Chapter 43

2.6K 283 9
                                    

Menepati janji nya untuk pergi ke taman, disini lah mereka sekarang. Giel sudah berbaikan dengan ayahnya. Dan itu pun harus lewat campur tangan ibunya.

Duduk di bangku taman, menggenggam es cream dengan rasa yang berbeda.  Menikmati semilir angin sore, sambil menyaksikan mentari yang mulai menghilang secara perlahan.

Tidak perduli baju nya terkena tetesan es cream, dia hanya menggerakkan kaki dan kepala nya ke kiri dan ke kanan.

"Enak?." Tanya ayah nya

Anak itu mengangguk. "Enak, domawo dad." Ucap nya dengan tersenyum manis.

Ayah nya hanya mengacak gemas rambut anak nya.

"Dad." Panggil nya

"Nee, ada apa baby?."

"Toba daddy detat baby cini, ada yang inin baby bicikin."

Mau tidak mau ayah nya mendekat.

"Dad." Bisik anak itu.

"Apa?." Tanya sang ayah tak kalah berbisik.

Cupppp

Anak itu mengecup pipi ayah nya. Reaksi sang ayah bahagia? Bahagia tentu, karena anak itu jarang melakukan itu. Tapi anak itu mengecup ayah nya dengan kondisi bibir penuh dengan lelehan es cream. Membuat pipi ayah nya menjadi lengket.

Memberikan senyum terpaksa. Ibu nya hanya terkekeh, bergerak mengambil wet wipes di dalam tas nya. Mengelap pipi suami nya dan juga bibir anak nya.

Mengalihkan pandangan nya ke depan, terlintas keinginan untuk menyentuh benda itu.

Menyunggingkan senyum miring nya, untuk memulai aksi nya.

"Dadd." Rengek nya

"Emmm, kenapa sayang."

"Mama seperti nya mau sesuatu."

"Mengidam? Mama mau apa?." Tanya nya

"Mama mau itu." Tunjuk nya

"Apa yang mana sayang? Bicara yang benar ah."

"Mama mau, daddy mengelus kepala botak itu."

Termangu mendengar ucapan dari istri nya. Kenapa pikir nya selalu mengidam hal aneh seperti ini?.

"Hehehe, mama cantik dan sexy emm mengidam yang lain saja ya sayangg." Ucap nya lembut

"Emmm shiro." Bantah nya sambil menggelengkan kepala nya.

"Palli, mama tidak mau pulang sebelum daddy melakukan itu."

"Yang benar saja jennie." Teriak nya dalam hati

"Baiklah daddy akan melakukan nya."

Wanita itu menyengir memperlihatkan gummy smile nya.

Beranjak meninggalkan tempat duduk nya, kaki jenjang itu melangkah menghampiri pria berkepala botak itu.

"Ini kepala atau lampu bohlam? Kinclong sekali." Ucap nya

"Ehmm permisi." Ucap nya datar.

Pria itu menoleh, langsung menundukkan kepala nya. Siapa yang tidak kenal Lalisa manoban, orang berpengaruh di kota itu.

"A-ada apa t-tuan?." Tanya gugup.

"Jangan gugup sepeeti itu, saya tidak akan menelanmu. Saya kesini hanya karena permintaan dari istri saya."

"M-maksud tuan, mianhe saya kurang mengerti tuan."

"Istri saya mengidam ingin saya mengusap kepala mu. Jika kau keberataan saya akan memenggal kepalamu." Acam nya sambil bergurau tapi dengan wajah datarnya

"J-jangan tuan."

Pria itu mendekatkan kepala nya.

"Silahkan tuan." Ucap nya

Mengangkat tangan nya mengusap kepala pria botak itu.

"Jika bukan karena anakku, aku tidak akan melakukan hal memalukan ini, lihat lah senyum kedua anak dan ibu itu. Sangat puas sekali meliat aku menderita seperti ini. Mana licin sekali ini kepala, mandi minyak kau." Gerutu nya kesal dalam hati.

"Look daddy mama haha. Cepelti penyihil cama bola adaib nya. Caya beli tamu 3 pelmintaan hahaha." Tawa nya lepas.

"Hahaha, baby benar nak."

Setelah melakukan itu lisa kembali menghampiri mereka dengan wajah datar nya. Karena semua orang di taman menyaksikan aksi nya tadi.

"Ana tenyum manis daddy hahaha." Olok sang anak

"Ckk, Sudah kan? Sekarang kita pulang." Ajak nya

"Ayoo tita pulangg." Teriak nya

Karena hari sudah mulai gelap, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Anak itu tidak ingin berada di car seat, dia ingin berada di pangkuan ayah nya. Jennie pun sudah menegur nya tapi anak itu tetap kekeh ingin duduk disitu.

"Jangan menyentuh apa pun oke." Ucap ayah nya

"Oteyyy daddy." Sahut nya dengan sumringah.

"Nanti talau baby tudah becal, baby au mobil ya dad."

"Tiba-tiba sekali pengen mobil kenapa?." Tanya ayah nya

"Bial bidadali baby nda tepanacan, tacian tan tulit tantik na nanti telbakal."

"Aishhh, baby masih kecil nak. Kenapa sudah berpikir seperti itu?." Tanya ibu nya

"Nda papa mama, pelciapan hehe."

"Jangan sama perempuan lain dulu, nanti mama cemburu."

"Nda pelu cembulu, mama tetap nomol catu di hati baby." Ucap nya

"Anak lisa bisa saja mencari alasan." Gumam nya

"Baby sesuka itu sama clara?."

"Emm." Angguk nya

"Baby tangat cuka, clala tu tantik dad."

"Cantik mama atau clara." Tanya ayah nya

"Ohh my dod tu pilihan yang culit dad."

"Mama tidak cantik ya? Baby pasti memilih clara kan?." Sahut ibu nya

Menampilkan wajah sedih nya kepada sang anak.

"Aaa mama angan cedih, mama tantik paling tantik. Angan nangis baby nda cuka." Lengan mencoba meraih lengan ibu nya walaupun tidak sampai.

Lisa hanya fokus menyetir menyimak obrolan antara ibu dan anak itu.

"Lalu aluna di lupakan begitu?."

Pertanyaan dari sang ayah membuat nya terdiam.

"Baby nda tau ya, aluna matih tecil dad. Aluna tantik, lutu, mendemaskan. Daddy look nanti taja, cepelti na baby atan di pelebuttan. Tau celdili tan pecona baby ni cepelti apa? tiapa cih yang belani noyak baby." Sombong nya menampilkan senyum miring duplikat ayah nya.

"Omoo, percaya diri sekali."

"Halus lah, manoban nih boss."

"Yakk haha."

"Hahaha." Tawa nya juga.

Canda tawa memenuhi mobil itu, keluarga kecil sering berdebat namun tetap harmonis. Giel anak yang menghidupkan suasana keluarga kecil itu. Dengan berbagai tingkah laku nya, terkadang membuat orang di sekeliling nya jengkel dan kesal. Tak jarang juga orang memekik gemas karena kelakuan nya.

Apakah sifat pecicilan dan troublemaker itu akan bertahan sampai dia bertumbuh besar nanti apa malah sebaliknya? Giel akan menjadi anak yang pendiam, cool, seperti kulkas 10 pintu. Tidak banyak bicara? Entahlah kita lihat nanti saja. Untuk sekarang anak usia 2 tahun itu sedang masa dalam pertumbuhan dan banyak keingin tahuan nya dalam banyak hal.

Sebagai orang tua, lisa dan jennie bekerja sama untuk mendidik giel tapi terkadang kelakuan nya semua di luar kendali mereka.

.

Kalian mau nya giel kalo sudah besar tetap seperti itu? Atau menjadi sosok yang dingin?

Ternyata giel nya belum besar cerita nya udah end 🤣




BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang