I know

274 47 11
                                    

Asa yang tengah tertidur lelap kini terbangun karena mendengar suara teriakan adiknya. Namun ia melihat Ayuna dan Cannya yang baru saja masuk kedalam kamar nya dengan tergesa-gesa membuatnya semakin merasa curiga.

"Yonn.. kenapa?"

"Eh.. GPP Sa.." jawab Ayuna Ragu

"Kenapa Rora teriak?"

"Eeeh itu Rora di gigit tangan nya sama Rumi."

"Kok bisa?"

"Iyaa itu karena Cannya kalah main game."

Jawaban Ayuna membuat Asa tak percaya

"Gimana bisa, Canny yang kalah tapi Rora yang di gigit. Lagian ngapain sih pake main gigit segala. Cannya kan masih kecil. Ada-ada aja deh Arumi."

"Ya makanya Rora yang mau gantiin Canny. Iyaa kan sayang?" Tanya Ayuna  dan mengedipkan matanya pada Cannya.

"Hmm..." Jawaban Cannya membuat Asa semakin meragukan cerita Ayuna

"Kak Yon blind box Kuromi 10." Bisik Ayuna.

"Iyaa mami." Jawab Cannya tanpa ragu setelah Ayuna mengatakan itu padanya.

"Yaudah mami mandi dulu ya." Cannya disini sama Kak Yon!" Ucap Asa membuat Ayuna menghela nafas lega.

Sementara di ruang keluarga Arumi telah menelpon orang tua nya kini beralih pada Rora, Karita juga Cann disana sementara Ruka kini sedang menenangkan diri nya.

"Cann.. ayah sama bunda udah siapin semua nya."

"Sebenernya kalian lagi siapin apa? Plis jangan ada rahasiaan lagi ke gue. Gue butuh tau apa yang kalian sedang dan akan kalian lakukan." Ucap Rora membuat Cann menimbang perkataan kakak nya.

"Hmm ok" ucap Cann lalu menganggukkan kepala pada Arumi disebelah nya.

"Jadi gini Ra.. sebelum Cann kesini kan kalian bingung mau masukin Cannya kedalam berkas keluarga kalian, tapi gak bisa kan? Cann juga saat itu belum menikahi Asa. Belum bisa dong masukin Cannya ke kartu keluarga juga?

"Nah makanya Cann minta gue buat masukin Cannya ke dalam kartu keluarga ayah dan bunda. Biar Cannya di akui secara hukum negara dengan cara mengadopsi Cannya sebagai anak ayah dan bunda. Makanya Ayah dan bunda mengajukan hak adopsi Cannya atas nama mereka. Bukan nama Asa atau Cann disana."

"Sementara Anna dan Ghiza kan bikin laporan dan tuntutan di pengadilan, untuk claim dan adopsi Cannya dari tangan Cann dan Asa."

"Tuntutan itu bakal di tolak secara otomatis sama pengadilan karna orang yang mereka tuntut bukanlah orang yang memegang hak adopsi atas Cannya. Mudah nya itu salah alamat lah ya"

"Kita emang sengaja biarin mereka nuntut Cannya karna kita tau gugatan mereka bakal di tolak pengadilan." Sekarang kita lagi nyari solusi kedua kalau mereka ngajuin gugatan lagi ke ayah dan bunda. Dari gugatan  pertama pasti mereka cari tau siapa pemegang hak adopsi Cannya."

"Nah Anna kalau mau ngajuin gugatan ke ayah dan bunda dia harus punya soal kekuatan Dimata hukum juga sedangkan Anna gak bisa claim dan membatalkan hal ayah dan bunda sebagai pemegang hak asuh atas Cannya. Dia tetep akan kalah sih menurut kita karena posisi dia sebagai warga negara asing di Indonesia. Kecuali dia nikah sama orang Indonesia. Walaupun begitu kekuatan ayah dan bunda bakal tetep jadi pertimbangan buat kita tetep menang gugatannya"

"Dan satu lagi Ra.. kita harus nemuin bukti kalau Anna dengan sengaja menelantarkan Cannya, itu point penting biar gugatan mereka di tolak semua." Ucap Arumi

"Tapi gimana caranya kak? Sedangkan kata kak Yuna semua cctv di rumah bio udah dalam keadaan mati disana.

"Makanya itu kita cuma butuh bukti buat hancurin kekuatan hukum mereka."

 I CAN'T, But U CANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang