Chapter 59

2.3K 292 21
                                    

2 bulan kemudian.

Seoul International School (SIS)   adalah akademis yang bertujuan untuk menyediakan kurikulum AS yang menantang guna memenuhi kebutuhan pendidikan dasar dan menengah bagi siswa internasional yang tinggal di Seoul, Korea. Sekolah ini berkomitmen pada seni, humaniora, dan sains sebagai persiapan terbaik untuk pendidikan tinggi, untuk pengabdian kepada kemanusiaan, dan untuk pembelajaran seumur hidup di dunia yang berubah dengan cepat. Upaya kami berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual, kreatif, moral, fisik, dan emosional siswa secara maksimal, bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat global. SIS berupaya menawarkan serangkaian pengalaman pendidikan yang luas, baik kurikuler maupun ko-kurikuler, dalam lingkungan yang aman, tertib, dan mendukung.

Lulus dengan mendapatkan nilai terbaik di sekolah adalah impian semua siswa dan siswi.

Giel ya lelaki remaja beranjak dewasa ini mendapatkan predikat dengan lulus terbaik di sekolah nya. Senyum bahagia dan bangga tercetak di sudut bibir orang tua nya.

Kini giel melanjutkan pendidikan impian nya dengan jalur beasiswa hasil kerja keras nya.

Giel masih belum bertemu dengan clara. Walaupun masih siswa baru, bukan berarti dia berdiam diri saja. Baru masuk menjadi siswa baru, dia sudah sibuk dengan kegiatan nya. Memilih ekstrakurikuler basket. Dimana dia sudah mencetak prestasi di bidang itu. Oleh sebab itu dia di percaya untuk membawa nama sekolah nya bertanding melawan sekolah lain yang menjadi sekolah unggulan juga.

Sudah berada di sekolah lebih dulu, karena mempersiapkan pertandingan yang akan di mulai beberapa jam lagi.

Sedangkan di rumah nya..

"Mom. Mommy yakin mau berangkat?." Tanya putri nya

Jennie menganggukkan kepala nya, dan memberikan senyum tipis untuk menyakinkan anak nya.

"Mommy tidak apa nak." Mengelus surai anak nya

"Tapi mommy sangat pucat, baby takut momny kenapa-kenapa." Ucap nya dengan khawatir

"Mommy sudah janji dengan oppa baby. Jika mommy tidak hadir nanti oppa kecewa."

Sebenarnya kepala nya sangat pusing dan perut nya sangat mual. Tapi itu di tahan nya agar putri nya tidak khawatir dan dia bisa hadir di pertandingan anak sulung nya.

Lisa sedang berada di halaman rumah, memanaskan mesin mobil yang ingin mereka gunakan nanti.

"Semua sudah siap, ayo berangkat sekarang." Ucap lisa. Anak itu berlenggang mendahului orang tua nya. Membawakan tas dan keperluan ibunya.

"Ma, you okay?." Tanya lisa

"Mama tidak apa dad." Ucap nya lirih.

"Jika tidak kuat bilang daddy ya."

"Emm, mama akan. Berangkat sekarang saja dad nanti macet."

Lisa menganggukkan kepala nya, menggenggam jemari istrinya.

"Kulit mama terasa hangat, bahkan wajah nya pun terlihat pucat. jangan sakit sayang. Daddy tau mama menahan sakit itu kan. Semoga tidak terjadi apa-apa. Aamiin." Ucap nya dalam hati.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang