ENEMY WITH BENEFITS || MERESMIKAN STATUS

4.3K 182 71
                                    

SOTC : La La Lost You - NIKI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOTC : La La Lost You - NIKI

•••

Retha baru terbangun, mengucek mata saat ponselnya dipenuhi notifikasi dari Denov. Langsung saja ia meneleponnya.

"Halo?" sapanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Tha, kau baru bangun?!" Suara keras Denov membuat Retha menjauhkan ponselnya sejenak, merasakan telinganya sakit.

Menggumam malas, "Kenapa mengirim pesan banyak sekali?"

"Kau tak tahu? Ini hari para pemain basket berangkat ke kota lain."

"Aku tahu."

Kali ini Denov yang dibuat bingung, "Dan kau masih di kasur? Tak ingin mengucapkan selamat tinggal untuk Alan?"

"Aku sudah melakukannya kemarin."

"Kapan?"

"Kami sempat jalan, sahabatmu itu yang membuatku tidur seharian." keluh Retha, meregangkan ototnya yang kebas.

Denov mengangguk paham, menatap Alan yang terduduk dengan santai di bangku bandara, sebuah perban putih menempel di pundaknya yang dipertanyakan Denov.

Alan bilang itu semacam koyo, pundaknya pegal gara-gara terlalu lama berlatih basket.

"Alan disini, kau mau berbicara?"

Mendengar namanya disebut, lelaki itu mengangkat sebelah alisnya—memberi kode bertanya itu siapa.

"Retha." jawab Denov berbisik.

Alan langsung bangkit, bersemangat ingin berbicara dengan wanita itu terakhir kalinya sebelum berangkat.

Di sisi lain, Retha masih mengantuk, "Tidak." Ia langsung mematikan panggilan dengan kejam.

Denov menahan tawa melihat ekspresi Alan yang berubah lesu dalam sekejap, Retha benar-benar jahat padanya.

"Mau kupanggilkan lagi?" tawarnya iba.

Alan menggeleng, "Biarkan dia istirahat, ingat saja pesanku. Jaga Retha selama aku tak ada."

Denov memberikan jempol mengiyakan, menemani Alan bersama anggota basket yang lain hingga mereka dipanggil untuk masuk dalam pesawat.

•••

Waktu pentas seni. Dua hari setelah keberangkatan Alan.

Retha dan anggota lain begitu sibuk memastikan agar semuanya berjalan sesuai rencana, hingga saat hari H mereka benar-benar merasa puas.

Untuk pertama, sambutan dekan jurusan dan jajarannya yang penting, lalu pembacaan doa dan berlanjut agenda agenda lainnya lagi.

Retha sedang duduk memegang minuman dingin yang ia pesan dari salah satu stan sponsor, menegak sambil menyaksikan acara kampus dengan tenang.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang