Chapter 29

2.3K 354 21
                                    

Disaat dua insan itu saling memadu kasih, sehingga melupakan si kecil yang sudah terbangun. Menangis meraung-raung mencari sosok yang tidak menyambut nya ketika dia membuka mata.

"Huwaaaa mama."

"Mama ana hiks."

Tidak mendapatkan sahutan dari kamarnya, buntelan lemak ini berlari menuju kamar ayahnya.

Dughhh
Dughhh
Dughhh

"DADDY." Teriaknya

"Daddy hiks uka pintu na."

Sedangkan yang di dalam kamar, saling mendekap satu sama lain, lelah akibat pergulatan panas yang di lakukan mereka.

"Dengarkan anak tuan sudah bangun dan meraung, saya ingin menghampiri nya, tuan minggir dulu."

Bukan nya melepaskan dekapan itu yang ada semakin erat.

"Ihhh, kenapa meluk nya tambah erat. Saya tidak bisa bernapas."

"Bisakah jangan menganggil tuan lagi?."

"Panggil saya daddy." Bisiknya lalu mengecup kuping wanita itu, membuat nya merinding kembali.

"Saya tidak mau."

"Ayolah mama den cantik, sexy dan hot."

Wanita itu hanya menganga ketika sosok yang di dekap nya berbicara seperti itu.

Memilih untuk mencubit perut nya.

"Aishh, mama sakit. Lihat perut daddy memerah seperti ini." Ucap nya mengepoutkan bibirnya

"Maaf-maaf tidak sengaja."

"Tidak tau lah."

"Daddy maaf, mama tidak sengaja." Rayu nya

Tidak menghiraukan ucapan wanita itu dia beranjak melihat anak nya yang berada di luar kamar nya.

Saat dia membuka pintu, anak itu duduk membelakangi pintu, tangan nya sibuk mengusap cairan bening membasahi mata dan pipi gembul nya.

"Ehmmm." Dehem dari sang ayah membuat nya menoleh. Muka nya memerah, kebanyakan menangis.

"Daddy." Ucapnya lirih.

"Kenapa menangis seperti ini?."

"Mama baby nda ada."

"Mama peldi agi dad?."

"Mama tindal baby agi?."

Menyunggingkan senyum miring nya, terbesit ide jahil di benak sang ayah. Untuk menjahili anak nya.

"Maafkan daddy nak." Ucap sang ayah memulai drama yang di buatnya.

"Napa dad."

"Mama sudah tidak tinggal disini lagi."

Sang anak melengkungkan bibirnya kebawah, mata nya berkaca-kaca kembali.

"Tenapa dad? Baby natal ya dad?."

"Iyaa, maka nya mama pergi. Mama tidak suka melihat anak yang bangun tidur menangis seperti ini. Mungkin sekarang mama sedang mencari anak yang baru."

"Huwaaaaa, nda mama puna baby. Nda boweh hikss nda bowehh."

"Mamaaaa."

"Cali mama dad, payii cali."

"Mama den."

Sedangkan sosok yang cari tengah berbaring di kasur empuk itu.

"Astaga lisa, sehari saja tidak berulah itu rasa nya ada yang kurang."

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang