Chapter 16

4.6K 375 22
                                    

Di halaman rumah yang tidak terlalu kecil tidak juga terlalu besar. Terdapat Dekorasi sederhana hanya menggunakan kayu yang bernuansa rustic beserta balon warna putih, cokelat, dan oranye. Di tambah dengan beberapa animals sebagai pelengkap dari perayaan tersebut.

Happy 2nd Birthday
GABRIEL AXEL MANOBAN

Begitulah papan nama yang tertera pada perayaan acara tersebut.

2 tahun berlalu, kini anak itu tumbuh menjadi anak yang super aktif, namun di balik sifat nya yang aktif dan jahil itu. Giel adalah anak yang sensitif, dia tidak bisa salah sedikit, mudah marah namun cukup memendam, apabila sudah keterlaluan dia akan lampiaskan itu, walaupun itu dengan ayah nya sekalipun. Tapi itu tidak berlalu kepada jennie. Giel selalu memperlakukan jennie layak nya ratu. Penuh kehati-hatian dia paling benci apabila jennie bersedih ataupun menangis.

Karena sifat jennie yang lemah lembut menjadikan nya seperti itu. Beda dengan ayah nya mendidik nya lumayan keras. Memang mereka dari dulu tidak pernah akur. Tapi sekali akur sulit untuk lepas.

Tapi di balik itu giel adalah anak yang baik, dia selalu paham dengan kondisi yang terjadi. Namun sampai detik ini, giel masih mengira kalau jennie adalah ibu kandung nya. Mereka masih bungkam dengan fakta yang sesungguhnya. Karena mereka masih mencari waktu yang pas untuk menceritakan itu semua.

"Astagaa anak lisaaa." geram nya, segeram-geram nya jennie. Masih bisa bersikap lembut. Tidak seperti emak-emak voc. Geram dikit ranting kayu melayang. Dan jangan lupa teriakan melengking nya.

"Emmmm" gumam jennie.

Namun sang anak masih asik bermain air di halaman. Sambil menggerakkan kepala nya kekiri kekanan terkadang bersenandung kecil. Dengan kondisi badan penuh tanah, muka cemong karena coklat. Dia tidak menyadari kalau di belakang ada induk kucing yang siap untuk menerkam nya.

"Keliatan nya seru sekali bermain nya."

"Selu lah, cangat selu cekali." Sahut nya masih asik dengan dunia nya sendiri.

Tapi tidak lama dia tersadar.

"Hahh"

"ooo wait, aaa cepelti nya atu tenal cuala ciapa itu."

"Tapi tadi mama den cedang kelual, maca udah balik agi?."

Dia pun segera menoleh kebelakang. Saat menoleh kebelakang tatapan datar jennie menyambutnya.

"Hehe, hay mama." Cengir nya lalu membalikan pandangan nya seperti semula.

"Tann, apa atu bilang. Itu cuala mama, pasti mama malah, mana yiat atu cepelti itu agi. Ata na celam. Huwaa Daddy help baby." Gumam nya sambil menundukkan kepala nya.

"Kenapa baby bermain seperti ini? Acara nya akan segera di mulai nak."

"Mian, baby calah. Baby tuma main-main mama."

"Main yang lain kan bisa nak, ini baby liat badan baby kotor semua nya."

"Tindal mandi tan celecai mama. Baby udah belcih agi."

Jennie menghela napas lemah.

"Sudah pintar menjawab ya baby sekarang."

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang