Waktu berjalan begitu cepat, saat ini Asa berada di jalanan ibu kota menuju ke tempat kekasih nya.
Asa yang mendapatkan info dari Ayuna bahwa Can sedang menuju unit nya.
Begitu sampai ternyata dugaannya benar. Netra nya menangkap sosok gadis bersurai panjang yang tengah berjalan sempoyongan dengan kantung plastik di tangannya.
Gadis itu sesekali terjatuh ketika kaki nya tak kuat melangkah hingga membuat isi di kantung plastik yang ia bawa berantakan.
Dengan sisa kekuatannya Can segera memunguti kaleng minuman beralkohol dalam kemasan itu ke dalam plastiknya yang ternyata sudah berlubang
Asa segara berlari ketika melihat kekasih nya terjatuh.
Asa mencoba membantu Can yang berusaha untuk berdiri.
Can melihat seseorang di samping nya sedang memegangi lengannya dan membantu nya untuk berdiri. Sedetik kemudian ia tersadar siapa yang sedang memegang lengannya.
Can menghempas kan tangan Asa dengan salah satu tangannya. Gadis itu menatap tajam ke arah Asa yang sedikit terkejut dengan tindakan Can pada nya.
"Can.. ini aku. Biarkan aku bantu kamu ke unit ya?!" Ucap Asa
Namun Can hanya terkekeh dalam diam nya.
"Sayang.. aku mohon jangan seperti ini. Aku gak bisa Can kehilangan kamu!" Ucap Asa dengan sedikit keras
Membuat Can kembali berjalan hendak meninggalkannya.
Namun dengan kesadaran Asa kini kembali mengejar gadis itu tepat di depan pintu lift yang belum terbuka.
Asa menarik Can untuk memeluk nya namun gadis itu segera mendorong Asa menjauh dari nya hingga Asa terjatuh ke lantai.
"WOYY!!!!"
"SECURITY!!!!" Teriak Can memanggil keamanan disana membuat beberapa pasang mata melihat ke arah Asa juga Can tentu nya.
"WOYYY SECURITY!!!!!" Panggil nya lagi membuat pihak keamanan dan resepsionis itu segera berlari ke arah Can yang menatap Asa tajam. Sedangkan Asa hanya menggelengkan kepala sambil menangis.
"JANGAN IZINKAN WANITA INI ADA DI SEKITAR TEMPAT SAYA!! SAYA GAK MAU LIAT DIA!!! KALAU WANITA INI MASIH ADA DI SEKITAR SINI. KALIAN SAYA PECAT!!!" ucap Can sambil berteriak kepada dua orang keamanan dan seorang wanita resepsionis yang kini membantu Asa.
Ayuna segera berlari ke arah Asa yang tengah menangis. Memeluk tubuh sahabatnya.
Can yang melihat ke datangan Ayuna kini semakin tertawa.
"Hebat. HHHAAAAAA"
"DUA PENGHIANAT BERSAHABAT" ucap Can yang sesaat kemudian berbalik dan meninggalkan Asa yang menangis di pelukan Ayuna.
"Kita duduk dulu disana Sa!" Ucap Ayuna
Namun sebelum Ayuna mengajak Asa untuk menenangkan diri di kursi lobby seorang keamanan menghampiri kedua nya.
"Mbak.. maaf sebelum nya bukan maksud kita mengusir. tapi kita dapat perintah langsung pemilik gedung ini, untuk tidak mengizinkan temen mbak masuk kesini lagi." Ucap security berseragam hitam itu
"Tunggu pak, maksudnya gimana?"
"Kak Canny itu anak dari pemilik gedung ini kak" ucap security itu.
"Pemilik nya Dandi Pramudya?"
"Bukan kak. Pemiliknya Adalah alm Ibu Sofia Tungga Dewi ibu dari Kak Canny sendiri." Jelas security pada Ayuna juga Asa yang kini saling menatap.
Sedangkan Can yang sedang bersembunyi di balik dinding dekat lift menyandarkan tubuhnya. Rasa sakit di hati nya semakin besar melihat kekasihnya kini tak berbeda jauh dengan dirinya. Can melihat betapa berantakannya Asa yang terlihat lebih kurus dari sebelum nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T, But U CAN
Fanfictionyou Can believe me, But I Can't. you Can Love me a lot, But I don't know