Chapter 28 🌚🔞

9.1K 476 17
                                    

Cahaya dari sang mentari, mencoba menembus lewat celah gorden kamar itu. Membuat salah satu sosok yang tengah terlelap menjadi terbangun.

Membuka mata nya perlahan, menerbitkan senyum manis yang tercipta dari bibir nya.

"Sudah lama aku tidak tidur nyenyak seperti ini." Gumam nya

Mengangkat lengan nya, memeriksa suhu tubuh dari sosok yang masih betah dalam dekapan nya.

"Syukurlah badan nya sudah tidak panas lagi."

Menatap lekat sosok itu, mata nya mulai menyusuri pahatan wajah. Mulai dari mata dengan bulu mata nya yang lentik, hidung mancung, hingga pandangan itu berakhir pada bibir tebal nan penuh.

Entah mendapat keberanian dari mana, jari mungil nya mengelus bibir tebal itu.

Glekk

Menelan saliva nya, hormon itu kembali bangkit. Napas nya mulai memburu, badan nya mendadak panas.

Dia tidak sadar jika sosok yang di sentuh nya itu sudah bangun, namun dia memilih diam ingin melihat seberapa jauh kitten ini bertindak.

"Baby, mengidam yang lain saja bisa tidak nak? Jangan seperti ini. Tidak sanggup mama nak." Ucap nya pelan namun masih di dengar oleh sosok itu. Membuat nya menahan tawanya.

Stttthhh, Eghhh

Tiba-tiba dia melenguh resah.

Karena jari nya masih berada pada bibir itu. Dengan mata masih tertutup sosok itu membuka mulut dan mengisap jarinya. Membuat nya tersendak dan langsung menarik jari nya.

"Tinggal bilang kalau mau minta saya terkam kenapa susah sekali?." Ucap nya.

"T-tuan, tuan sejak kapan sudah bangun?."

"Sejak kau menyalahkan keinginan anak ku."

"Berarti tuan dari tadi mendengar saya berbicara?."

"Ohh tentu saja."

"Sial, jennie kau membuat malu saja" ucap nya dalam hati

"Morning mama, morning baby manoban."

Menyapa dengan suara serak dan rendah itu membuat nya tidak tenang.

Pipi nya memerah padam, bibir itu di tahan nya untuk tidak tersenyum lebar.

Sosok itu baru menyadari jika mereka hanya mengenakan pakaian dalam saja.

"Aigoo, liat mama mu baby. Sudah sangat tidak sabar, hingga pakaian daddy pun sudah di lepaskan nya sendiri."

"Yakk, tuan itu tadi malam demam, saya hanya melakukan skin to skin agar panas nya cepat turun, dan sekarang lihat demam tuan sudah turun kan." Kesal nya.

"Baby, mama mu mesum haha." Jahil nya.

"Sudah di tolong bukan nya berterima kasih, malah tidak tau diri." Kesalnya

Ketika dia ingin beranjak, lengan nya langsung di tarik hingga terjatuh ke dada bidang sosok yang tengah berbaring itu.

"Mau kemana mama." Tanya dengan nada menggoda.

Menyingkirkan surai coklat menghalangi wajahnya. Dan menyelipkan surai itu ke telinga nya.

Posisi mereka sekarang sangat intens tidak ada jarak, hidung mereka pun saling bersentuhan. Deru napas kedua nya saling memburu.

"S-saya ingin melihat giel, seperti nya dia sudah bangun." Ucap nya gugup

"Nanti saja, giel belum bangun sepagi ini. Emm, apakah kau keberatan jika saya ingin mengunjungi baby manoban jennie?." Tanya nya dengan tatapan tidak bisa lepas dari bibir mungil itu.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang