Cukup memakan waktu lama ketika berdebat. Hingga akhir nya sang istri menyuruh nya keluar dari kamar.
Dan disini dia sekarang, duduk di backyard seorang diri. Hembusan angin malam menyapu tubuh nya. Dia adalah orang yang tidak tahan dingin tapi sekarang dia tidak merasakan itu.
Pandangan nya kosong. Masih mengenakan pakaian kantor nya, sudah terlihat sangat lusuh dan berantakan.
Menyalakan sebatang rokok, dan di temani sebotol wine.
Hanya mereka bertiga di penthouse, karena giel merengek ingin menginap di tempat nya aluna. Dia mengizinkan itu. Karena kondisi rumah juga kurang kondusif.
Lisa melewatkan makan siang dan malam nya, seperti tidak memperdulikan itu.
Kepulan asap keluar dari mulut nya. Sekekali menenggak wine langsung dari botol nya.
Lisa kembali terisak, mata juga tak kalah sembab.
"Hikss, kenapa tuhan. Kenapa kau selalu memilih keluarga kecil ku yang terkena masalah? Aku juga lelah tuhan hikss."
Karena jennie haus, dia mangambil minum ke dapur, namun dahi nya mengkerut.
"Kenapa pintu ini terbuka?."
Niat hati ingin menutup pintu tersebut, namun pandangan nya langsung tertuju kepada sosok yang tidak lain adalah suami nya.
"Ckk, bodoh kenapa tidak mengganti pakaian."
Jennie memang masih marah, entah kenapa kaki nya malah melangkah menghampiri lisa.
Menekuk kedua kaki nya menyembunyikan kepala nya di sela kedua kaki nya.
Lisa sudah berada di bawah alam sadar nya. Ya dia mabuk. Mendongakkan kepala nya menatap sosok di depan nya.
"Aishh, kenapa kau mirip dengan istriku?." Ucap lisa dia tidak sadar jika itu memang istri nya.
Lisa menangkup kedua pipi jennie. "Lihat pipimu sangat mirip dengan nya haha."
"Mian sudah menyentuhmu, nanti istriku tambah marah jika tau aku menyentuh wanita lain."
Jennie hanya mendengarkan celotehan lisa, dan beralih duduk di samping nya.
"Kenapa kau duduk disini?." Tanya nya
"Hanya ingin." Sahut jennie.
"Jangan terlalu dekat nanti istriku semakin salah paham dengan ku."
Seperti nya ini kesempatan untuk nya bertanya, karena orang mabuk itu akan jujur katanya.
"Bukah kah istrimu juga tidak tau."
"Yang kau ucapkan memang benar, tapi feeling wanita itu tidak bisa melesat."
"Kau tau mandu kw." Tanya nya
Membuat jennie bingung dengan yang di ucapkan suami nya.
"Mandu kw?." Tanya jennie.
"Emm mandu kw, aku memanggil mu mandu kw. Karena aku tidak tau kau siapa nama mu siapa, dan aku juga tidak ingin tau siapa kau. Jadi aku memanggil mu mandu kw karena kau mirip dengan istriku."
"Terserah mu saja."
Lisa hanya mengangguk, lalu meminum wine nya.
"Kenapa lelaki itu jika sudah di anggap wanita brengsek, ketika melakukan kesalahan tetap di anggap brengsek? Padahal bukan seperti itu kejadian nya."
"Aku bertengkar dengan istriku, karena dia salah paham."
"Istriku tidak memberikan ku kesempatan untuk menjelaskan kejadian tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTTER
RandomDisaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita-cita yang di impikan nya sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter. "Aku hanya orang miskin sebatang...