Chapter 05

4.7K 326 2
                                    

Tangis kencang terdengar dari kamar putra nya berhasil mengusik tidur nyenyak nya. Dia berusaha untuk bangun walaupun mata nya enggan untuk di buka.

"2.30 Am". Gumam nya

Meregangkan badan, lalu beranjak meninggalkan kasur empuk nya, kaki jenjang itu melangkah menuju kamar putra nya.

Cklekkk, kreittt

Setelah pintu terbuka dia bergegas menghampiri sang anak.

"Jagoan daddy kenapa mmm?" Ucapnya

"Giel haus nak? Tunggu bentar daddy buat kan uyyu ya."

Dengan telaten dia membuatkan susu anaknya, sekekali tangan nya menutup mulut nya.

Woamm

Menggelengkan kepala nya mencoba mengembalikan kesadaran, ketika kantuk itu mulai menyerang kembali.

"Semangat lisa, ini baru awal." Ucapnya

Kembali menghampiri sang anak dengan membawa se botol susu. Di letakkan nya botol susu itu terlebih dahulu di atas nakas. Lalu mengangkat anak nya dari box bayi, di rasa posisi sudah pas, dia mengambil botol susu tadi dan memberikan nya kepada sang anak.

Yang membuat nya heran adalah tangis sang anak tidak mereda melainkan tambah kencang. Bahkan wajah sang anak sudah memerah padam. Menimang sambil bersenandung pelan menenangkan sang anak namun hasil nya nihil.

"Giel, kamu kenapa sayang , daddy sudah buatkan uyyu. Tapi giel tidak meminumnya."

Bingung, itulah yang sedang dirasakan oleh lisa, dia bingung harus berbuat apa. Untung masih ada orang tua nya berada di kediaman nya. Kalau tidak entahlah bagaimana panik nya dia saat ini.

"Cucu grandma kenapa." Tanya mommy hye-kyo yang baru memasuki kamar giel.

"Lisa juga tidak tau mom, dari tadi giel menangis, lisa sudah buatkan uyyu tapi tangis nya tidak berhenti yang ada malah tambah histeris seperti ini. Di buatkan uyyu pun tidak di minum nya mom." Jelas lisa

"Sini sama grandma." Mommy hye-kyo mengambil alih giel dari gendongan lisa.

Owekkk,owekkkk

"Sayangg cucu grandma."

Lisa baru menyadari bahwa ada yang berbeda dari anak nya.

"Mom, kenapa wajah giel ada ruam merah seperti ini?." Tanya nya

Mommy hye-kyo langsung mengecek keadaan cucunya, ternyata benar. Ruam merah itu tidak hanya muncul di wajah nya, tetapi di badan pun juga ada.

"Dad, tolong Panggilkan dokter Ahn Jae Hyun kesini."

"Nee mom." Daddy beranjak dari kamar sang cucu.

"Giel kenapa mom." Ucap lisa khawatir.

"Ini hanya dugaan dari momny, kalau giel alergi uyyu. Tapi kita tunggu dokter saja biar lebih jelas." Jawab mommy hye -kyo

Lisa hanya diam menatap anaknya yang berada dalam dekapan sang ibu.

"Sudah mom, kita tunggu saja kedatangan dokter nya." Daddy lee min-ho datang menghampiri mereka.

"Gomawo dad." Ucap lisa lirih.

Daddy min-ho mengangguk, sambil merangkul bahu lisa.

"Daddy tau kau panik dan khawatir karena ini pengalaman baru untukmu, tapi lisa dalam situasi keadaan apapun. Kau harus tetap bersikap tenang dan berpikir jernih."

"Nee dad lisa akan."

Tidak berselang lama dokter ahn pun tiba. Tidak terlalu banyak bicara dokter ahn melakukan profesi nya sebagai dokter.

"Ruam yang terjadi pada si kecil ini, di akibatkan dari alergi susu sapi terjadi karena tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi yang dianggapnya sebagai zat asing berbahaya. Karena itu, setiap kali bayi mendapatkan susu, sistem kekebalan tubuhnya melepaskan zat kimia seperti histamine untuk melawan, yang memicu munculnya reaksi alergi. Reaksi alergi susu sapi bisa muncul sesaat setelah minum susu, beberapa jam, atau malah beberapa hari kemudian." Dokter ahn menjelaskan kondisi yang terjadi pada anak nya.

"Lantas penanganan nya harus bagaimana dok?." Tanya nya

"ASI. ASI merupakan pilihan terbaik bagi bayi yang memiliki alergi susu sapi. ASI yang bergizi seimbang menawarkan perlindungan terhadap penyakit dan infeksi. Dan bayi yang mendapat ASI biasanya cenderung tidak mengembangkan alergi makanan dalam bentuk apa pun."

"ASI? dimana aku mendapatkan ASI." Ucap nya dalam hati.

"Untuk sekarang beli lah susu formula yang tidak mengandung susu sapi, seperti susu formula soya. Besok saya akan mencarikan stok ASI di rumah sakit, apabila ada nanti saya di kabarin lagi." 

"Terima kasih banyak dok." Ucap lisa

Dokter menangguk sambil tersenyum ramah. " Kalau begitu saya izin pamit."

"Sekali lagi terima kasih banyak dok." Ucap lisa kembali sambil menunduk

Setelah dokter meninggalkan kediaman lisa, dia langsung bergegas mencari kebutuhan anak nya.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang