038

401 58 21
                                    

Setelah kepergian Asa, yang di ikuti oleh Ruka, Rora yang melihat Can dibantu oleh Karita tengah meringis menahan sakit di punggung nya.

"Gue butuh penjelasan Can" ucap gadis itu yang kini berdiri di hadapannya.

"Ra.. nanti kakak jelasin ya tolong untuk saat ini biarin kakak bawa Can pulang." Ucap Karita namun gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Ra.. Can terluka." Ucap Arumi pada Rora namun gadis itu masih berdiri di hadapan sahabat nya.

Sedangkan Can hanya menunduk ke bawah menahan rasa saki di seluruh tubuh nya

"Ra.. panggil Can dengan suara lemah  pada sahabat nya, membuat Rora melihat cemas wajah Cantik Can yang terlihat sangat pucat dan mengkhawatirkan.

"Nanti gue jelasin, Jangan disini." Ucap Can yang memegang erat tangan kakak nya

"Mi.. tolong" ucap Karita meminta gadis itu membawa Can kerumah sakit.

"Nanti kakak jelasin ya, kamu bisa ikut kalau kamu mau tau kondisi Can sesungguh nya." Ucap Karita yang memegang lembut tangan Rora dan mengajak nya untuk jalan bersamanya.

Sesampainya dirumah sakit perawat segera membantu Karita dan Arumi membawa Can ke IGD. Rora yang masih belum memahami situasi nya terlihat bingung sesaat sampai ketika Seorang perawat dan dokter datang untuk memeriksa luka operasi Can di tubuh nya.

Dokter meminta perawat itu untuk membuka baju hingga perban yang Can gunakan. Perban yang sudah berganti warna menjadi merah akibat darah yang keluar dari jahitan luka operasi yang terbuka membuat siapa saja ngilu melihat nya, tak terkecuali Rora yang melihat itu segera menutup mulut nya tak percaya.

"Kak.. gimana bisa?? Tanya Rora yang sedang menahan tangis di ujung matanya.

"Gimana bisa Can luka seperti ini kak?" Tanya nya pada Arumi dan tak dapat lagi menahan air matanya. Arumi membawa Rora keluar darisana dan memberikan pelukan pada adik sahabat nya.

"Gue minta Maaf Ra, gue gak kasih tau Lo keadaan Can sebenernya. Tapi gue harap Lo sabar dulu ya sampai Can selesai di tangani. Gue janji gue atau Karita yang akan kasih tau Lo, atau Can sendiri yang akan kasih tau semua nya tapi gue mohon Lo sabar sebentar lagi."

"Tolong Jelasin ke gue kenapa Can bisa punya luka seperti itu kak."

"Hmm itu karna Bio. Waktu pulang dari Bali dan mutusin Asa Can ke club' dan di keroyok sama Bio Cs. Sampe Can mengalami patah tulang di bagian dada dan punggung nya karna mereka.

Karna patah tulang di bagian yang krusial di daerah organ dalam makanya dokter mutusin buat operasi Can. Luka nya belum sembuh dan masih basah. Lo kan tau Ra kalau Can udah berdarah susah berhenti nya." Ucap Arumi yang membuat Rora kembali meneteskan air matanya.

Rasa sesak di hati nya belum juga hilang dan semakin bertambah ketika mengingat bahwa Asa membuat luka gadis itu terbuka. Dan yang membuat Rora semakin terluka adalah ketika mengingat Can memiliki hemofilia.

Di dalam IGd tengah mencoba menahan rasa sakit, ngilu di sekujur tubuh nya.

Karita memegangi tangan adiknya yang menggenggam erat dirinya.

Karita mencoba menahan tangis ketika adiknya meringis. Ia harus bertahan untuk adiknya. Karita tak ingin adiknya merasa bersalah karena membuat nya menangis.

Setelah selesai dengan jahitannya, kini dokter dan suster membalut luka Can dengan perban yang sudah di ganti berkali-kali karna darah nya belum juga berhenti.

Cukup lama akhirnya dokter memutuskan untuk memberikan perban yang lebih tebal agar pendarahan nya segera berhenti.
Menutup luka nya dengan perban yang di lapisi berkali-kali.

 I CAN'T, But U CANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang