Setelah cukup lama menikmati senja dan berjalan-jalan di pantai bersama Asa tentu nya. Can kembali ke kamar hotel milik nya.
Asa terus menggenggam lengan Kekasih nya seakan tak ingin melepaskannya.
Berkali-kali Asa melihat ke arah Can yang membuat tatapan mereka bertemu hingga membuat gadis itu malu.
"Sayang.." panggil Asa pada Can dan melihat bagaimana reaksi kekasihnya ketika ia memanggil nya sayang meski ia mengatakan itu sebuah peraturan. Asa memanggil nya seperti itu ketika menyadari bahwa kekasihnya lah yang lebih dulu melanggar peraturan itu.
"Kenapa Sa?" Ucap Can yang kini melihat wajah merah kekasihnya.
Asa yang terbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi tubuh nya membuat Can mendekat pada kekasih nya.
Can memegang tangan Asa namun terasa hangat. Can juga mengecek suhu tubuh Asa di kening nya juga terasa panas."Kamu demam"
"Kamu bawa obat gak?" Tanya Can namun Asa hanya menggeleng.
"Yaudah aku cari obat dulu ya sayang." Ucap Can namun lagi-lagi asa menggelengkan kepala nya.
"Minta orang lain atau pesen online aja Can. Aku gak mau di tinggal sendiri." Ucap Asa lalu Can berpikir sejenak dan menuruti nya.
"Aku ambil kompres sebentar ya?"
"Peluk aku" pinta Asa lalu Can menuruti nya. Naik ke sisi ranjang dan memeluk Asa.
"Hm buka baju nya." Ucap Asa lagi yang membuat Can mengerutkan alis nya.
"Kenapa?"
"Mau aku cepet turun kan demam nya?" Tanya Asa lalu Can mengangguk saja.
"Buka baju nya, dan peluk aku." ucap Asa yang sudah menarik Can, mencoba melepaskan satu persatu kancing kemeja Can gunakan.
Can hanya melihat wajah merah kekasih nya, Can juga dapat mencium wangi tubuh Asa dari jarak sedekat ini.
Asa yang juga menatap Can merasakan bahwa Tangan kanan Can mengelus lembut pipi merah nya. Detik berikut nya Can telah menyatukan bibir mereka.
Ciuman lembut Can yang selalu membuat Asa merasa di sayangi dan di cintai. Sama seperti saat ini, ketika ia merasakan kembali hati Can yang menghangat untuk nya.
Asa yang terangsang dengan ciuman lembut Can yang kini berada di area tengkuk nya kembali mendesah ketika merasakan ciuman itu tepat berada di sekitar dada nya.
"Can... " Panggil Asa membuat Can menghentikan aktifitas nya
Dengan nafas yang tak beraturan Asa kembali mendesah ketika Can mencium dan sedikit menggigit bibir bawah nya.
_____
Saat matahari mulai terbit, suhu tubuh Asa kembali normal setelah meminum obat yang Can berikan padanya. Hingga ini Asa masih tertidur dalam pelukan hangat Can tentu nya.
Setelah matahari meninggi Can bangun dari tidur nya, membasuh wajah nya dan segera menuju balkon kamar nya
Can menyeruput secangkir Coffee pahit yang ia buat sebelum nya. Gadis itu kini melihat ke arah view ocean dari balkon kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T, But U CAN
Fanfictionyou Can believe me, But I Can't. you Can Love me a lot, But I don't know