Walaupun suasana hati nya sedang tidak nyaman, dia berusaha melakukan pekerjaan nya dengan sebaik mungkin.
Menyiapkan sarapan untuk penghuni rumah. Masakan sederhana hanya nasi goreng. Dengan mata sembab nya kelihatan bahwa dia habis menangis malam tadi. Bagaimana tidak, dia di perlakukan kasar seperti itu. Iya dia tau siapa dirinya tapi pantas kah di perlakukan seperti itu?.
Di meja makan sudah ada jagoan kecil dan jagoan besar namun arogan. Jagoan dalam bentuk apa? Entahlah. Mungkin jagoan dalam merasa bahwa diri nya paling benar.
Si kecil itu, sudah terlihat sangat tidak sabaran, ingin mencicipi masakan yang di buat oleh nya.
Meletakkan masakan nya di meja makan, dan di sambut baik oleh si kecil.
"Telima tacih mama." Ucapnya tersenyum manis
"Sama-sama sayang mama." Jawab nya dengan lembut dan tidak lupa juga senyuman hangat dari nya.
"Emmm, halum. Pasti enyak."
Beralih meletakkan ke hadapan sosok lain di meja makan. Dengan tatapan datar nya. Tanpa ada kata terima kasih keluar dari mulut nya itu. Membuat anak nya menoleh.
"Dad, napa nda biyang macih?."
"Mama, udah bitin matan buat tita. Cehalusna daddy biyang macih. Maca titu caja halus di ajalin cih." Kesal nya
Mau tidak mau dia menuruti ucapan anak nya.
"Emm makasih jen." Ucap nya terpaksa
"Iya, sama-sama tuan."
Mereka pun menikmati hidangan itu dengan hening. Tapi tidak dengan si kecil itu, dia yang selalu peka kalau itu berkaitan dengan mama den.
"Maa." Ucap nya menoleh ke arah mama den.
"Emm, kenapa baby? Haus ya nak? Mama ambilin bentar."
"Nda ucah ma, baby nda aus."
"Lalu kenapa nak."
Meletakkan peralatan makan nya lalu menarik lengan mama den kearah nya, dan itu berhasil membuat mama den meringis sakit. Karena cengkraman kuat itu di lengan mama den menjadi lebam. Dan kulit mama den yang putih membuat lebam itu semakin kentara.
"Ini napa? Catit ya ma maapin baby." Ucap nya menatap mama den dengan mata berkaca-kaca.
"Tidak, ini bukan karena baby. Mama habis jatuh saja, tidak apa nak hanya sakit sedikit saja."
"Baby tan udah pelnah biyang cama mama, angan luta baby nda cuka."
"Maaf sayang mama kurang berhati-hati." Bohong nya
"Hikss. Hiksss baby nda mau mama tenapa napa. Baby tayang mama. Agan tatit ya ma, talau mama tatit baby nda puna teman belmain agi." Tangis nyaa.
"Stttt, sudah sayang. Mama tidak apa, mama kan kuat. Ada baby yang jaga mama. Ada baby yang menjadi penguat mama."
"Sini mama hug." Mama den memeluk nya tapi mata nya melirik ke sosok itu.
"Maafin mama nak, tidak mungkin mama bilang kalau ini ulah dari ayahmu, mama takut kau malah membencinya." Ucap nya dalam hati.
Sosok itu hanya diam menyimak sembari menikmati sarapan nya. Karena dia merasa sudah banyak menghabiskan waktu di perusahan atau dimana, hanya dia yang tahu. Dia memutuskan untuk mengajak anak nya ke jalan-jalan.
"Baby." Panggil sang ayah. Anak itu hanya menoleh saja tanpa menyahut apa-apa.
"Bagaimana hari ini kita ke lotte world?."
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTTER
RandomDisaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita-cita yang di impikan nya sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter. "Aku hanya orang miskin sebatang...