Chapter 32

3.9K 436 19
                                    

Incheon International Airport

Bandar Udara Internasional Incheon adalah bandara udara terbesar di Korea Selatan, dan merupakan salah satu yang terbesar di Asia.

Pasangan suami istri menunggu jemputan nya.

"Kemana anak itu, kenapa jam segini belum datang." Ucap nya

"Coba hubungi dad."

"Sudah mom, dari tadi tidak di angkat nya."

Ya mereka adalah orang tua lisa, mereka berkunjung ke negeri gingseng tersebut karena merindukan anak dan cucu nya. Mereka belum tahu jika baby sistter yang sudah mereka anggap seperti anak nya itu tengah mengandung. Lisa belum memberi tahu siapa pun termasuk keluarga nya.

Niat hati, setelah makan siang mereka akan menjemput pasangan suami istri itu bersama. Tapi naas kejadian tidak terduga menimpa nya.

Sementara itu disisi lain.

Isak tangis belum berhenti sejak tadi, dia kembali merasa rapuh, luka itu rasa nya terbuka kembali.

Suara gesekan roda brankar itu saling beradu dengan lantai putih rumah sakit.

"Mohon maaf tuan tidak boleh masuk kedalam."

"Tapi sus.."

"Tolong, biar kan kami yang bekerja tuan, kami akan memberikan yang terbaik."

"Saya mohon selamatkan istri saya hikss."

Tanpa mengucapkan kalimat apa pun suster itu menutup pintu icu tersebut.

Tubuh nya merosot ke bawah. Bersandar pada pintu icu itu. Menundukkan kepadanya terisak pelan.

Tangan mungil itu memeluk kepala ayah nya.

"Daddy." Panggil nya pelan.

Sosok itu mendongakkan kepala nya. Dan langsung mendekap erat anak nya.

"Hikss."

"Daddy hiks. Mian baby natal."

"Kenapa nak. Ada apa?." Tanya nya

"Mama beldalah calah baby hiks."

"Maksud baby?."

"Mama culuh baby tundu mama, tapi baby nda cabal. Baby peldi ndili hikss mian dad."

Mendengar penjelasan dari sang anak membuat nya menahan amarah nya.

"Kenapa baby melakukan itu nak? Kenapa tidak menurut dengan ucapan mama? Baby lihat sendiri kan tindakan baby membuat mama terluka. Apa baby ingin kehilangan mama iya?." Ucapnya menatap lekat sang anak.

Anak itu menggelengkan kepala nya. "Ndaa hiks, baby nda au. Mian dad baby calah baby natal hikss. Mama maapin baby."

"Lain kali jika di beri tahu oleh orang dewasa baby harus dengar, tapi itu berlaku untuk orang yang baby kenal saja ya. Jika tidak di kenal tidak usah di dengar."

"Nee dad."

"Daddy, mama malah ya cama baby? Baby buat mama beldalah hiks."

"Tidak, apakah pernah baby melihat mama marah?."

"Nda pelnah dad."

"Nah itu baby sudah tau jawaban nya. Mungkin mama sekarang sedang istirahat. Kita do'a kan saja semoga mama dan adik bayi baik-baik saja."

Ayah dan anak itu kembali saling mendekap memberikan kekutaan satu sama lain.

Drttttt
Drtttt
Drtttt

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang