Cann masih terdiam belum menjawab pertanyaan Cannya yang masih menunggu jawaban dari nya.
Asa, Rora yang juga terkejut ketika mendengar pertanyaan itu juga menunggu jawaban dari Cann yang masih fokus menyetir G-Class nya
Cannya terus melihat ke arah Cann yang tak berbicara.
"Ateu..." Panggil Cannya pada Rora guna mengalihkan rasa sedih karena Cann belum juga menjawab pertanyaannya.
"Sampai rumah Cann jawab nya." Ucap Cann dengan lugas membuat Asa yang berada di samping nya melihat ke arah nya dan putri kecil nya.
Rora yang tahu Cannya bersedih itu pun segera membawa nya kedalam pelukannya.
Setelah sampai di rumah mereka, Rora turun terlebih dahulu dengan Cannya yang berada di gendongannya. Di susul dengan Asa yang hendak turun ketika Cann ingin membantu nya.
"Kita perlu bicara!" Ucap Asa dengan nada dinginnya.
"Aku belum siap Sa.. kalau harus di panggil dengan panggilan seperti itu. Terasa Aneh dan asing untuk ku!" Ucap Cann jujur pada Asa.
"Kamu juga belum siap punya baby ternyata!"
"Bukan belum siap punya baby tapi aku cuma belum siap kalau harus dipanggil papa." Ucap Cann
"Cannya gak pernah minta apapun dari kamu Cann! Apa sulit mengiyakan permintaan nya?" Ucap Asa.
"Kamu tahu, selama ini dia tidak pernah bertanya siapa papa nya, dimana papa nya, kenapa dia tidak memiliki papa, tidak pernah Cann.."
"Seperti yang kak Rita bilang, papa adalah cinta pertama anak perempuannya, dan aku baru pertama kali melihat Cannya se jatuh cinta itu sama orang yang baru dia temui, dan itu hanya sama kamu! Mungkin buat dia kamu adalah cinta pertama nya"
"Aku tahu Sa.."
"Tapi sekarang kamu buat Cinta pertama anak perempuan ku patah. Sama seperti kamu dulu buat aku menunggu dan ngerasa cinta sendirian!" Ucap Asa yang kini meninggalkan Cann disana.
Asa membanting pintu mobil nya dan berjalan cepat menuju rumah mereka membuat Cann membulatkan mata nya ketika Asa hampir terjatuh karena tersandung kaki nya.
"Asa... Gak usah lari-lari!!!" Teriak Cann pada istrinya namun ia tak mendengarkan Cann di belakangnya.
Cann menggaruk dan mengacak-acak rambut nya. Membuat seseorang yang berada di luar pagar villa mereka mendekat.
"Cann.." panggil Anna yang datang entah sejak kapan
Cann tak menjawab dan berlalu meninggalkan Anna.
"Cann.. aku udah izin dengan Asa, kalau mau datang kesini." Ucap Anna
"Apa aku boleh bermain dengan Cannya?"
"Asal kamu tidak membuat keributan aku akan membiarkan kamu bertemu dengan Cannya, tapi kalau kamu membuat kesalahan kamu akan tahu akibat nya Ann!" Ucap Cann yang kini masuk kedalam rumah mereka.
"Aku janji aku gak akan membuat keributan Cann!" Teriak Anna dengan nada senang nya.
Saat masuk kedalam Cann melihat Cannya sedang berada dalam pangkuan Rora, bersama Asa dan Karita yang kini berada di samping anaknya pun terlihat ikut menenangkan nya.
Entah mengapa melihat anak nya yang kini membuang muka pada nya membuat hati kecil Cann sangat sakit dibuat nya.
"Cannya.. Cann mau bicara." Ucap Cann pada gadis kecil dalam pangkuan Rora
"Dak mau ateu.. Cannya takut." Ucap Gadis kecil itu.
"Sayang.. Kenapa harus takut? Itu Cann pasti mau jawab pertanyaan Cannya" ujar Karita yang sudah tau karena permasalahanya
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T, But U CAN
Fanfictionyou Can believe me, But I Can't. you Can Love me a lot, But I don't know