ENEMY WITH BENEFITS || UNGKAPAN SIA-SIA

4.3K 177 27
                                    

cuties ahead💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cuties ahead💖

SOTC : Right Now - One Direction

•••

"Hari ini kita pakai dia."

Alan tersenyum bangga memperlihatkan salah satu anak kesayangannya.

"Wah, aku baru tau kau punya motor." Retha terlihat takjub, meraba cat hitam mulus yang masih terlihat baru, tak ada lecet sedikit pun.

"Aku jarang menggunakannya, hanya untuk acara tertentu."

Perkataan Alan membuktikan kondisi kendaraan roda dua itu yang kinclong.

"Emh, sepertinya aku tak bisa naik.." Retha berjinjit, mencoba menaiki motor ninja itu yang hampir setinggi badannya, membuat Alan terkekeh mengejek.

"Let me." Alan mengangkat tubuhnya, membantunya duduk di atas sana. Ia lalu mengambil helm.

Melihat stiker namanya di penutup kepala itu, Retha jadi bingung, "Helm siapa ini?"

"Punyamu."

"Kau membelinya?"

"Tidak, aku mencurinya. Dasar bodoh." Alan menyentil pelan dahi Retha karena pertanyaan konyol wanita itu.

Kemarin saat mengecek keadaan motornya, Alan sadar bahwa ia hanya memiliki satu helm dan segera membeli satu lagi sekaligus menandai bahwa itu milik Retha. Lagi pula tidak ada orang lain akan menempati motornya selain wanita itu. Ibaratnya, kursi belakang adalah singgasana khusus Retha.

Retha memasang benda bulat itu pada kepalanya. Ukurannya pas. Namun ia sedikit kesusahan memasang kaitan bawah karena tak bisa melihatnya.

Alan tersenyum remeh, "Sini." Menunduk, ia memasang kaitan helm Retha dengan erat dan aman.

Setelah selesai, Alan memukul helm itu sekedar membuat Retha kesal. Lelaki itu meraih helm miliknya sendiri yang jauh lebih besar, menyerahkannya kepada Retha.

"Kenapa?"

"Pasangkan juga."

Retha mengerutkan alisnya, "Kau tak bisa pasang sendiri?"

"Hm."

Walau merasa curiga, Retha tetap mengaitkan helm Alan. Jenis helm lelaki itu adalah yang fullface sehingga dari luar wajahnya sama sekali tak terlihat ditutup razor gelap.

Dan dari dalam sana, Alan tersenyum gemas saat Retha kesusahan memasang kaitannya yang memang keras, menikmati wajah greget yang tetap cantik itu.

Ia memang berbohong berkata tak bisa pasang sendiri hanya agar bisa melihat dari dekat seperti ini.

"Susah?" Alan bertanya saat helmnya sudah terpasang rapi.

Retha menggeleng, "Tidak, gampang sekali."

Alan mengendikkan bahu, bergerak naik dan menendang penahan motornya kembali ke tempat semula. Sekalian juga ia menurunkan kedua tambatan kaki Retha menggunakan tangannya.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang