Chapter 09

4.2K 382 3
                                    

Samsung Medical Center.

Mobil BMW X3 sDrive20i xLine itu telah terparkir dirumah sakit. Melepaskan seat belt nya dia langsung turun dari mobil, tidak peka kalau ada yang tengah kesulitan, dia tidak dapat membuka seat belt nya karena sedang menggendong si kecil.

"Kau ini bodoh atau apa?." Ucap ibunya yang sudah keluar dari mobil, tapi sang anak ini memang tidak peka atau memang sengaja.

"Kenapa lagi mom, perasaan lisa salah terus dari tadi."

"Kau lihat didalam, masih ada jennie bersama anakmu."

"Iya lisa tau lalu kenapa?."

"Astaga lisaaaa, jennie itu tidak bisa membuka pintu dan seat belt nya. Tolongin."

"Mommy aja, kenapa harus lisa?."

"Oh ngebantah lisa.?"

"Ckkk, iya iya lisa tolongin."

Dengan terpaksa melakukan itu, jangan lupakan wajah datar dan dingin membukakan pintu mobil. Mencondongkan badan nya untuk membuka seat belt, baby sistter yang berada didalam pandangan nya melihat apa yang tengah di lakukan oleh sang majikan.

Setelah seat belt sudah terbuka dia mengalihkan pandangan nya kembali kedepan, namun dia tersentak akibat ulah majikan nya, lisa juga tidak sengaja menoleh ke arah jennie. Kini posisi mereka bisa di katakan sangat intens, karena hidung mereka saling mengentuh satu sama lain.

Sempit nya di dalam mobil, di tambah lagi dengan si kecil berada di dekapan nya dan juga badan majikan nya lumayan besar, membuat nya diam mematung. Kesulitan untuk bergerak.

Aroma bau mint dari mulut sang majikan, membuat nya menelan saliva. Begitupun dengan lisa, pandangan nya tertuju kepada bibir mungil yang nampak sangat menggoda.

Plakkk

Tepukan yang berasal di pantat berhasil menyadarkan nya.

"M-maaf tuan." Ucap nya gugup

"Emmm tak apa, biar saya saja yang membawa giel." Tanpa banyak bicara dia langsung menyerahkan si kecil itu kepada daddy nya. Dan beranjak dari dalam mobil.

"Kenapa lama lisa?."

"Seat belt nya ceket."

"Benar begitu jennie." Tanya ibunya

"Benar nyonya, seat belt nya tadi susah untuk di buka." Jawab jennie.  Tidak mungkin bukan, dia menjelaskan apa yang barusan terjadi kepada majikan nya.

"Ya sudah kita menuju dokter spesialis anak sekaligus dokter laktasi." Ucap ibu nya

Mereka hanya mengangguk menyiakan. Lalu melangkah kan kaki ke tempat yang di tuju. 

.

Sesampainya di ruangan.

"Silahkan duduk nyonya dan tuan."

"Terima kasih dok." Sahut mommy hye-kyo

Dokter mengangguk dan tersenyum ramah .

"Ada yang bisa saya bantu." Tanya dokter tersebut.

"Kedatangan kami ke sini untuk konsultasi perihal ASI dok."

"Kenapa dengan ASI nya ada masalah kah?."

"Begini dok saya jelaskan lebih rinci saja ya, istri dari anak saya telah meninggal dunia sehabis melahirkan bayi mereka, dan cucu saya itu mengalami alergi pada susu formula yang mengandung susu sapi. Dan wanita yang di samping anak saya itu adalah baby sistter cucu saya. Kami kesini untuk konsultasi mengenai induksi laktasi. Karena saya ingin cucu saya mendapatkan ASI walaupun bukan dari ibu kandungnya." Ucap mommy hye-kyo

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang