018

484 45 19
                                    

Cann berjalan ke arah Asa juga Rora yang kini melihat nya seperti akan menangis.

Lalu memeluk Rora ketika kedua tangan gadis itu tak sabar memeluknya.

"Lo GPP kan? Ada yang sakit? HM?" Tanya Rora yang kini sedang mengecek tubuh nya.

"GPP Ra. Fine." Ucap Can lalu memeluk gadis di hadapannya.

"Makasih" ucap Can yang kini tersenyum pada Rora
Can hendak memeluk Asa namun kali ini Ruka menghalangi nya.

"Adek gue emang gak salah pilih. Lo emang kebanggaan gue Can. Kebanggaan sekolah." Ucap Ruka menerobos memeluk Can.

Semua orang disana bertepuk tangan untuk Can yang kini menutupi wajah nya di balik tubuh Rora.

"Hhhaaa baru kali ini guenliat Can pura-pura malu, biasanya juga malu-maluin"ucap Rumi yang mendapat pukulan dari Rita.

Kini Can mendatangi Asa yang kini juga menatap ke arahnya.

"Udah peluk semua nya? Gak sekalian Ayuna, Kak Rita, dan yang lainnya nya?" Tanya Asa yang membuat Can membulatkan mata nya.

"Kok gitu? Kamu marah?" Tanya Can yang melihat Asa melipat kedua tangannya di dada.

"Enggak cuma kesel aja, harusnya kamu samperin aku dulu sebelum ke yang lain." Ucap Asa pada Can yang tengah tersenyum gemas padanya

"Kalau aku ke kamu dulu pasti sebentar peluk nya. Yang lain pasti gangguin dan gak akan biarin aku lama-lama sama kamu. Maaf ya bukan maksud aku me nomor dua kan atau mengabaikan kamu." Jelas Can pada Asa yang kini memeluknya.

"Seperti janji kamu, kalau aku menang aku berhak dapat Gift kan malam ini?" Bisik Can yang menggoda Asa

"Dasar mesum!" Ucap Asa yang meninggalkan Can dibelakang nya dan berjalan merangkul Rita yang sejak tadi memperhatikan mereka.

"Hmmm menyenangkan  kalau liat kalian berdua bercanda." Ucap Rita pada Asa yang berjalan di samping nya.

"Hmm kenapa kak?" Tanya Asa
"Kamu sama Can lucu, kalian gak pernah berantem ya Sa?" Tanya Rita

"Enggak kak, aku juga bingung Can selalu denger apa yang aku bilang. Dia hampir gak pernah membantah apapun itu. Can juga gak pernah banyak bicara tapi manja nya tak tertolong kak." Ucap Asa pada Rita yang kini tertawa mendengar cerita nya.

"Can gak pernah cerita tentang dirinya sa? Tanya Rita namun Asa hanya menggelengkan kepalanya

"Cuma tentang apartemen dan mami nya sedikit, selebihnya Can gak pernah cerita apapun kak. Bahkan ngebuat Can banyak ngobrol kaya sekarang aja aku butuh waktu berbulan bulan kak." Ungkap Asa yang di angguki oleh Rita.

"Kenapa kak? Tumben kakak tanya soal Can?" Tanya Asa namun Rita hanya tersenyum menjawab

"Hmm GPP kok cuma KK bersyukur aja Can udah gak terlalu tertutup seperti dulu. Kayanya awal kakak kesini Can cuma berinteraksi sama Rora aja." Ucap Rita

"Iyaa.. aku juga bersyukur dia bisa berinteraksi dengan yang lainnya walaupun harus ada aku atau Rora." ucap Asa

Di tengah perbincangan Asa dan Rita, Jihan memberikan handphone Can yang berada di tangannya

"Can nih hp Lo. Berisik banget dari tadi di tas Lo bunyi Mulu, banyak banget kayanya panggilan sama notifikasi masuk." Ungkap Jihan yang memberikan handphone nya pada Can

Ketika Can membuka beberapa notifikasi itu. Sedetik kemudian langkah kaki nya terhenti namun kini Can berlari meninggalkan teman-teman dan juga kekasih nya, Asa yang terlihat bingung ketika melihat Can berlari.

 I CAN'T, But U CANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang