Chapter 37

3.5K 359 24
                                    

PENTHOUSE

Memanfaatkan waktu weekend dengan quality time bersama orang terkasih. Seperti yang di lakukan oleh kedua orang dewasa ini.

Mereka tengah berapa di back yard, lebih tepat nya di ayunan. Saling bertumpu satu sama lain. Wanita itu bersandar ke dada bidang milik sosok itu. Sedangkan sosok itu tengah asok mengelus perut buncit wanita berpipi mandu itu.

Sekekali mengecup apa yang bisa di kecup nya. Wanita itu hanya memejamkan mata menikmati perlakuan yang di lakukan oleh nya.

Ketika dia membuka mata, mata nya berbinar karena tidak sengaja melihat buah mangga muda yang masih berada di pohon nya.

Menoleh kepada sosok itu. Tersenyum lebar menampilkan gummy smile milik nya. Tingkah aneh nya membuat sosok itu nampak terheran. Ada apa dengan wanita hamil ini.

"Dadd." Bisik nya pelan

Sosok itu hanya mengangkat kepala dan kedua alis nya. Seakan bertanya kenapa.

"Seperti nya baby menginginkan sesuatu."

"Benarkah baby menginginkan apa nak?."

"Emmm, jika mama bilang apakah daddy akan menuruti keinginannya itu?."

"Of course, apapun itu demi kalian daddy akan lakukan." Ucap nya dengan lantang.

"Mama mau itu dad." Tunjuk nya pada buah itu.

"Mangga muda? Mama mau mangga muda?." Tanya nya wanita itu hanya mengangguk menyiakan pertanyaan dari sosok itu.

"Boleh ya dad." Ucap nya dengan memanyunkam bibir nya, kedua jari telunjuk nya saling bertabrakan. Seperti ini 👉👈

"Boleh ayo kita beli." Ajak sosok itu mulai bangkit dari tempat tersebut.

"Kenapa beli?." Tanya nya

"Kata nya tadi mau mangga muda kan? Ya sudah ayo kita beli."

"Aaaaa, mama tidak mau beli. Mama mau daddy yang memanjat pohon itu."

"Kenapa wanita hamil suka sekali mengidam hal yang aneh. Istri 1 dan istri 2 sama saja mengidam nya. Kalau istri 3 sama 4 nanti mengidam apa ya? Astaga bisa mati aku." Ucap nya dalam hati.

Manoban gaya nya pengen istri sampai 4, yang udah hamil aja belum di nikahin.

"Dadd kenapa malah melamun. Daddy tidak mau ya." Tanya nya dengan mata berkaca-kaca bibir nya melengkung kebawah.

"B-bukan seperti itu ma daddy tadi cuma..."

"Hiksss huwaaa."

"Daddy memang tidak sayang kita baby, tadi kata nya menuruti semua apa yang di mau. Giliran sudah di kasih tau daddy malah keberatan hikss. Daddy jahat ya nak hikss. Daddy itu cuma omong kosong hikss."

"Maaaa." Panggil nya ingin menyentuh bahu wanita itu tapi bumil itu malah menghindar.

"Ckkk, jadi ngambek kan." Gumam nya pelan.

"Daddy akan memanjat pohon itu, tapi mama berhenti dulu menangis nya."

Bumil itu menganggukkan kepala nya. "Nee, mama sudah tidak menangis nih lihat hehe." Tawa nya dengan menampilkan gummy smile.

"Secepat itu mood nya berubah? Wanita memang luar biasa." Monolog nya kepada diri nya sendiri.

Kaki jenjang nya melangkah menuju pohon mangga itu. Sesampai nya di tempat tujuan, mendongakkan kepala nya meneliti besar pohon tersebut. Membuat nya menelan saliva.

"Ya tuhan tinggi sekali, ini jennie berniat ingin janda sebelum menikah atau gimana?."

Menoleh ke arah bumil yang masih berada di tempat mereka tadi. Nampak tersenyum bahagia, melambaikan kedua lengan nya. Dan terakhir membentuk hati di atas kepala nya.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang