Chapter 31

3.9K 393 10
                                    

Lama tidak terdengar kabarnya, bak hilang ditelan bumi. Kini dia kembali hadir dengan berbagai rencana licik nya.

Sudah mengintai calon keluarga itu sejak lama, melihat gerak gerik mereka. Tuan itu mengira jika dia sedang berada dalam ketenangan untuk saat ini adalah salah besar. Karena dia tidak tau bencana akan tiba tidak lama lagi.

Saat ini, tuan itu sedang berada di perusahaan nya. Mengadakan meeting perihal perkembangan proyek yang di bangunnya di jepang.

Sedangkan di penthouse, anak dan ibu sedang memasak hidangan untuk di bawa ke perusahaan ayah nya.

"Mama baby bantu matak ya."

"Boleh tapi tetap hati-hati sayang."

"Nee, baby atan ma."

Kedua nya tengah asik becanda apalagi tingkah si kecil membuat sang mama menggelengkan kepala nya.

Karena ayahnya ingin memasak hidangan darinya itu sebab nya dia memasak untuk makan siang mereka.

"Aww." Jerit itu terdengar dari si kecil.

"Kenapa sayang, luka ya jari nya sini mama lihat." Panik sang mama

"Atit atit ma."

"Mana mama lihat."

Namun ketika mama nya ingin menarik lengan nya, anak itu mundur dan membentuk Jari nya menjadi  🫰🏻

"Calanghe mama." Ucap nya

Mama den hanya menghembuskan napas nya lemah.

"Baby membuat mama khawatir."

"Hehe mian mama."

"Angan cius-cius ma."

"Tidak anak nya tidak ayahnya sama saja." Gumam nya.

Setelah hidangan itu jadi mereka menghias sebagus mungkin di dalam tempat bekal yang akan di bawa nya.

"Cudah dadi."

"Emm, daddy pasti suka, terima kasih sudah membantu mama memasak."

"Cama-cama ma, baby au uyyu duyu cebadai upah na hehe."

"Yakk, mama kira baby ikhlas membantu mama, ternyata ada imbalan nya."

"Nda ditu ma."

"Lalu bagaimana?."

"Nda tau lah baby, ayo ma baby au uyyu aus ni. Uhukk tan baby atuk."

Mama den mendekap buntelan lemak itu. "Kenapa anak mama gemas sekali emmm."

"Hahaha, cudahh ma hahaha."

"Setelah menguyyu kita bersiap ke perusahaan daddy ya."

Anak itu hanya menganggukkan kepala nya mengiayakan ucapan mama nya.

Memakan waktu 20 menit mengASIhi si buntelan lemak. Kini mereka bersiap untuk ke perusaahan.

Pihak perusahaan masih belum mengetahui siapa dia, ya selama ini mereka belum mempublikasikan hubungan yang tengah terjalin. Tapi tidak dengan anak nya. Buntelan lemak itu sudah beberapa kali ikut ayah nya ke perusahaan.

"Baby sudah siap nak?."

"Cudah ma."

Anak itu menoleh ke arah mama nya, membuat nya menganga melihat penampilan mama nya.

"Mama tantik cetali, aaaa mama baby wopyu." Teriak nya

Membuat mama nya terkekeh saja.

"Baby jangan berlebihan seperti itu. Mama biasa saja."

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang