Setelah menghabiskan 1 infusan, Can kini memutuskan untuk pulang ke apartemennya.
Di lihat nya Ruka, Rora Rumi juga Rita masih menemani nya di ruang rawat inap. Sementara Asa yang kini berada di kursi dekat ranjang nya masih memejamkan mata.
Asa bukan nya tertidur namun ia sedang menetralkan perasaan nya. Ia ingin menepati janji yang telah ia sepakati sebelumnya bersama Rumi.
"Sa.. aku mau pulang". Ucap Can yang membuat Asa membuka matanya begitu juga Rora,Ruka dan Rumi.
"Tapi kamu masih sakit Can." Ucap Asa
"Aku jauh lebih sakit disini Sa. Aku merasa disini gak aman buat aku juga kamu." Ucap Can menatap Asa
"Gue juga ngerasa gitu. Jujur gue takut bokap Lo kesini lagi Can." Ucap Rumi
"Yaudah lebih baik Can kita bawa pulang aja Sa. Kakak bilang ke mbak dirumah buat siapin semua keperluan nya dulu ya" Ucap Ruka pada adiknya
"Kak. Gue balik ke apartemen" wela Can
"Cann kenapa harus di apartemen? Nanti siapa yang rawat Lo disana? Baik nya di rumah kita", ucap Rora
"Enggak Ra. Can pasti punya alasan kenapa Can lebih nyaman dan merasa aman di apartemennya." Ucap Rita
"Kamu mau pulang ke apartemen?" Tanya Asa
"Iyaa. Aku mau pulang ke unit. Dan Sebaiknya kalian semua ikut bersama ku." Ucap Can yang kini memandang semua kakak kakak nya.
"Kenapa gitu?" Tanya Rora
"Bokap nya Can pasti nyariin Can yang gak ada di rumah sakit. Dan pasti nyari ke rumah kita kan? Gitu kan Can maksud Lo?" Jawab Rumi
"GPP Can. Lo sama Asa aja. Gue sama Rora balik ke rumah. Rita dan Rumi juga pasti mau balik ke rumah, ya kan?" Tanya Ruka pada mereka semua yang di angguki oleh ke 3 nya.
"Iyaa Can." Ucap Rita yang memandang nya dengan tatapan penuh ke khawatiran
"Besok aku izin ya kak. Aku mau temenin Can di unit nya" ucap Rora pada Ruka yang di angguki oleh kakak tertua nya.
Sedangkan Asa masih dalam perdebatan hati nya.
"Saa.. Lo bawa mobil Can atau mau di anterin supir? Tanya Ruka pada Asa yang sedang melamun
Melihat kekasih nya hanya diam Can mencoba menggenggam tangan Asa menyadarkan gadis nya. Namun Asa melepaskan tangan Can yang menyentuh tangannya.
Semua orang disana dapat melihat Asa yang seperti menghindari kontak fisik dengan kekasih nya ikut terdiam tak berani bertanya
Can menghela nafas nya ketika menyadari perubahan sikap Asa dan berkata
"Aku tau kamu butuh penjelasan. Tapi enggak sekarang. Kamu bisa pulang, gak perlu temeni aku." Ucap Can pada Asa yang membuat Asa memejamkan mata nya ketika mendengar perkataan Can yang entah mengapa kini menyakiti hati nya.
"Kak.. maafin gue. Tapi sepertinya Asa butuh waktu. Gue duluan." Ucap Can yang berbicara pada Ruka lalu berjalan ingin meninggalkan ruangan.
Namun sebelum itu, Can terjatuh ketika kaki nya tak kuat untuk menopang langkah nya.
Rita yang melihat Can hendak terjatuh segera menolong nya. Mencoba memapah langkah Kaki Cann namun Can melepaskan pegangannya. Merentangkan tangannya pada Rumi sekarang meminta gadis itu untuk membantu nya.
Rumi yang masih berjalan dengan tongkat nya berjalan ke arah Can. Sedangkan Asa yang melihat kekasih ya terjatuh hanya terdiam di tempat.
Ada rasa sakit yang tak bisa ia jelaskan namun ia juga tak tega jika harus mendiamkan kekasih nya yang sedang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T, But U CAN
أدب الهواةyou Can believe me, But I Can't. you Can Love me a lot, But I don't know