Mood nya kembali naik, setelah berpikir panjang tidak ada salah nya jika bertanya dan saling terbuka satu sama lain bukan?.
Memasak hidangan untuk makan siang. Ya, dia berniat menghampiri suami nya ke perusahaan. Karena chaeng akan berkunjung ke penthouse mereka menjadikan itu sebagai peluang untuk nya menitipkan anak-anak.
"Hari ini mama membuatkan hidangan kesukaan daddy." Ucap nya dengan senyum tidak pernah luntur di wajah nya.
TINGG
TONGG"Nah itu pasti chaeng."
Tanpa melepaskan apron nya, dia menghampiri pintu. Dan dugaan nya benar jika itu adalah chaeng dengan aluna. Jangan tanya dimana jisoo karena lagi sibuk.
"Hay jen, apa kabar? Sehat?." Tanya nya
"Seperti yang kau lihat rosie."
Tidak ada lagi sebutan nona yang di ucapkan nya. Karena chaeng melarang itu.
"Hello baby aluna." Sapa nya
Yang di sapa hanya mengulurkan kedua tangan nya. Meminta jennie untuk menggendong nya.
"Aigoo, anak ayam."
"Yakk, apa maksud mu." Kesal chaeng.
"Haha, hanya bercanda rosie."
Jennie membawa mereka ke living room. Dimana disitu ada giel yang tengah bermain.
"Baby coba lihat siapa yang datang."
Anak itu menghentikan bermain nya, lalu menoleh, membuat mata nya berbinar hingga mulut nya pun ikut menganga.
"Alunaa." Teriak nya
"Aaaa, baby miccu aluna." Ucap nya mendekap aluna dan mengecup pipi nya dengan gemas.
Sedangkan bayi itu hanya tertawa saja.
"Tulun kan aluna mama."
Jennie menurunkan aluna karena posisi nya tadi jennie memangku aluna.
Membiarkan kedua anak itu bermain, dan memilih berbincang dengan rosie.
"Dimana princes kita?."
"Gwen ada di kamar, biasalah bayi seusia begitu pasti kerjaan nya tidur."
"Benar yang kau ucapkan jen haha."
"Gimana rasa nya melahirkan jen?." Tanya chaeng
"Kenapa kau bertanya? Bukan kah kau sudah pernah merasa dan mengalami nya?."
"Jen, tolong jangan menyebalkan seperti lisa, bisa?."
"Nde chaeng di usahakan."
"Suami istri sama saja." Gumam nya namun masih terdengar oleh jennie
"Haha mianhe rosie."
"Jika kau bertanya rasa nya seperti apa?."
"Rasa nya seperti badan terbelah dua, sakit sewaktu kontraksi luar biasa sakit nya. Ingin menyerah tapi aku harus kuat untuk anak ku dan suami ku. Tapi yang sangat di sayangkan gwen sempat tertahan dan berakhir terminum air ketuban."
"Tapi sekarang gwen sudah tidak apa kan?."
"Sejauh ini masih aman, semoga saja akan selalu seperti itu."
"Aamiin." Sahut mereka dengan kompak.
"Oh ya rosie aku boleh minta tolong?."
"Apa jen?."
"Aku nitip anak-anak ya soal nya mau ke perusahaan lisa."
"Tumben sekali."
"Hehe, berkunjung ke perusahan milik suami sendiri tidak dilarang bukan?."
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTTER
RandomDisaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita-cita yang di impikan nya sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter. "Aku hanya orang miskin sebatang...