Setelah perdebatan panjang antara Asa dan Ruka juga Rumi tentu nya, membuat Asa menjatuhkan pilihan pertamanya. Ia akan melanjutkan study nya di negeri sakura jepang.
Asa yang sudah bertekad mengejar mimpi nya untuk melanjutkan study nya di negara itu mendapatkan dukungan penuh dari Can yang sebenarnya masih merasa berat, namun ia tak ingin egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
Selain ia berjanji untuk sesering mungkin menjenguk Asa disana, Asa juga sudah berjanji padanya jika ia memiliki waktu libur yang lama maka ia akan pulang ke Jakarta untuk menemui nya.
Can yang saat ini tengah membantu Asa mempersiapkan semua dokumen untuk kepergiannya terlihat tak bicara dan lebih banyak diam.
"Sayang.. kamu sakit?"
Can menggelengkan kepalanya memberi tanda bahwa ia tidak sakit."Kamu laper ya? Sebentar lagi ya, aku selesaikan ini baru kita makan. Kamu mau makan apa?" Tanya Asa pada Can yang masih terdiam
"Apa aja" ucap Can singkat yang membuat gadis bersurai panjang itu kini menghentikan aktivitas nya.
"Kamu kenapa hm?" Tanya Asa yang kini menyentuh lembut wajah kekasihnya
"Aku kangenn kamu!" Ucap Can yang kini menundukkan kepalanya.
"Maaf bukan aku berubah pikiran untuk support kamu, tapi aku belum terbiasa tanpa kamu." Ucap Can lagi
Asa terdiam dan menahan airmata nya untuk tidak luruh terjatuh.
"Maafin aku, karna pilihan aku kita jadi berjarak." Ucap Asa yang membuat Can segera memeluk kekasihnya.
"Enggak Sa.. Maaf aku buat kamu sedih." Ucap Can yang mulai mencium kening gadisnya.
____
Hari ini Can, Rora,Ruka, Rumi, Ayuna juga Rita mengantarkan Asa ke bandara Soeta untuk bertolak ke negeri sakura tempat dimana Asa memutuskan untuk melanjutkan study nya.
Selama perjalanan Can hanya terdiam memandangi kekasihnya. Entah perasaan gelisah apa yang kini tengah menyelimuti hati nya.
Ada rasa takut yang membuat dirinya tak mampu berkata-kata apalagi menjelaskannya pada Asa maupun Rora yang tengah bertanya.
"Can Lo GPP kan?" Tanya Rora yang di angguki oleh Can seperti biasa
"Sayang.. kamu masih khawatir sama hubungan kita?" Tanya Asa yang kini menatap Can sendu.
Can hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.
"Kamu boarding jam berapa?" Tanya Can yang mengalihkan kesedihannya. Namun Asa sangat tahu bahwa kekasihnya saat ini tengah mengalihkan emosi kesedihannya.
"Jam 5" ucap Asa yang kini menatap wajah kekasihnya yang akan sangat jarang ia lihat dan sentuh.
"Sayang.. panggil Asa pada Can membuat Can menoleh pada nya dan memberikan senyuman manis nya. Dan menggenggam erat tangan gadis itu.
Can tersenyum berusaha menyembunyikan perasaannya, ia tidak ingin Asa mengkhawatir kan dirinya dan membuat kekasihnya itu menjadi tidak bersemangat.
Masih tersisa 1 jam 30 menit sebelum keberangkatannya, Asa kini melirik kekasihnya yang tengah memejamkan mata di bahu Rora.
Perasaan nya kini bercampur aduk. Rasa rindu nya kini sudah muncul padahal ia belum juga meninggalkan kekasihnya.
"Ra.. tolong awasin Can ya. Kakak cuma percaya sama kamu." Ucap Asa pada adiknya yang kini menggenggam erat tangan kakak nya. Rora membangunkan Can ketika waktu boarding Asa semakin dekat.
Rora dan Ruka tengah memeluk Asa dan mengatakan bahwa ia akan mengawasi Can dari kakak dan juga sahabat nya..
"Kamu baik-baik dek. Jaga kesehatan dan jangan suka telat makan apalagi telat minum obat kamu.!" Ucap Ruka yang sebenarnya sedang menahan tangisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T, But U CAN
Fanfictionyou Can believe me, But I Can't. you Can Love me a lot, But I don't know