Sebulan telah berlalu kini usia kandungan nya sudah menginjak minggu ke 13 atau 3 bulan.
Di usia kehamilan 3 bulan, janin telah memiliki struktur wajah yang lengkap dengan mata, hidung, mulut, dan lain sebagainya. Janin juga sudah mempunyai 32 calon gigi permanen di usia ini. Perkembangan janin pada bulan ketiga ditunjukkan dengan hampir terbentuknya bayi secara sempurna pada bagian tubuhnya secara keseluruhan. Tangannya sudah mulai dapat mengepal, serta kuku-kukunya pun mulai tumbuh. Bila Anda melihat bagian jari-jari yang kecil, Anda sudah bisa melihat kuku-kuku kecil. Kuku tersebut sudah dapat dilihat di jemari tangan maupun kaki.
Jika morning sickness terjadi pada ibu hamil pada umumnya. Itu tidak berlaku pada calon keluarga kecil ini.
Sejak membuka mata, dia sudah berada di bathroom, memuntahkan semua yang ada di dalam perut nya.
Huekkk
Huekkk
"Ma, daddy lemas." Ucap nya lirih.
Membersihkan muntahan itu tanpa ada rasa jijik sedikit pun
"Sini mama bantu kita ke kasur." Memapah sosok itu ke kasur.
Sesampainya di tempat yang di tuju dia malah terduduk di bawah. Sedangkan wanita itu duduk di tepi kasur. Memeluk erat perut wanita yang mulai membuncit itu.
"Terima kasih tanda cinta nya nak. Sungguh daddy tidak apa, daddy menjadi tau rasa nya seperti ini. Kau tau nak wanita itu hebat. Mereka hebat dalam segala hal." Monolog nya kepada buah hati yang masih berada dalam kandungan.
Wanita itu hanya mengusap kepala calon ayah anak nya.
"Daddy juga hebat ya nak, daddy maaf kan baby sudah membuat daddy seperti ini."
"Tidak apa sayang. Kaka mu dan adik sangat mencintai mama. Sehingga tidak ingin membuat mama repot dan sakit."
"Ihh, daddy jangan berucap seperti itu."
"Hehe maaf mama." Ucap nya mendongak melihat wanita itu, dan wanita itu mengecup kening sosok yang berada di hadapan nya.
Masih betah mendekap perut buncit itu, sekekali mengecup nya. Seperti itu menjadi tempat ternyaman nya.
"Ma." Panggil nya
"Nee dad, kenapa." Sahut nya dengan elusan tidak berhenti sejak tadi.
"Daddy tiba-tiba ingin som tam."
"Apa itu dad?."
"Itu salad pepaya khas thailand ma."
"Daddy mengidam?."
"Seperti nya ma, ayo ma daddy mau itu." Manja nya.
"Ya sudah kita beli saja."
Dia menggelengkan kepala nya.
"Daddy mau mama yang buatkan."
"Mama tidak bisa membuat nya dad."
"Aaaaa hikss daddy mau mama yang membuat nya hikss." Entah kenapa sosok itu malah menangis. Seperti balita saja.
"Inikah tuan manoban yang ku lihat sejak pertama bertemu kemarin?." Ucap nya dalam hati
"Mama." Panggil nya dengan nada pelan.
Karena wanita itu hanya diam, dia berbalik dengan kaki di selonjorkan nya, mengopek kulit jari sambil terisak pelan. Merajuk ya dia merajuk, sekekali mengusap cairan bening keluar dari mata nya.
"Dad." Panggil wanita itu tapi tidak di hiraukan kan nya.
"Daddy sayang."
Karena tidak menyahut wanita itu memilih memeluknya dari belakang, dan mengecup pipi nya.
"Lihat daddy sedang merajuk baby." Goda nya.
"Biarin hiks."
"Berhenti menangis, mama akan buatkan. Tapi mama tidak janji kalau rasa nya tidak enak."
"Emm, tidak apa." Sahut nya sambil mengangguk.
"Ya sudah daddy tunggu sini. Mama ke dapur sebentar."
"Jangan lama ya ma."
"Iyaa sayang."
Ketika dia ingin beranjak lengan nya di tahan.
"Kenapa dad?." Tanya nya
"Kiss daddy dulu." Pinta nya.
Dengan senang hati wanita itu mengabulkan kan nya. Niat nya hanya mencium biasa saja. Tapi mereka malah saling meluat satu sama lain.
"Sudah dad?."
"Hehe sudah mama." Jawab nya dengan senyum lebar nya
Akhirnya wanita itu beranjak meninggalkan sosok yang sedang mengidam.
Hanya melihat cara membuat nya internet, dan mempraktek kan nya.
Setelah beberapa menit berkutat di dapur hidangan itu tersaji juga.
Menghampiri sosok yang berada di kamar dengan membawa hidangan itu.
"Dad, ini som tum nya. Maaf jika rasa nya tidak se enak buatan mommy. Mama tidak pandai membuat nya." Ucap nya menundukkan kepala nya.
"Hey mama sayang cinta nya daddy, itu tidak apa. Karena daddy yang meminta nya daddy akan menghabiskan ini."
"Ini kelihatan segar sekali." Ucap nya sudah tidak sabar mencicipi itu.
"Daddy coba ya ma."
"Iyaa dad." Ucap nya ragu
Ketika suapan pertama membuat sosok itu membeku.
"Dad."
"Tidak enak kan, sudah mama bilang mama tidak pandai membuat nya. Sudah ya dad jangan di makan lagi mama takut daddy malah sakit perut." Ucap nya dengan panik ketika melihat reaksi tersebut.
"Yang mengatakan tidak enak siapa?."
"Itu respon daddy seperti itu."
"Mama tau, ini som tum terenak yang pernah daddy makan."
"Emmm ini enak sekali dan segarr. Makasih mama. Calon ibu dari anak ku memang yang terbaik. Love you mama." Ucap nya memberikan kecupan hangat pada wanita itu.
"Mama mau coba?."
"Tidak daddy saja."
Melihat sosok itu sangat antusias menikmati hidangan yang di berikan nya. Membuat nya merasa di hargai dengan hal kecil yang di ciptakan oleh sosok itu.
Sibuk memandangi sosok itu, tidak sadar jika hidangan itu sudah habis dengan sekejap mata.
"Sudah habis ma."
"Astaga dad, cepat sekali."
"Enak mama, maka nya habis dengan cepat."
Wanita itu hanya menggeleng dan tersenyum manis.
Jika kalian bertanya dimana buntelan lemak berada? Dia berada di kamar nya.
Sejak daddy melamar mama nya, sejak itu lah mereka melatih nya tidur sendiri.Hanya memantau lewat cctv yang sudah terpasang pada kamarnya. Memudahkan mereka untuk memantau kondisi anak tersebut.
Karena merasa masih lemas, dia memilih untuk berada di rumah saja. Entah kenapa dia hanya ingin bermanja kepada wanita itu, ingin menghabiskan waktu lebih banyak. Ya pada akhirnya nanti akan ada pengganggu. Siapa lagi jika bukan bucin nya mama.
Dia berharap agar anak nya kelak lebih berpihak kepada nya. Harus adil bukan? Jika kedua nya berpihak kepada wanita itu, maka jalan satu-satu adalah produksi lagi hingga ada anak yang berpihak kepadanya.
"Kita tidur lagi ya ma. Daddy masih mengantuk." Ajak nya
"Tapi ini sudah mau pagi dad, mama harus menyiapkan sarapan untuk daddy dan baby."
"Sudahh tidak apa, mama tidak perlu memasak hari ini. Kita beli saja ya. Daddy ini di peluk mama dan juga little manoban hehe."
Karena tidak ingin berdebat, dia hanya menurut saja. Mengingat suasana hati sosok itu masih tidak terlalu baik. Jadi apa yang dia mau di turutin saja.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTTER
RandomDisaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita-cita yang di impikan nya sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter. "Aku hanya orang miskin sebatang...