Setelah menidurkan anak nya Can segera keluar kamar dan menemui kakak nya yang baru saja kembali.
Can berjalan menuju Karita yang kini merentangkan tangannya untuk memeluk adik nya.
"Peyuk kakak! Kangen wangi minyak telon adek" ucap Karita sambil memeluk Cann yang menghela nafas nya mendengar Karita seakan membongkar aib dirinya.
"OOOOHh jadi rahasia Lo bikin bocile gak mau lepas karna wangi minyak telon toh." Tanya Rumi yang entah datang darimana bersama Ayuna juga Rora.
"Bacotd Lo kak! Sini Lo gue mau ngomong!" Ucap Cann pada Rumi yang terlihat takut-takut menemui adik nya.
"Ngomong apaan? Serius bener kayanya.!" Ucap Rumi mengalihkan
"Hmm kakak besok jadi pulang ke Jakarta ketemu papa okta?" Tanya Can pada kakak nya.
"Iyaa dek. Papa kangen katanya. Sama kamu juga papa kangen banget. Kamu gak mau ketemu papa dulu ke JKT?" Tanya Karita
"Iyaa Cann, ayah sama bunda juga kangen tau sama Lo. Nanyain Mulu. Sampe gue matiin handphone gue gegara mereka nanyain Lo Mulu dibanding anak nya sendiri." Ucap Arumi
"Mungkin Minggu depan kak, ada yang mau gue urus juga." Ucap Can.
"Oh ya Can.. lo mau liat laporan perusahaan kita kan? Udah gue kirim ke email. Kayanya Lo harus datang kantor dulu deh. Semua pekerja tuh nungguin Lo banget tau." Ucap Rumi membuat Cann terdiam dan mulai berpikir.
"Cann.. selagi kalian ngomongin kerjaan, kakak juga mau bilang sesuatu. Ini soal perusahaan papa Dandi yang masih di pegang kendali sama om Ivan." Ucap Ayuna
"Nah bener tuh Can. Lanjut Yon. Lo pasti mau ngomongin soal yang itu kan? Mumpung kita lagi bahas hal yang sama nih mending Lo omongin aja sekarang." Ucap Rumi pada Ayuna yang mengangguk.
"Jadi siapa duluan nih?" Tanya Rumi
"Yang urgent dulu aja!" Ucap Rora yang sedang menyandarkan tubuhnya pada Can yang duduk di samping nya.
"Yaudah Lo dulu deh Yon!" Ucap Rumi
"GPP kan Can?" Tanya Ayuna pada Can yang hanya terdiam
"Jujur kalau soal perusahaan papa gue males banget harus terlibat dan berurusan dengan keluarga itu lagi. Lo tau lah kak mereka gimana." Ucap Can yang menghela nafas nya.
"Iyaa gue juga tau Can. Itu salah satu alasan kenapa gue gak Nerima pemberian papa Dandi, tapi ini bukan cuma soal itu Can. Perusahaan tuh lagi krisis. Birokrasi di dalem buat perusahaan yang papa bangun dari Nol jadi hancur. Dan ya.. cuma Lo satu-satu nya orang yang bisa balikin perusahan seperti keinginan papa Dandi. Karna Lo satu-satu nya pewaris nya Can."
"Lima puluh persen saham Lo masih di bekuin dan 10 persen saham kak Bio juga sama. Kalau Lo gak mau ambil alih buat Lo paling gak.. Lo usahain buat Cannya. Karena dia adalah ahli waris kak bio."
"Tapi Dimata hukum Cannya bukan ahli waris yang sah kak. Bahkan tentang kelahiran saja tidak ada yang tahu. Orang-orang gak ada yang tau kalau kak Bio punya seorang anak. Gimana bisa tiba-tiba Cannya jadi ahli waris kalau kehadirannya saja saat ini belum di akui negara." Ucap Can menyadarkan semua nya
"Itu akan jadi masalah kalau orang-orang tau kak bio punya anak diluar ikatan pernikahan. Belum lagi kalau keluarga itu tau soal Canny. Lo bisa bayangin kan apa yang mereka akan lakukan? gue gak mau sesuatu terjadi sekalipun gue bisa menyelesaikan masalahnya tapi gue gak mau kalau masalah itu membuat Asa ataupun Cannya terluka. Apalagi untuk saat ini, keadaan nya Canny belum masuk kedalam catatan keluarga kita. Baik catatan keluarga gue atau pun keluarga Asa."
Ucapan Can seperti menyadarkan Arumi, Ayuna Karita juga Rora yang turut mendengarkan Can berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T, But U CAN
Fanfictionyou Can believe me, But I Can't. you Can Love me a lot, But I don't know