002

692 65 15
                                    

Saat ini Rora meminta Can untuk menginap dirumahnya. Ia merasa Can masih membutuhkan perawatan dari luka-lukanya. Can tentu saja menolak ajakan sahabatnya karena Can tidak ingin merepotkan sahabatnya dan  membuat Rora khawatir karenanya.

Namun gadis yang memiliki gummy smile yang indah itu bersikeras membawa Can menginap dirumahnya. Ia mengancam Can jika tak ingin menuruti permintaannya, Rora memberikan pilihan pada Can yang membuatnya tak berdaya.

Rora mengatakan bahwa ia akan mengantar Can ke RS dan dirawat disana atau menginap dirumah gadis itu?

Rora memberikan pilihan itu bukan karena tanpa alasan, Rora justru tahu bagaimana sahabatnya. Dia akan membiarkan dan tak akan mengobati luka nya. Jangankan luka disudut bibirnya, luka di hati nya pun tak ia obati dan membiarkannya membusuk hingga tak tertolong lagi.

Rora juga tahu Can tidak akan mau kembali ke rumah nya meski masih ada orang yang menyayangi nya disana. Can lebih memilih untuk tinggal menyendiri di tempat lainnya yang memang membuat nya lebih nyaman daripada rumah nya.

Rora membangunkan Can yang tengah terlelap di samping nya ketika para maid membuka pintu bagian belakang mobil BMW I7 yang Rora gunakan.

"Can.. ayo bangun. Kita udah sampe, nanti di lanjut lagi tidurnya di dalem yuk?!" Ucap Rora yang menepuk pipi Gembil sahabat terkasihnya.

"Ra.. Five minutes again please, I'm so sleepy,," ujar Cann yang masih memejamkan matanya.

Rora menutup kembali pintu mobil yang terbuka dan membiarkan gadis di samping nya mengumpulkan nyawa-nyawa nya meski Rora tahu, gadis itu tak benar-benar terlelap lagi setelah ia membangunkannya tadi.

"Time is over Can!, Udah lima menit. Mau bangun sendiri atau gue suruh orang-orang diluar buat angkut lo ke dalem?" Ancam Rora yang membuat gadis disebelah nya menghela nafas malasnya.

"Iyaa" hanya kata itu yang Can ucapkan dan mengikuti Rora yang telah lebih dulu keluar dari mobil itu.

Beberapa maid menyambut kedatangan Rora yang saat ini membawakan tas juga buku-buku nya untuk dibawa lebih dulu ke kamar nya. Sementara Rora ingin menyapa keluarganya yang mungkin saat ini tengah menunggu nya di ruang makan keluarga.

"Lo mau makan dulu apa mau mandi dulu?" Tanya Rora pada Can yang berjalan malas.

"Mmm.. gue...

" Yaudah kita mandi dulu aja deh, gue gerah liat luka Lo." Ucap Rora yang memotong jawaban Can membuat gadis itu menggelengkan kepalanya merasa aneh pada sahabatnya.
Rora mengajak Can menuju kamar nya.

Kamar Rora berada di lantai dua. Disana ada beberapa ruangan namun kamar Rora berdampingan dengan kamar kakak kedua nya, Asa.

Rora membuka pintu kamar nya yang  bernuansa putih dan grey. Gadis itu menarik Can untuk masuk kedalamnya, dan dengan cepat menutup pintu kamarnya.

"Lo mandi duluan aja, biar gue siapin baju buat Lo" ucap Rora pada Can yang saat ini masih mengamati ruangan pribadi sahabatnya.

Ini menjadi pertama kali nya Can berada di rumah gadis yang kini memberikan sebuah kaos berwarna hitam dan celana training untuk nya.

Bukan karena Rora tak pernah mengajak nya untuk berkunjung dan menginap tapi Can yang selalu menolak ajakan dan tawaran sahabatnya.

"Mandi gih! Biar seger. Setelah itu kita makan malem bareng kakak-kakak gue." Ucap Rora yang hanya diangguki oleh Can tanpa ingin mendebat sahabatnya.

Can masuk kedalam bathroom Rora yang luasnya setengah dari tempat tidurnya. Can merasa kamar milik sahabatnya ini sama luasnya seperti bedroom nya di rumah itu.

 I CAN'T, But U CANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang