Saat ini Asa tengah menatap anaknya yang sedang bermain bola sepak di halaman belakang bersama Cann dan Rora juga Arumi
Bayi kecil itu sudah cukup besar di usia nya yang ke 3 tahun tepat dihari ini.
Asa tersenyum melihat betapa lincah nya Canny yang berlari menendang bola seperti seorang profesional saja.
Terkadang ia terjatuh membuat Asa yang melihat nya panik, namun Cann selalu meyakinkan kekasihnya seperti sebelumnya untuk tidak terlihat memanjakan Canny jika terjadi sesuatu pada anak nya. Karna itu akan membuat Cannya tidak mandiri dan selalu mengadu pada ibu nya jika ia mendapatkan kesulitan dan Cannya akan terus bergantung pada Asa. Cann tak ingin anak nya menjadi lemah dan terkesan manja seperti anak-anak SE usia nya.
Can meminta Asa untuk menjaga dan melindungi Canny dengan cara yang bijaksana. Agar anak nya kelak menjadi anak yang berguna, mandiri dan kuat menghadapi apapun kesulitan yang tengah ia rasakan. Dan Cann selalu mengajarkan pada Cannya agar tidak merepotkan orang apalagi sampai menyakiti orang yang paling menyayangi nya, siapa lagi kalau bukan ibu nya, Asa.
Cann tahu bahwa ketidak sempurnaan diri nya dan Asa pasti suatu saat akan menyakiti nurani anak nya namun Cann tetap ingin anaknya belajar bijaksana seperti kata adik dari ibunya, Rora.
Cann dan Asa berusaha untuk selalu ada disetiap moment terindah dan terburuk anak nya, itu membuat mereka semakin percaya bahwa mereka akan tetap menjadi keluarga bagaimanapun nanti keadaannya.
Karita tahu apa yang Adiknya pikirkan dan khawatirkan dari hubungannya dengan Asa namun ia selalu menguatkan adiknya bahwa Cann akan mampu melewati apapun cobaan yang datang dari hubungannya dengan Asa.
Tidak ada yang tidak tahu dengan kesulitan yang Asa dan Cann hadapi dalam hubungan mereka, bahkan Rora saja sangat memahami keadaan sulit yang sering terjadi pada kakak dan adiknya selama ini. Jika bukan mereka yang mendukung dan menguatkan lalu siapa lagi?
Seperti yang kalian sudah baca dan tahu bahwa hari ini Cannya tepat berusaha tiga tahun. Tak ada acara spesial yang dibuat untuk merayakan hari kelahiran balita itu.
Karena Cannya sendiri yang tidak ingin ada perayaan di hari jadi nya. Cannya akan merasa pusing jika melihat banyak balon di dekat nya. gadis kecil itu menolak ketika ibu nya ingin mengadakan acara.
"Sumpah ya Sa.. gue gak ngerti kenapa Cannya gak suka balon dan gak mau di rayain ultah nya." Tanya Ayuna
"Hmm gue juga gak tau Yon. Rapi untung Cann bilang ke gue buat tanyain mau anak nya dulu. Jadi gak mubazir deh kalau bikin acara tapi dia nya gak suka." Ucap Asa
"Lo nanyak dulu ke Canny? Tanya apaan?"
"gue bilang apa yang Cann bilang sih, menurut Cannya kalau gue bikin acara ultah nya dia maunya dimana? Mau undang siapa aja? Terus mau ada party nya gak? N Do you know what she said?"
"No, she doesn't. She doesn't like birthdays."
"She said she didn't like balloons and a lot of people came to the house. Because she doesn't want to make me tired, Yon!"Setelah bermain bola bersama Cann dan Arumi, Rora membawa ponakannya masuk kedalam untuk membersihkan badannya yang kotor karena Canny beberapa kali terjatuh dan berguling-guling di rumput membuat Asa yang melihat itu meneriaki Anak nya yang tengah mengikuti kelakuan random sahabatnya.
Cann hanya menggelengkan kepala melihat Arumi mengajarkan kelaknatannya pada Cannya. Tak begitu dengan Asa juga Rora yang melempar sandal mereka pada rumi yang terus mengajarkan Cannya menendang bola.
"Hei cill.. besok kita main badminton ya? kak Rumi udah beliin kamu raket nyamuk buat nepok kook nya!!!" Ucap Rumi pada si kecil.
"Emang si Rumi itu have'nt brain sih, percuma lo marah-marah Sa, dia nya aja gak mikir" Ucap Ayuna pada Asa yang kini mengendus kesal pada sahabat laknatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T, But U CAN
Fanfictionyou Can believe me, But I Can't. you Can Love me a lot, But I don't know