024

420 52 15
                                    

Setelah mereka sampai di restoran Ramen di dekat Shibuya baik Ruka, Rita, Rora, Ghiza kini tengah menunggu antrian untuk masuk kedalam. Asa yang masih melihat Can dengan wajah cemberut nya berbicara pada kekasih nya.

"Bisa ikut aku sebentar?" Ucap Asa pada Can yang kini melirik ke arah Asa

"Nanti setelah makan" ucap Can datar yang membuat Ruka, Rora mengedikan bahu nya.

"Bakal perang nih kayanya" bisik Ruka pada Rita yang sedang menggandeng erat lengan nya lalu memukul pelan lengan Ruka

"Iiissshh.. malah doain. Jangan suka nambahin dan nngonporin deh!" Ucap Rita yang membuat Ruka membuang nafas kesal nya

"Tapi kamu gak boleh gitu dong sayang" ucap Asa pelan yang masih mencoba membujuk kekasih nya yang merajuk.

"Ghiza jadi kesakitan kaki nya karena kamu tabrak" ucap Asa pelan yang mencoba merangkul pundak kekasihnya.

"Hm" ucap Can singkat yang membuat Asa memejamkan matanya

"Udah kak, biarin Can makan dulu ya, nanti kalau udah di apartemen baru kakak bicarakan lagi. Kak ghiza juga gpp kok." Ucap Rora yang mencoba menengahi perbedatan kecil antara Can dan Asa juga ghiza.

Asa hanya menghela nafas berat dan menahan air mata nya ketika Can masih mengabaikan dirinya.

"Gue kira dia tuh adek nya Asa, dan gue kira Lo yang pacar nya Asa Ra, soalnya dia bocil banget." Ucap Ghiza yang kini mendapat tatapan Tajam Asa.

"Mulut Lo diem ghiza! Lo belum pernah makan lakban satu pabrik ya?" Ucap Asa yang kini membuat ghiza bergedik ngeri

Rora yang melihat itu hanya tertawa, serta Can yang kini tengah berjongkok di area luar restoran ramen pilihan Asa.

"Lo belum kenal Can sih kak, biar kata dia bocil, dia bukan sembarang bocil tau! Kalau Lo udah kenal dia, Lo bakal jatuh ke dalam pesona nya dia. Jatuh sejatuh-jatuh nya malah. Dan Lo gak akan bisa move on atau menghindar dari pesona seorang Can!" Ucap Rora yang memberi tahu Ghiza .

"Afah Iyah?" Ucap Ghiza yang tak percaya

"Semoga Lo enggak kena pelet nya dia deh. Kalau sampe Lo kena pelet nya dia, Lo bakal kangen terus sama dia kaya Kak Asa. Hhhaaa" ucap Rora

"Tapi ya Ra, sumpah gue kira dia tuh adek nya Asa, soalnya emang dia gemesin, tapi kalau liat kelakuan dia yang nabrak gue dengan sadar itu nyebelin banget emang." Ucap Ghiza.

"Eh udah nih!" Ucap Ruka pada semua nya yang di panggil untuk masuk kedalam restoran.

"Yuk.. ajak Ghiza pada Rora dan Juga Asa pada Can.

"Ayo sayang" ucap Asa yang mencoba menjulurkan tangannya pada Can namun gadis itu mengabaikannya.

Asa kini memejamkan matanya air mata itu hampir saja terjatuh ketika melihat Can pertama kali nya mengabaikan dirinya.

Asa masih tak beranjak dari tempat nya berdiri sebelum sebuah tangan menarik lalu menggenggam nya untuk berjalan

Can yang melihat Asa memejamkan matanya ketika ia mengabaikan Asa dan melihat Kekasihnya tak bergerak dari tempat nya membuat Can merasa bersalah dan kembali keluar lalu menggenggam tangan lembut kekasih nya.

Asa yang sedikit terkejut karena tangannya di genggam oleh Can yang masih terdiam melihat nya dengan penuh kerinduan

"Maaf.." ucap Can saat mereka berjalan berdampingan dan Asa masih dapat mendengar ucapannya

Asa yang mendengar itu segera berjalan ke arah restroom dan masuk kedalamnya bersama Can yang masih menggenggam tangannya

Asa melihat sekitar dan seperti memeriksa di setiap sudut restroom lalu kini Asa memeluk tubuh kekasihnya yang teramat sangat ia rindukan. Begitu juga Can yang membalas pelukan Asa tak kalah erat dari yang Asa lakukan.

 I CAN'T, But U CANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang