Tan kamu jahat, kamu janji tidak akan meninggalkan aku, kamu janji akan menjadi rumah untuk ku Tan , tapi kenapa kamu pergi... " Tan memejamkan matanya sebentar mendengar ucapan Fang, dia tidak ada niat buat ningalin Fang , dia punya alasannya.

"Tiirak maaf, aku tidak akan pergi, , maaf sudah meninggalkan mu tanpa bilang pada mu dulu. Aku .... "

Fang menutup mulut Tan dengan tangannya, entah kenapa dia tidak ingin mendengar alasan Tan, cukup Tan kembali, dibalik alasannya terserah.

Tan menatap Fang lalu menghapus air mata yang masih mengalir dipipi Fang.

"Ayo bangun Fang , tubuh kamu panas banget, kita kerumah sakit ya..."

Fang mengeleng, dia tidak mau lagi kerumah sakit, juga Fang tidak melepas pelukannya pada Tan.

Tan mengangkat tubuh Fang, membaringkan nya diranjang membuat Fang melepas pelukan mereka, Fang kembali menatap Tan.

Tan mengedar pandangannya, kamar Fang berantakan, rasa bersalah kembali Tan rasakan, apa semua ini karna nya.

"Fang istirahat ya, kita akan bicara besok! "

"Tidak , aku tidak yakin akan bertemu kamu besok jika aku tidur.bagaimana jika kamu pergi lagi ." Fang mengengam satu tangan Tan erat.

"Heii tiirak, aku disini, aku tidak akan pergi ." Tan mengusap wajah Fang dengan senyumannya, mencoba menenangkan Fang.

Fang yang melihat senyum itu kembali menarik Tan ke dalam pelukannya,"tidur disamping ku kalau begitu. "

Tan mengangguk,membuka jaket yang tadi sempat dipakainya lalu naik keranjang Fang, dia menarik Fang kedalam pelukannya,membelai rambut Fang agar Fang kembali tidur.

~~
Paginya, Fang merenggangkan badannya, sudah lama rasa nya Fang tidak tidur nyenyak seperti ini.
..

"Tan .....! " panggil Fang tiba-tiba teringat akan Tan yang datang semalam dan memeluknya. Fang bangun dengan kasar karna tidak menemukan Tan.

"Tidak, jangan bilang aku semalam hanya mimpi.. Tidak, tidak mungkin.... Itu nyata, Tan sudah kembali... "

Fang melepas selimutnya lalu bangkit, dia berlari kearah kamar mandi, tapi tidak ada Tan disana.

Fang menghela nafas, hatinya kembali sakit, apa iya semalam Tan datang itu hanya mimpinya. Fang mengedarkan pandangannya, matanya melihat jaket, Fang segera mengambil jaket itu.

"Aku tidak mimpi, ini punya Tan... "

Gumam Fang namun tidak lama dia mendengar suara ribut diluar kamarnya. Fang segera berlari keluar .

"Berhenti apa yang kalian lakukan? " Fang berlari lagi melihat Tan dihajar oleh sang adik dan dua sahabatnya Q dan Peem. Fang mendorong mereka menjauh dari Tan.

"Fang.... ! "

"Brengsek, apa yang kalian lakuin pada Tan haaah. ? "

"Fang ,Phum ha~ hanya..."

"Diam ...sekarang keluar... ! "

"Fang ....!"

"Keluar dari kamar gue, anj, kalian dengar nggak...!!" maki Fang membawa Tan kedalam pelukannya, air mata Fang kembali mengalir melihat Tan terbaring hampir tidak sadarkan diri dilantai.

Bahkan Tan mengeluarkan darah dari mulutnya, seberapa keras sang adik menghajar kekasihnya.

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««

🙂🙂

TANFANG (Enemies to lovers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang