Chapter 33

4.1K 408 19
                                    

Semenjak ayah nya kembali ke rumah sakit, si kecil itu tidak bisa lepas dari ayahnya.

Sedangkan wanita yang terbaring lemah sudah di pindahkan ke ruang inap VIP. Walaupun masih betah memejamkan mata nya.

Mommy dan daddy manoban, memilih untuk kembali ke penthouse lisa, karena itu juga permintaan dari nya. Niat awal ingin menjaga wanita itu seorang diri, namun anak itu selalu menempel layak nya upil.

"Mama beyum banun dad?." Tanya nya

"Belum baby, mama masih tidur. Mungkin mama cape, sehingga mama tidur nya cukup lama."

"Mama atit calah baby hiks." Si kecil ini kembali terisak.

"Sudahh, nanti kalau mama sudah bangun baby minta maaf sama mama. Harus selalu ingat pesan yang daddy sampaikan nak."

"Nee, baby atan. Mian dad."

"Gwenchana baby."

Kaki nya melangkah mengitari ruangan itu, sambil mengusap punggung anak nya. Tidak memakan waktu lama, anak itu terlelap di dekapan ayah nya.

Karena di dalam ruangan terdapat bed lebih yang di sediakan, dia membaringkan anak nya disitu.

Di rasa anak nya sudah aman, di beralih ke pada calon ibu dari anak nya. Duduk di kursi kosong yang terletak di samping hospital bed. Menatap lekat wajah wanita pucat itu. Mengambil lengan yang tertancap jarum infus. Di kecup nya pelan punggung tangan wanita itu. Tersenyum lirih.

"Sayang." Panggil nya

"Indah sekali ya mimpi nya hingga mama memilih untuk tetap memejamkan mata? Cepat bangun sayang. Daddy kangen hiks."

Membawa lengan nya ke perut wanita itu, di usap nya lembut. "Terima kasih sudah bertahan nak, terima kasih sudah kuat, daddy disini sayang. Tolong bilang sama mama untuk bangun segera. Jika di dalam mimpi mama, mimpi itu indah. Maka daddy akan wujudkan itu. Daddy sangat mencintai kalian." Monolog nya kepada buah hati nya.

Membaringkan kepala nya di samping calon istri nya. Memilih untuk memejamkan mata nya juga. Tidak lama dia sudah terlelap. Setetes cairan bening keluar dari wanita itu.

~

Di apartemen


kedua insan itu saling memadu kasih, merayakan hancur nya orang itu. Mereka tidak tahu saja. jika di depan apartemen mereka sudah ada orang suruhan yang bertugas untuk memantau. Dan membawa mereka untuk di eksekusi nanti nya. Kenapa lambat? Karena dia ingin bermain-main terlebih dahulu.

"Ahhh sayanggg." Desah nya

"Siall, kenapa kau nikmat sekali."

"Fasterrhh pleasee." Pinta nya

"Seperti ini hah." Sosok itu memaju mundur kan pinggul nya secara brutal.

"Yahhh, seperti ituu ahhh."

"Aku ingin keluar ahhh."

"Bersamaa ahhh."

Crotttt 💦

Setelah pelepasan, mereka saling berlomba menghirup udara. Mengatur napas masing-masing.

"Terima kasih sayang."

"Emm, sama-sama hanbin."

"Selanjutnya rencana mu apa?." Tanya hanbin.

"Sasaran ku selanjutnya adalah si kecil tampan itu haha."

"Nanti kita pikirkan lagi. Lanjut ke ronde berikutnya sayang."

"Yess daddy."

Mereka melanjutkan sesi pergumulan panas mereka. Menikmati itu sebelum tinggal nama atau tinggal apa? Entahlah tergantung kepada yang bertindak nanti.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang